Chapter 8

Kini di rumah Nick hanya ada Matthew dan Jessica yang saat ini sedang menonton tv sementara Nick sudah berangkat ke kantornya.

Jessica sedang menemani Matthew menonton animasi Upin & Ipin ditemani camilan wafer coklat kesukaannya Matthew.

"Matthew nanti sore Kak Jes pulang ya gak enak kalau Kak Jes disini terus" ucap Jessica pelan.

Matthew mendesah pelan, "Kak Jes kenapa harus pulang sih. Kak Jes enggak suka tinggal di rumah Matthew?"

Jessica tersenyum, "Bukan seperti itu Kak Jes seneng banget tinggal disini sama Matthew tapi Kak Jes juga punya rumah sendiri kalau Kak Jes gak pulang siapa nanti yang ngurusin rumahnya Kakak Jessica" ucap Jessica memberikan pengertian kepada Matthew.

Matthew menunduk setelah mendengar ucapan Jessica, ia tak rela jika Jessica pergi meninggalkannya ia sudah terlanjur suka jika Jessica berada disini, di dekatnya.

"Matthew" panggil Jessica pelan sambil memegang pundak Matthew.

"Lihat kakak" ucap Jessica.

Perlahan Matthew menatap ke arah Jessica dengan mata yang berkaca-kaca melihat hal tersebut Jessica menjadi tak tega seperti hatinya teriris pisau tajam sangat perih.

"Jangan begitu dong Matt Kak Jes janji akan terus jengukin Matt kok" ucap Jessica.

"Aku sayang banget sama Kak Jes, aku pengen Kak Jes tinggal sama Matthew" ucap Matthew. Air matanya kini luruh.

Jessica mengusap pelan air mata Matthew yang membasahi pipi gembulnya, "Maaf ya Matthew Kakak gak bisa lama-lama tinggal disini"

"Bagaimana kalau Kak Jes jadi mamanya Matthew?" tanya Matthew.

Jessica seketika dibuat terperangah oleh pertanyaan Matthew, "Kamu bilang apa Matthew gak mungkinlah kalau Kak Jes jadi mama kamu"

Matthew memalingkan wajahnya, ia begitu kesal mendengar ucapan Jessica, "Jadi Kak Jes gak mau jadi mama Matthew, Kenapa?"

"Matthew kamu masih belum paham" ucap Jessica.

"Matthew anaknya baik kok, pintar lagi" ucap Matthew lalu menghadap ke arah Jessica kembali, "Matthew janji kalau Kak Jes mau jadi mama Matthew, Matthew akan selalu jadi anak yang baik dan tambah rajin" ucap Matthew sambil menggenggam kedua tangan Jessica.

Jessica bingung harus berkata apa lagi dan dengan perkataan yang bagaimana untuk bisa menjelaskan sesuatu yang sangatlah mustahil untuk dilakukan. Menjadi mama seorang anak yang baru ia kenal adalah hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

..._...

Di sore hari Jessica sedang memasak untuk makan malam sebelum dirinya pulang di temani oleh Matthew yang hanya duduk sambil melihat aktivitas yang dilakukan oleh Jessica.

Kali ini Jessica ingin memasak sate ayam namun tanpa ditusuk karena tak ada tusukan sate yang bisa ia temukan di dapur.

"Kak Jes, Matt mau bantu" ucap Matthew. Dirinya hanya memandang dan tak melakukan apapun rasanya membosankan.

"Matt mau bantu?" tanya Jessica.

Matthew mengangguk.

Jessica lalu mengambil kursi agar Matthew bisa menggapai meja dapur lalu ia menyodorkan beberapa daging yang sudah ia potong bersama bumbu yang akan menjadi bumbu oles pada dagingnya.

"Matthew bantu olesin bumbu ini ke dagingnya ya" ucap Jessica.

Matthew mengangguk paham lalu mengerjakan sesuatu yang sudah di contohkan oleh Jessica sementara Jessica sendiri membuat saus kacangnya.

Setelah Matthew selesai mengoles semua daging dengan bumbu Jessica langsung menyiapkan wajan pemanggang kali ini Jessica yang mengambil alih sementara Matthew hanya menyaksikan Jessica memanggang daging tersebut sesekali Jessica juga mengoleskan bumbu yang tersisa agar rasanya lebih nendang.

"Baunya harum banget Kak Jes" ucap Matthew sambil mengibas-ngibaskan asap yang menguar.

Jessica tersenyum senang ia yakin kalau Matthew akan menyukai masakannya.

Sedikit demi sedikit daging dipanggang sampai pada daging terakhir yang tersisa sedikit masih di dalam wajan pemanggang. Waktu menunjukan pukul empat sore dan Jessica menyuruh Matthew untuk pergi mandi terlebih dahulu.

"Matthew sebaiknya kamu mandi dulu ya ini tinggal sedikit biar kakak saja yang menyelesaikannya" ucap Jessica.

"Baik kak"

Matthew pun langsung pergi ke kamarnya.

"Hum, habis ini tinggal masak nasinya aku mau masak nasi gurih aja deh" ucap Jessica.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul lima sore, Matthew yang baru keluar dari dalam kamar dengan penampilan yang sudah segar menghampiri Jessica yang sedang menata masakannya di atas meja makan.

"Wah gak sabar banget buat makan masakannya Kakak Jessica" ucap Matthew dengan mata berbinar.

Jessica menanggapi dengan senyuman, "Matthew" ucapnya sambil mendekat ke arah Matthew, "Kak Jes pulang dulu ya udah sore"

"Kak Jes gak mau makan malam dulu disini" ucap Matthew.

"Maaf ya Kak Jes harus pulang"

Dengan perasaan berat akhirnya Matthew mengizinkan Jessica untuk pulang, "Yasudah tak apa tapi lain kali Kak Jes main kesini lagi ya" ucap Matthew.

"Iya Kak Jes janji" ucap Jessica sambil memegang pipi Matthew.

Jessica langsung bergegas ke kamar Matthew untuk mengambil barangnya sekalian mau memakai jaketnya ya kali dirinya pulang hanya dengan daster saja seperti mau ke pasar.

Setelah mengambil barangnya ia langsung menghampiri Matthew yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Matthew" panggilnya lalu Matthew menghampiri Jessica.

"Kakak pulang dulu ya" pamit Jessica.

"Iya kak hati-hati ya" ucap Matthew.

Jessica mengangguk setelahnya ia langsung keluar dari rumah Nick dan segera pulang ke rumahnya.

Sekitar jam delapan malam Nick baru saja pulang dari kantor. Saat masuk rumah pemandangan yang ia lihat seperti biasanya yaitu sepi dirinya lalu berjalan ke arah kamar Matthew untuk melihat anaknya.

Nick beberapa kali mengetuk pintu kamar Matthew lalu masuk setelah ada sahutan dari dalam. Dibukanya pintu itu dan ia melihat Matthew sedang duduk di meja belajarnya sedang mengerjakan tugas sekolah.

"Papa sudah pulang?" tanya Matthew.

"Iya baru saja" jawab Nick.

"Kak Jes udah pulang tadi sore tadi dia juga masakin sate sebelum pulang enak loh pa tadi aku udah makan habis dua porsi" ucap anaknya tampak antusias.

"Benarkah?"

"Ia pa pokoknya enak banget" puji Matthew.

"Tadi Kakak Jessica pulang sendiri?" tanya Nick.

Matthew mengangguk, "Iya pa kalau gak pulang sendiri terus pulang sama siapa?"

"Iya kau benar juga"

"Oh iya pa tadi aku sempet kasih tawaran buat Kak Jes" ucap Matthew.

"Tawaran apa?" tanya Nick penasaran.

"Gini loh pa aku tuh cocok banget sama Kakak Jessica aku ingin Kak Jes terus sama Matthew jadi Matthew tadi bilang gimana kalau Kak Jes jadi mamanya Matthew" jawab Matthew.

"Kamu bilang gitu sama Kak Jessica?" ucap Nick sedikit terkejut.

Dengan polosnya Matthew mengangguk, "Kenapa? Salah ya pa?"

"Tidak salah tapi menurut papa terlalu kecepatan" jawab Nick.

"Lebih cepat kan lebih baik" ucap Matthew mengerucutkan bibirnya.

Nick mengusap gemas kepala Matthew, "Ada ada aja kamu ya sudah papa mau bersih bersih dulu kamu kalau udah selesai belajar langsung tidur"

"Iya pa"

Nick pun keluar dari kamar Matthew tak langsung ke kamarnya melainkan ke arah meja makan disana ia bisa melihat tudung saji yang menutupi makanan yang sudah dibuat oleh Jessica.

Nick langsung membuka tudung saji tersebut lalu mengambil sendok untuk mencicipi sate buatan Jessica. Ketika satu suap berhasil mendarat di dalam mulut Nick seketika Nick langsung tersenyum karena masakan Jessica sangat enak di mulutnya.

"Jago masak, suka anak kecil juga pekerja keras harus cepet-cepet dimiliki ini sebelum keduluan yang lain"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!