Chapter 19

Hana dengan senyum yang merekah masuk ke dalam kantor Nick. Dirinya sudah hafal dengan kelakuan pujaan hatinya tersebut. Walaupun dia adalah owner dari sebuah perusahaan Nick masih mau ikut turun tangan untuk mengawasi pekerjaan yang ada di kantornya.

"Hai Han" sapa Samuel ketika mereka akan masuk ke dalam lift.

"Hai Sam" sapa balik Hana.

"Mau ketemu Nick?" tanya Samuel.

"Tentu" jawab Hana.

Samuel melirik ke arah tas bekal yang ditenteng oleh Hana, "Bawain sarapan ya buat Nick"

Hana tersenyum malu, "Iya, kemarin aku sangat bersalah telah mengecewakan Nick dan juga putranya karena masakanku yang gak enak tapi setelah aku belajar dengan keras akhirnya aku berhasil membuat satu hidangan yang menurutku lumayan oke tapi gak tahu deh nanti" ucap Hana.

"Semangat ya pasti Nick akan menghargai usahamu" ucap Samuel.

Pintu Lift terbuka mereka berdua masuk dan akan ke lantai atas menuju ruangan Nick. Sampai disana mereka berdua berjalan bersama memasuki ruangan.

"Hai Nick lihat siapa yang datang" ucap Samuel.

Nick menoleh dan mendapati sepupunya bersama Hana yang berjalan dengan senyum lebar mengarah kepadanya.

"Hana" ucapnya.

"Hai Nick, Akhirnya kita ketemu lagi" ucap Hana.

"Tumben kau kesini?" tanya Nick.

"Aku bawain kamu sarapan. Kali ini aku cicipi dulu masakan aku dan menurutku sudah lebih baik dari pada yang waktu itu" ucap Hana.

"Kau gak perlu repot-repot Hana" ucap Nick.

"Gak repot kok" ucap Hana.

"Oh ya Nick aku kesini bawa berkas yang kau minta soal ekspor kita nanti ke luar negeri" ucap Samuel sambil menyerahkan berkas yang diminta.

"Makasih Sam"

"Kalau gitu aku kembali ke ruangan" pamit Sam.

Kini tinggal mereka berdua di dalam ruangan.

"Silahkan duduk Han" ucap Nick.

"Makasih Nick" ucap Hana. Ia duduk dan melihat Nick yang membolak-balikan kertas.

"Sambil nunggu kamu check pekerjaan aku siapin sarapannya di atas meja ya" ucap Hana.

"Terserah kamu saja" ucap Nick.

Hana menata dua kotak bekal yang satu berisi nasi yang satu berisi lauk yang sudah ia bikin.

Nick meletakkan berkasnya lalu melihat ke arah Hana, "Bagaimana Hana apa aku harus mencicipinya?"

"Tentulah aku memang masak buat kau makan" ucap Hana.

Nick pun mengambil kotak bekal yang berisikan Nasi dan mengambil sebuah sendok. Nick melihat kalau Hana memasak cumi yang sepertinya membuatnya ragu untuk memakannya. Tampilannya saja sudah membuat perutnya mulas.

"Ibuku sering masak cumi hitam pedas di rumah dan sudah jadi makanan favorit aku dari dulu" ucap Hana.

Nick mengambil sedikit cumi lalu diletakkannya ke dalam nasi. Ia campur dan mengambilnya dalam sendok. Nick berdoa terlebih dahulu sebelum memakannya. Diliriknya Hana yang nampak percaya diri Nick pun menyuapkan suapan pertama dalam mulutnya.

"Bagaimana enak?" tanya Hana.

Jujur Nick merasakan lidahnya terasa terbakar karena kepedasan. Dirinya tahu kalau suka pedas tapi ini pedas level neraka dan dia merasakan bau amis yang ada di dalam mulutnya.

Nick menggeret tempat sampah yang ada di sampingnya lalu memuntahkan makanan yang berada di dalam mulutnya dan itu membuat Hana terkejut.

"Nick are you okay?" tanyanya panik sambil menyodorkan segelas air putih.

Nick buru-buru meminum air yang disodorkan oleh Hana, "Astaga Hana apa kau sudah mencicipinya tadi?"

"Sudah kok dan menurutku itu lumayan enak" jawab Hana.

"Lumayan katamu, apa lidahmu itu sudah rusak" ucap Nick.

Hana terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Sorry Hana aku gak bermaksud melukai hatimu" ucap Nick merasa bersalah.

"Gakpapa Nick aku yang terlalu keras untuk bisa mendapat pujian dari kau" ucap Hana.

"Untuk apa Hana. Sudahlah kalau gak bisa masak jangan paksakan dirimu dan lagian kenapa kau begitu kukuhnya ingin membuatkanku makanan?"

"Aku ingin mengambil hatimu Nick. Apa kau gak tahu? Aku—" perlahan Hana menatap ke arah Nick, "Aku suka sama kamu Nick"

Nick sedikit terkejut mendengar pengakuan dari Hana, "Selama ini kau menyukaiku Han?"

Hana mengangguk.

Nick menghela nafasnya pelan, "Han kau tak perlu sekeras itu untuk bisa mendapatkan hatiku dan aku hanya menganggap mu sebagai sahabat gak lebih" ucap Nick pelan.

"Tapi aku masih ingin berusaha untuk bisa membuatmu menyukaiku Nick, aku yakin aku bisa" ucap Hana terdengar optimis.

"Maaf tapi itu tak perlu kau lakukan karena aku sudah memiliki seorang kekasih" ucap Nick.

"Kau sudah memiliki kekasih? Sejak kapan?" ucap Hana terkejut.

"Masih belum lama, Samuel pun belum ku beri tahu" jawab Nick.

Hati Hana terasa teremas dan rasanya sakit sekali, "Siapa dia perempuan yang beruntung bisa dapetin kamu?"

"Dia gadis yang baik" jawab Nick.

"Sorang gadis ya" gumam Hana.

"Maafkan aku Hana tapi kita masih bisa berteman seperti sebelumnya" ucap Nick.

Hana tiba-tiba berdiri dan membereskan semua bekal yang ia bawa dan pergi dari ruangan dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Nick merasa tak enak tapi dirinya juga harus jujur kepada Hana kalau memang hatinya bukan milik wanita yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!