Chapter 11

Menjelang makan siang Nick bergegas ke luar kantor untuk menjemput Matthew dari sekolahnya. Rencananya setelah ia mengantar anaknya sampai di rumah dirinya akan mengunjungi Jessica di tempat kerjanya.

Dari arah jauh Samuel yang melihat sepupunya berjalan dengan senyum yang tak pernah luntur di wajahnya pun merasa sedikit bingung karena sepupunya ini tak biasanya mengumbar aura bahagia sebesar ini.

"Nick" panggilnya ketika mereka berpapasan.

"Kerjaan udah beres kan aku mau keluar" ucap Nick.

"Iya kau bisa langsung keluar seperti biasanya Nick, kau kan owner-nya gak perlu sering berkunjung ke kantor kali biar aku yang urus pekerjaan disini" ucap Samuel.

"Gakpapa lagian di rumah aku suntuk" ucap Nick.

"Terserah kau saja" ucap Samuel.

Nick pun melanjutkan jalannya menuju parkiran dan bergegas menuju sekolah anaknya.

Nick Jordan adalah pemilik perusahaan logistik terbaik. Dalam mengurus perusahaannya Nick dibantu sepupunya yaitu Samuel yang menjabat sebagai CEO di perusahaannya.

Dua saudara ini juga dari jaman sekolah punya banyak penggemar sampai hari ini tak jarang pula penggemar mereka selalu memenuhi kolom komentar sosmed pribadi mereka dengan penuh kata pujian.

Sampai di sekolah Matthew, Nick bisa melihat anaknya sedang berjalan dari arah sekolahnya menuju mobil. Pintu mobil terbuka lalu Matthew segera duduk di tempat biasanya tak lupa memasang sabuk pengaman.

"Kau sudah nyaman, Son?" tanya Nick.

"Sudah pa" jawab Matthew.

"Kita pulang sekarang ya" ucap Nick.

"Oke"

Mobil Nick melaju dengan kecepatan sedang menuju rumahnya.

"Matt nanti setelah mengantar kamu ke rumah papa langsung pergi lagi ya" ucap Nick.

"Kemana pa, gak makan siang di rumah dulu?" tanya Matthew.

"Maaf Son papa lagi ada kerjaan jadi harus segera diselesaikan" ucap Nick.

"Gitu ya pa. Gakpapa deh tapi papa jangan lupa makan ya" ucap Matthew.

"Iya nanti papa makan siang di kantor aja" ucap Nick.

Bukan tanpa alasan Nick berbohong kepada anaknya. Jika ia mengatakan yang sejujurnya pasti Matthew akan merengek untuk ikut bersamanya. Bukan tak mau mengajak tapi Nick ingin melakukan yang namanya PDKT dengan Jessica.

Sampai di rumah tanpa turun dari mobil Nick pamit kepada Matthew langsung kembali ke kantor. Matthew sendiri langsung masuk ke dalam rumah tanpa ada rasa curiga sedikit pun.

Nick kembali berkendara menuju RMJ. Sampai disana seperti biasanya pemandangan yang ia lihat adalah restoran yang ramai pengunjung.

Pas akan masuk ke dalam Restoran ia mendapat sapaan dari Yohan yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Kesini lagi kau, Nick?" tanya Yohan.

"Iya, kau sendiri emang sering mengontrol restoran mu ini ya?" tanya balik Nick.

"Iya begitulah" ucap Yohan sambil melirik ke dalam restoran.

Di luar Nick bisa melihat Jessica yang sedang mencatat pesanan pelanggan seperti biasa. Nick tersenyum melihat betapa tekunnya Jessica dalam menjalani pekerjaannya.

"Han aku boleh minta tolong sama kau?" tanya Nick.

"Minta tolong apa selagi aku bisa bantu kenapa enggak" jawab Yohan.

"Salah satu karyawanmu yang bernama Jessica tolong berikan waktu istirahat lebih cepat untuk hari ini saja aku ingin makan siang ditemani olehnya" ucap Nick.

"Jessica, Ada hubungan apa kau sama dia?" tanya Yohan. Sekilas ekspresi Yohan sedikit tidak suka mendengar permintaan Nick.

"Aku dan Jessica sedang dekat berhubung pemilik Restoran ini adalah teman SMA ku jadi apa kau tak mau membantuku" ucap Nick.

Yohan nampak berpikir sebentar, "Tapi untuk hari ini saja jangan tuman kau" ucap Yohan memberi peringatan.

"Terima kasih"

Kedua pria tersebut lalu berjalan ke dalam Restoran. Nick langsung dipersilahkan duduk di bangku nomor sepuluh yang berada di pojok.

Sementara Yohan menghampiri Jessica, "Jessica tolong bawakan menu spesial kita untuk dua porsi plus nasi lengkap ya sama minumannya antar ke meja nomor sepuluh lalu temani dia makan siang" ucap Yohan.

"Maksudnya pak?" ucap Jessica tak mengerti

"Sudah turuti saja" ucap Yohan.

Walaupun tak mengerti Jessica tetap patuh untuk melakukannya apalagi ini yang meminta adalah bosnya sendiri.

"Rani kesini sebentar" ucap Yohan ketika melihat Rani hendak mengambil pesanan yang akan diantar.

"Iya Pak" ucap Rani sambil berjalan menghampiri Yohan.

"Kasih tahu Bimo kalau hari ini dirinya ikut istirahat gelombang dua tukeran sama Jessica" ucap Yohan.

"Baik pak" ucap Rani lalu menghampiri Bimo yang hendak bersiap untuk istirahat.

Jessica membawa dua porsi Soto Kudus serta ayam goreng kecap dengan sambal lengkap dengan lalapan plus nasi serta es jeruk dalam satu nampan. Ia berjalan ke arah meja nomor sepuluh kurang beberapa langkah lagi ia sampai ia bisa melihat Nick memandangnya dengan senyum merekah alhasil Jessica langsung salah tingkah.

"Om Nick" ucapnya sambil menata pesanan di atas meja.

"Kau sudah diberi tahu kan sama Yohan" ucap Nick.

Jessica mengangguk.

"Jadi duduklah kita makan bersama" ucap Nick.

Jessica tak mau melakukannya karena ini adalah tempatnya bekerja apa yang akan dipikirkan teman-temannya nanti tapi kalau ia menolak dirinya tak enak hati dengan Nick.

"Jes kamu kok malah nglamun ayo duduklah kau tak perlu khawatir aku sudah meminta izin langsung sama Yohan. Yohan itu teman saya kau tak akan dimarahi" ucap Nick.

Jessica langsung duduk di kursi tak peduli lah tentang pikiran temannya toh Yohan juga yang menyuruhnya untuk menemani Nick.

Mereka berdua makan bersama walaupun Jessica sedikit gugup karena ini pertama kalinya dirinya dekat dengan seorang pria.

"Matthew gimana Om?" tanya Jessica.

"Dia baik sebelum kesini saya antar dia ke rumah dulu" jawab Nick.

"Dari sekolah ya Om?" tanya Jessica lagi.

"Iya" jawab Nick sambil memakan sotonya, "Jes Bulan depan sekolah Matthew mau mengadakan lomba untuk memperingati hari ulang tahun sekolah dan wali murid diwajibkan datang untuk ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut kalau kau enggak keberatan aku ingin kau ikut denganku sebagai wali Matthew" ucap Nick.

"Saya Om tapi apa gakpapa?" tanya Jessica.

"Gakpapa gak ada yang ngelarang dan Matthew pasti seneng kalau kamu mau ikut" ucap Nick.

"Saya sih mau saja, baiklah saya akan ikut" ucap Jessica.

"Terima kasih" ucap Nick.

Jessica hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dari meja dua belas Rani dapat melihat pemandangan yang membuatnya iri tak karuan. Setalah ini tak akan ia membuat hidup Jessica tenang pasti ia akan menggodanya setiap hari sangat seru bukan.

"Saya mau coba ayamnya" ucap Nick.

"Coba aja Om enak kok ayamnya saya aja suka" ucap Jessica.

"Tolong suapi saya" ucap Nick yang membuat Jessica langsung malu.

"Om gak enak dilihat orang" ucap Jessica lirih.

"Saya gak peduli" ucap Nick.

Jessica melihat sekeliling dan menemukan Rani sedang tersenyum jahil kearahnya. Jessica sudah menduga hal itu. Dengan tangan yang gemetar Jessica mengambilkan daging ayamnya lalu ia taruh di atas nasi miliknya.

"Saya mau disuapi langsung pakai tangan kamu" ucap Nick.

"Tapi Om-"

"Saya gak menerima penolakan" ucap Nick.

Jessica perlahan berdiri dari duduknya untuk mencuci tangan di wastafel kecil yang disediakan restoran. Setelah tangannya sudah bersih Jessica kembali lagi ke tempat duduknya lalu menyuapi Nick seperti permintaan sang pria tersebut.

Dengan tangan yang sedikit gemetar Jessica mencoba menyuapi Nick sebaik mungkin. Jessica dapat merasakan bibir Nick yang menyentuh jemarinya saat tangannya menyuapkan makanan ke dalam mulut Nick.

"Enak" ucap Nick sambil tersenyum.

Walaupun gugup tapi Jessica merasa sangat bahagia. Dengan telaten Jessica menyuapi Nick sambil mendengarkan cerita ringan seputar Matthew dari Nick.

Dari kejauhan Rani menggigit celemeknya merasa gemas melihat temannya sedang bermesraan dengan seorang pria.

"Romantis ya" ucap Bimo dari belakang.

"Hek'em" ucap Rani sambil menganggukkan kepala.

"Lah kau kapan?" tanya Bimo.

Rani langsung memasang muka jutek dan memukul lengan Bimo, "Kau sendiri juga kapan?"

Bimo hanya meringis, ia sendiri juga gak pernah merasakan yang namanya pacaran.

"Aku sih masih mending pernah ngerasain momen romantis dari pada kau" ejek Rani.

"Udahlah balik kerja lagi jangan jadi penguntit dimarahin Pak Yohan nanti nangis" ucap Bimo.

"Yaudah sih" balas Rani.

Setelah itu mereka berdua melanjutkan pekerjaan mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!