Kini Jessica dan juga Nick berada di ruang makan dengan perasaan yang sama-sama canggung karena kejadian di kamar Matthew yang tak terelakan. Mereka makan dalam diam hanya ada bunyi sendok garpu yang berdenting di atas piring.
Nick beberapa kali melihat ke arah Jessica yang makan dengan kepala yang tertunduk. Ia bisa melihat semburat merah samar di pipi Jessica.
Nick berdehem, "Jessica" panggilnya.
Jessica menoleh perlahan.
"Maaf soal yang tadi saya tidak sengaja" ucapnya.
Jessica mengangguk.
"Kita lupakan kejadian yang tadi saya merasa tidak enak karena canggung di dekatmu"
"Iya saya setuju"
Hening menghampiri kembali. Dari tadi Jessica tak melihat adanya sosok perempuan yang diperkenalkan Nick sebagai istrinya. Apa benar yang dikatakan Rani kalau Nick itu duda.
"Om saya boleh tanya?"
"Boleh, kamu mau tanya apa?"
"Hum, Mama Matthew?" tanya Jessica lirih.
"Mama Matthew sudah meninggal karena kecelakaan saat Matthew berusia dua tahun" jawab Nick.
Seketika Jessica bungkam, ia merasa sangat bersalah telah melontarkan pertanyaan sensitif tersebut.
"Tak apa saya bisa mengerti karena kamu hanya melihat ada saya dan Matthew saja di rumah"
Jessica mengangguk.
"Jessica" panggil Nick.
Kini keduanya nampak tidak canggung lagi seperti sebelumnya.
"Ada apa om?"
"Kalau saya boleh minta kamu lebih sering bertemu dengan Matthew ya karena saya lihat dia nampak menyukaimu" pinta Nick.
"Saya juga senang bisa bersama Matthew jadi hubungan saya tidak melulu dengan teman. Saya sendiri juga sudah tidak punya siapa-siapa. Kedua orang tua saya juga sudah meninggal waktu saya umur tujuh belas tahun" ucap Jessica.
"Jadi sekarang kamu tinggal sendiri?"
Jessica mengangguk.
Nick merasa kasihan dengan gadis di sampingnya ini.
Jessica kembali memakan makanannya tinggal sedikit lagi akan habis lalu setelah itu ia akan langsung ke kamar Matthew kasihan Matthew di kamar sendiri.
"Saya juga senang ada kehadiran kamu diantara saya dan Matthew"
Jessica tertegun melihat ke arah Nick yang tersenyum ke arahnya membuat jantungnya berdebar.
Jessica hanya membalas dengan senyuman.
Jessica masih bisa merasakan jantungnya yang berdetak tak menentu. Ia menenggak minumannya lalu berdiri dari duduknya.
"Om saya sudah selesai setelah ini saya mau langsung ke kamar Matthew" ucap Jessica.
"Baiklah saya juga sudah selesai"
"Sini om piring dan gelasnya biar saya bawa sekalian ke dapur nanti saya cucikan" ucap Jessica.
"Gak usah lah biar saya sendiri aja" ucap Nick.
"Gakpapa biar saya saja"
Akhirnya Nick memberikan piring dan gelasnya kepada Jessica untuk di basuh. Berasa punya Istri.
Setelah selesai mencuci piring Jessica langsung pergi ke kamar Matthew. Saat melewati ruang makan Jessica sudah tak menemukan Nick disana.
"Pasti Om Nick pergi ke kamarnya deh" gumamnya lalu melanjutkan langkahnya ke kamar Matthew.
Jessica membuka pelan pintu kamar Matthew. Ia bisa melihat Matthew sedang bersandar di ranjang tidurnya sambil membawa buku cerita.
"Matthew kamu kok belum tidur?" tanya Jessica lalu duduk di sebelah Matthew.
"Belum. Kak Jes aku mau dibacain buku cerita ini dong sama Kak Jessica" pinta Matthew.
"Baiklah tapi setelah ini tidur ya" ucap Jessica.
"Oke kak"
Jessica mengambil posisi di sebelah Matthew sambil bersandar di ranjang tidur kalau Matthew, dirinya menidurkan kepalanya di dada Jessica sambil memeluk erat pinggang Jessica.
Jessica mulai membacakan cerita kepada Matthew. Matthew sangat bahagia inilah momen yang selalu dinantikan olehnya dan sekarang ia mendapatkan momen tersebut lewat Jessica.
Hampir satu jam Jessica membacakan cerita dan dirinya tak merasakan pergerakan dari Matthew. Jessica bisa mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Matthew. Dilihatnya ternyata Matthew sudah terlelap.
Jessica pun menaruh buku cerita itu di atas nakas lalu membenarkan posisi tidur Matthew. Ia membaringkan Matthew dan menyelimutinya. Jessica pun juga ikut membaringkan tubuhnya di samping Matthew.
Baru saja Jessica menutup matanya ia bisa merasakan pergerakan dari Matthew yang memeluk tubuhnya. Jessica hanya tersenyum kecil lalu merengkuh tubuh Matthew dalam dekapannya.
Di ruang kerjanya Nick baru selesai membereskan pekerjaan kantornya tepat jam sebelas malam. Badannya ia rengganggkan begitu capek lama duduk di kursi.
Nick keluar dari ruang kerjanya melangkahkan kaki menuju kamar Matthew. Nick membuka perlahan pintu kamar Matthew lalu mengendap masuk tanpa menimbulkan suara. Ia bisa melihat anaknya tertidur pulas di dalam dekapan Jessica membuatnya iri. Nick bisa melihat Jessica tertidur dengan damai. Nafasnya yang teratur membuat Nick tersenyum.
Sekilas ia menyingkirkan anak rambut yang berada di kelopak mata Jessica yang tertutup lalu mengelus pelan puncak kepala Jessica dan beralih ke pipi yang terasa halus saat di sentuh.
Sadar dengan apa yang dilakukan Nick menjauhkan tubuhnya dari Jessica, "Bisa gila kalau lama-lama aku berada disini" gumamnya lirih.
Tak mau melakukan hal yang aneh-aneh Nick segera keluar dari kamar anaknya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.
"Hampir saja" ucap Nick.
Pagi harinya sekitar pukul tujuh Nick baru terbangun dari tidurnya, ia pun langsung menggosok gigi dan mencuci mukanya lalu keluar kamar berjalan menuju kamar Matthew ingin mengecek kondisi anaknya.
Bisa dilihat kalau Matthew masih tertidur lelap tanpa adanya Jessica di samping Matthew membuat Nick mengedarkan pandangan mencari keberadaan Jessica.
"Apa di dalam kamar mandi" pikirnya.
Nick memutuskan keluar kamar Matthew dan melangkah menuju dapur ia bisa melihat jika Jessica ada disana sedang memasak sesuatu. Jika dilihat dari belakang Jessica nampak seksi dengan daster milik mendiang istrinya yang dipinjamkannya untuk Jessica.
"Jes" panggil Nick.
Jessica menoleh sekilas, "Udah bangun Om" ucap Jessica.
Nick menghampiri Jessica dan berdiri di sampingnya, "Masak apa?" tanya Nick.
"Aku lagi masak nasi goreng sama bikin omelette buat kita sarapan nanti terus aku juga bikin bubur ayam buat Matthew" jawab Jessica.
Nick tersenyum samar. Entah mengapa dirinya merasa senang.
Jessica menyiapkan bubur ayam dan segelas susu untuk diberikan kepada Matthew.
"Om Nick tolong antar bubur ayamnya ya ke Matthew saya mau siapin nasi goreng buat kita"
Kita. Kata itu terdengar indah di telinga Nick, "Baiklah biar saya yang antar"
Setelah Nick pergi ke kamar Matthew, Jessica langsung menaruh nasi goreng yang sudah matang ke atas piring lalu membuat Omelette sebagai lauknya.
Tak butuh waktu lama untuk memasak dua buah Omelette. Ketika sudah matang Jessica langsung menaruh ke piring Nick dan ke piringnya.
"Akhirnya sudah jadi" ucapnya lalu menaruh dua porsi nasi goreng tersebut di atas meja makan tak lupa Jessica juga menyiapkan minumnya.
Saat sedang menata sarapan untuknya dan juga Nick dari arah tangga ia melihat Nick dan Matthew sedang berjalan mendekatinya.
"Matthew ingin sarapan bareng kita" ucap Nick.
"Yasudah tidak apa-apa tapi Matthew sudah tidak apa-apa kan?" tanya Jessica.
"Aku gakpapa kok Kak Jes" ucap Matthew lalu duduk di kursi yang bersebelahan dengan tempat yang akan diduduki oleh Jessica, "aku mau duduk di samping Kak Jes"
"Kalau gitu Kak Jes aja yang geser biar kamu bisa duduk deket papa kamu" ucap Jessica.
"Gak usah biar Kak Jes aja yang duduk di dekat papa, aku disini aja yang penting aku duduk disampingnya Kak Jes" ucap Matthew.
"Baiklah kalau itu keinginan Matt, papa gak bisa larang" ucap Nick sambil menaruh sarapannya Matthew.
"Sini papa bantu" ucap Nick sedikit mengangkat tubuh Matthew untuk duduk di kursi.
Setelah itu ia duduk di kursinya, "Ayo Jes kita sarapan bareng" ucap Nick.
"Iya Om" ucap Jessica lalu menyusul duduk di kursinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments