Karena hari ini hari Minggu Jessica tak perlu bangun pagi seperti biasanya. Pekerjaan rumah juga sudah ia selesaikan kemarin malam. Waktunya nyantai.
Jessica terbangun dari tidurnya sekitar jam 8 pagi, ia bisa merasakan tubuhnya kembali segar setelah enam hari bekerja banting tulang mencari nafkah untuk dirinya seorang.
Setelah bangun Jessica langsung pergi mandi setelah itu menyiapkan sarapan untuknya. Karena tak mau terlalu repot jadinya Jessica hanya memasak telur ceplok yang nantinya akan di panggang bersama dengan roti, Jessica juga membuat segelas susu untuk menemani sarapannya.
Ketika sarapan yang ia buat sudah jadi Jessica langsung menyiapkannya di atas piring lalu dibawanya ke meja makan.
"Hum, enak!" ucapnya.
Dering ponselnya terdengar dari arah kamarnya yang pintunya sengaja Jessica buka.
Jessica buru-buru mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas kasur. Ternyata Rani lah yang menghubunginya.
"Iya Ran ada apa?" tanya Jessica sembari berjalan kembali ke ruang makan dan duduk di kursinya.
"Bosen nih keluar yuk" balas Rani. Rani adalah tipe anak yang tidak betah seharian berada di rumah. Sukanya kelayapan terus, tak jarang juga Rani sering merecoki kedamaian Jessica yang ingin bermalas-malasan di rumah.
"Kemana?" tanya Jessica sambil menggigit roti panggangnya.
"Kemana kek gitu suntuk aku di rumah" jawab Rani.
Jessica melihat buku resep yang berada di meja dapur. Akhir-akhir ini memang Jessica sering membaca buku resep tentang tata cara pembuatan kue. Teringat Minggu lalu ketika ia batal untuk membeli oven.
"Aku tahu harus kemana" ucap Jessica.
Setelah memberitahukan Rani jika Jessica ingin mengajaknya ke toko elektronik akhirnya mereka janjian untuk langsung bertemu di lokasi setelah Jessica selesai sarapan.
"Yuk masuk" ajak Jessica setelah sampai di depan toko elektronik.
Jessica nampak memilih oven dari berbagai merek. Sesekali juga Rani merekomendasikan merek oven yang cocok untuk dibeli oleh Jessica.
Setelah memilah-milah hampir satu jam pilihan Jessica jatuh kepada oven keluaran terbaru dari merek ternama yang multifungsi, kapasitasnya juga sesuai untuk memasak beragam hidangan yang di panggang, hemat listrik pula, pas di budget, ulasannya juga amat positif walaupun masih keluaran terbaru.
Keluar dari toko elektronik mereka berdua mampir di cafe yang berada tak jauh dari toko elektronik untuk nyemil dan juga menggosip tentang anak muda.
Masuk ke Cafe tersebut Jessica dan Rani langsung memesan hidangan yang tidak berat. Pas untuk nyemil.
"Jes gimana kabarnya Om Nick sama Matthew?" tanya Rani membuka obrolan basa-basi yang nantinya bisa bercabang ke arah lain yang tak ada sangkut pautnya dengan tema obrolan pertama. Tentu saja namanya perempuan kalau gosip pasti arahnya bercabang dan punya banyak tema.
"Baik mereka. Kemarin malam mereka makan malam di rumahku" jawab Jessica.
"Seriusan? Wah kalian udah deket banget ya terus kapan nih" ledek Rani.
"Apanya yang kapan" ucap Jessica sambil mendelik ke arah Rani.
"Jadiannya lah. Masa deket tok gak jadian" ucap Rani.
"Ya gak tau deh" ucap Jessica sambil menghendikkan bahu.
Disela obrolan mereka datanglah pelayan yang membawakan pesanan. Mereka menunggu pesanannya ditata di atas meja dan ucapan permisi dari pelayanan sebelum mereka melanjutkan obrolan.
"Aku lihat kalian tuh klop loh kalau membentuk keluarga kecil" ucap Rani.
"Emang iya?"
"Beneran serasi banget kalian"
"Terus kau sendiri gimana udah ada penggantinya Rangga belum?" tanya balik Jessica.
"Baru juga putus Jes masa udah dapet yang baru aja" jawab Rani.
"Mungkin kan kau sendiri juga udah move on dari Rangga terus nunggu apalagi bukannya kau sendiri itu gak betah ya kalau harus menzomblo"
"Betul juga yang kau bilang tapi entahlah aku belum berpikir buat cari pengganti Rangga" ucap Rani sambil menyeruput lemon juice pesanannya.
Ketika sedang enak menyeruput minumannya Rani melihat sosok pria yang ia kenal masuk ke dalam cafe berjalan ke bangku dekat tempat duduk mereka.
"Jes!" panggil Rani tak melepaskan pandangan matanya dari sosok tersebut.
"Apa?"
"Lihat deh itu ada si bos"
Jessica langsung membalikkan badannya melihat ke arah pandang Rani. Ketika berbalik pandangannya bertemu dengan mata bosnya yaitu Yohan yang sedang duduk di bangku yang berada di belakangnya.
"Jessica!"
"Pak Yohan!"
Ucap mereka kompak.
Lantas Yohan berdiri dari tempat duduknya beralih menduduki kursi kosong yang berada satu meja dengan Jessica dan Rani.
"Bapak ngapain duduk disini?" tanya Jessica heran.
"Emang gak boleh. Suka-suka saya dong" jawab santai Yohan lalu ia memanggil salah satu pelayan untuk memesan makanan.
Jessica dan Rani saling pandang. Mereka merasa tak nyaman duduk satu meja dengan bos mereka yang akhir-akhir ini menjadi orang yang sangat menyebalkan.
"Pak Yohan lebih baik Pak Yohan duduk di tempat lain aja deh" ucap Jessica.
"Kamu ngusir saya" ucap Yohan terdengar tak terima.
"Bukannya ngusir pak tapi kami mau ngobrolin masalah perempuan dan laki-laki gak boleh denger" sahut Rani.
"Kalian kalau mau ngobrol tinggal ngobrol aja saya gak keberatan" ucap Rangga.
Astaga! Orang ini benar-benar orang yang menyebalkan membuat Rani ingin menggeplak kepala bosnya. Kalau saja Yohan orang asing pasti Rani akan betul-betul melakukannya.
Jessica dan Rani nampak diam. Keadaan sunyi menimpa ketiganya.
"Ayolah guys saya itu cuman mau deket sama kalian aja" ucap Yohan
Tampak kedua perempuan tersebut tak bergeming.
Dering ponsel yang ia rasakan di saku celananya langsung membuat Jessica mengambil ponselnya dan melihat seseorang yang sekarang sedang menghubunginya.
"Halo Om" ucap Jessica.
"Kamu dimana Jes?"
"Lagi di luar nih sama Rani lagi nongkrong biasa lah anak muda libur kerja pasti main dari pada gabut di rumah"
"Saya baru aja selesai nge-gym kalau kamu gak keberatan saya sih mau ngajak kamu jalan-jalan sama Matthew"
"Mau aku Om, sekarang?"
"Iya enggak sekarang sih. Nanti sore saya jemput di rumah kamu jam empat"
"Oke"
Panggilan ditutup.
"Sorry ya Ran, Pak Yohan saya permisi ada janji penting jadi saya duluan" pamit Jessica.
"Lah Jes gimana sih kau masa aku ditinggal sendiri" ucap Rani tak terima.
"Kan ada Pak Yohan yang nemenin" ucap Jessica sambil berdiri dari duduknya.
"Tapi Jes—"
"Udah gakpapa nikmatilah kalian berdua" ucap Jessica lalu berlalu pergi.
Sebenarnya tak enak hati meninggalkan Rani dan berbohong juga kepada temannya itu tapi mau bagaimana lagi dirinya merasa tak nyaman berada di dekat Yohan.
Rani tersenyum canggung ke arah Yohan, "Saya juga permisi dulu ya pak ada acara sama pacar saya" ucap Rani lalu buru-buru meninggalkan tempatnya. Dirinya juga ogah disuruh berduaan dengan Yohan.
Tinggal lah Yohan sendiri sekarang, "Gimana caranya aku bisa deket sama Jessica?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments