Di restoran, Jessica bekerja seperti biasanya. Hari ini adalah tanggal gajian yang sudah di tunggu-tunggu. Kebetulan ia pengen beli oven, dirinya ingin sekali membuat kue-kue yang sudah lama ingin ia buat. Kalau hari Minggu tiba ia akan mengajak Rani untuk menemaninya ke toko elektronik.
Saking padatnya pekerjaan hari ini tak terasa setengah jam lagi waktu bekerjanya akan berakhir. Jessica cepat-cepat membereskan pekerjaannya dan memberikannya kepada anak shift malam.
Jessica menulis pesanan pelanggan terakhir yang akan ia layani setelah melihat Nando teman yang akan menggantikan tugasnya sudah datang segera Jessica memberikan buku catatannya ke pada Nando.
"Nan meja nomor lima sama tiga belas belum aku samperin giliran kau ya aku mau siap-siap pulang" ucap Jessica sambil memberikan buku catatannya.
"Beres"
Jessica pun menuju ke ruang loker tempatnya menaruh tas dan jaketnya, disana dia sudah ada Rani yang akan keluar ruangan.
"Ran tungguin aku dong" pinta Jessica.
"Ya cepetan aku tunggu di luar"
Cepat-cepat Jessica memakai jaketnya dan membawa tas selempang miliknya menyusul Rani yang sudah keluar Restoran terlebih dahulu.
Di parkiran Rani sudah menunggunya duduk di atas motornya Rani yang sudah di nyalakan, "Jes ikut aku beli pentol deket taman sebelah yuk"
"Ayuk aku juga mau beli"
Mereka berdua pun menuju ke taman dekat restoran tempat kerja mereka jika di tempuh hanya memakan waktu sepuluh menit. Mereka berdua memang sering pergi ke taman ini kalau waktu libur kerja untuk refreshing. Mereka berdua langsung melajukan motor ke penjual pentol langganan mereka.
"Halo Pak Bro" sapa Rani kepada penjual pentol yang memang sudah akrab dengan mereka berdua.
"Wih mbak Rani baru pulang kerja mbak?" tanya Pak Bro.
"Iya nih Pak capek terus pengen makan pentol Pak Bro anget-anget kan enak gak tahu kenapa sore ini mendung ya Pak padahal tadi siang kan panas" ucap Rani.
"Iya mbak saya juga ngerasain beberapa hari ini. Kudu jaga kesehatan kita kalau cuaca sering gak menentu gini" ucap Pak Bro.
"Bener Pak Bro tenggorokan saya aja udah sakit yakin kalau habis ini bakal batuk pilek" sahut Jessica.
"Mbak Jessica harus sedia obat tuh mbak" ucap Pak Bro dengan raut wajah khawatir.
"Iya Pak Bro niatnya juga nanti mau beli obat" ucap Jessica.
"Pak Bro kalau gitu saya beli pentolnya lima ribu ya pedes pakai saus kacang kasih kecap juga tapi gak pakai saus tomat" pesan Rani.
"Oke siap, kalau mbak Jessica?" tanya Pak Bro.
"Saya sama kayak Rani terus beli lima ribu lagi tapi putihan aja pakai kuah yang banyak" jawab Jessica.
Di tengah taman seorang anak laki-laki memandang ke arah Jessica penuh binar. Anak tersebut pun langsung menghampiri Jessica.
"Kakak" panggilnya membuat Jessica menoleh padanya.
"Iya" jawab Jessica dengan raut wajah yang bingung.
"Hai aku kemarin lihat kakak beli es campur" ucapnya.
"Kamu tahu, tapi.. kamu siapa?" tanya Jessica yang tak mengenal anak laki-laki yang sedang mengajaknya berbicara.
"Kenalin kak namaku Matthew Jordan umurku delapan tahun aku kelas dua di sekolah Network studies for children in a company" ucapnya memperkenalkan diri.
"NSCC" ucap Rani berbisik, "itukan sekolah elit, anak orang kaya nih Jes" lanjutnya.
"Adik sama siapa disini?" tanya Jessica khawatir takut jika anak bernama Matthew ini telah kesasar.
"Aku sama papa, tuh papa aku lagi ngobrol sama paman dan temennya" ucap Matthew sambil menunjuk ke arah pria yang sedang berbincang dengan seorang pria dan wanita.
Jessica mengelus puncak kepala Matthew penuh sayang, "Kakak kirain kamu kesasar dek"
Matthew seketika menundukkan kepala mendapatkan usapan dari Jessica, ia merasakan hatinya menghangat lalu mereka berbincang-bincang sebentar tapi karena Jessica dan Rani sudah mendapatkan pentol mereka akhirnya mereka berdua pun harus pamit untuk pulang.
"Dek, kakak pulang dulu ya kamu balik lagi ke papa kamu" ucap Jessica.
"Hum.. Apa kita bisa berjumpa lagi?" tanya Matthew.
Jessica dan Rani saling pandang.
"Adek kalau mau ketemu kami dateng aja ke RMJ kau tau Restoran itu kan?" tanya Rani.
"Tau kak Restoran itu deket dari sini kan?" ucap Matthew.
"Seratus buat kamu, Kak Rani sama Kak Jessica kerja disana jadi kalau pengen ketemu kesana aja" ucap Rani.
"Iya kak kalau gitu aku balik ke papa lagi ya" ucap Matthew dengan senyum bahagia yang tak bisa disembunyikan.
Jessica dan Rani melihat Matthew sampai benar-benar anak itu berada di samping papanya sebelum mereka meninggalkan tempat mereka.
Disisi lain Matthew yang tak hentinya tersenyum membuat pamannya yang bernama Samuel melontarkan pertanyaan kepadanya, "Kenapa Matt? Uncle dari tadi lihat kau senyum-senyum terus"
"Because I just met a beautiful angel" jawab Matthew.
"Who?" kali ini papanya yang bertanya.
Matthew hanya menjawab dengan gelengan kepala. Wajahnya terlihat merah. Ia merasa senang bertemu dengan Jessica.
"Apa kau baru bertemu dengan gadis kecil yang manis?" goda Pamannya.
"No uncle. She's My month I've been looking for"
Pamannya kini nampak tertarik dengan ucapan keponakan kecilnya, "What does she look like?" tanyanya sambil berjongkok di depan Matthew dengan tujuan menyamakan tingginya.
"Like a snow" jawab Matthew dengan pelan. Setelah sekian lama akhirnya Matthew menemukan sosok yang bisa membuatnya ingin terus berdekatan dengan sosok tersebut dan dia adalah Jessica.
"Sam, untuk pembahasan proyek kali ini dilanjutkan Minggu depan saja lebih enak kalau kita bahas di kantorku. Hari juga sudah mulai gelap aku harus membawa Matthew pulang" ucap Nick, Papanya Matthew.
Sam berdiri dari jongkoknya, "Baiklah kabari aku kalau butuh sesuatu"
Nick menggandeng tangan Matthew untuk diajaknya menuju parkiran. Baru beberapa langkah ia berjalan wanita bernama Hana menghentikan langkahnya.
"Nick tunggu" ucapnya yang membuat Nick dan Matthew memberhentikan langkahnya.
"Besok aku berencana mau ke rumahmu aku baru belajar masak masakan rumahan yang enak aku pengen kau dan Matthew bisa mencicipinya" ucap Hana.
"Mungkin lain kali Hana" ucap Nick.
Samuel pun mendekati Nick, "Ayolah Nick, Hana berniat baik pada kalian berdua lagi pula besok kau kan ada di rumah biarkan saja Hana main ke rumahmu"
Nick nampak berpikir, "Baiklah datanglah di jam makan siang"
"Thank you, Nick" hati Hana sangat bahagia. Baru kali ini Nick tidak menolak keinginannya untuk bisa berkunjung kerumah pria yang sudah menjadi pujaannya tersebut. Kesempatan yang bagus untuk ia bisa lebih dekat dengan Nick dan juga Matthew.
"Matthew kamu harus coba masakannya aunty Hana pasti gak akan kecewa" ucap Hana.
Matthew hanya diam sambil menatap Hana penuh selidik, dirinya sedikit tak menyukai Hana dari segi manapun.
"Oke, Son kita pulang" ucap Nick.
Matthew mengangguk lalu mereka berdua pun meninggalkan taman.
Di dalam mobil Matthew terus teringat akan pertemuannya dengan Jessica, "Jadi namanya kakak Jessica" batin Matthew.
Matthew menoleh ke arah papanya yang fokus menyetir, "Pa, kapan-kapan kita makan ke RMJ yuk"
"Tumben kau ngajak makan di luar biasanya gak mau" ucap papanya.
"Pengen aja, boleh ya pa?"
"Tentu saja, kau mau kapan? Biar papa antar" tanya Nick.
"Besok" jawab Matthew.
"Besok kan kau tau kalau aunty Hana mau main ke rumah"
"Kalau sore gimana?"
Melihat keinginan anaknya membuat Nick sedikit curiga. Pasti ada yang sedang diinginkan oleh Matthew.
"Baiklah"
Dengan senyum senang dan perasaan yang lega akhirnya papa menyetujuinya dan gak sabar buat besok ketemu sama kakak Jessica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments