Chapter 3

Sebuah mobil MINI Cooper terparkir di halaman rumah yang begitu megah. Si pengemudi keluar dengan membawa tas berisikan makan siang untuk seseorang yang spesial. Hana adalah orangnya yang datang dengan perasaan yang penuh gembira karena pada akhirnya bisa mengunjungi rumah Nick.

Hana disambut oleh pekerja rumah Nick dan dipersilahkan untuk menunggu di ruang tamu sembari pekerja Nick memanggil tuannya.

Tak lama Nick datang menemui Hana di ruang tamu, "Sudah lama?" tanyanya.

"Baru kok Nick, oh ya aku boleh pinjam dapur kamu" jawab Hana.

"Sure"

Nick pun mengantar Hana ke dapur, disana Hana menyiapkan semua makanan yang ia bawa di atas piring.

"Nick bisakah kamu membantuku membawa makanan ini ke meja makan" ucap Hana.

Nick pun menghampiri Hana dan mulai membantu Hana meletakkan makanan di atas meja makan.

"Hana, aku mau panggil Matthew dulu" ucap Nick.

"Iya Nick biar kita bisa makan siang bareng" ucap Hana.

Nick pun meninggalkan Hana yang masih menata piring-piring di atas meja sementara Nick pergi ke kamar Matthew untuk mengajaknya makan siang.

Nick beberapa kali mengetuk pintu kamar Matthew, "Matt, papa boleh masuk?"

"Masuk aja pa" jawab Matthew dari dalam.

Di kamarnya Matthew sedang bermain game.

"Matt di bawah ada aunty Hana yang datang membawakan makanan ayo kita makan siang bersama" ajak Nick.

Matthew mengakhiri game-nya lalu keluar kamar bersama Nick.

Hana yang melihat kedatangan Matthew langsung menyapa anak delapan tahun itu dengan ramah, "Hai Matt"

"Hai aunty"

Matthew langsung duduk di kursinya disusul oleh Nick.

"Silahkan dicoba aku harap kalian suka" ucap Hana sambil mengambilkan nasi ke piring Nick.

"Kamu harus coba ayam buatanku" ucap Hana lalu mengambilkan lauk yang ia buat yaitu ayam saus lada hitam ke piring Nick.

"Thank you"

"Dan ini juga aku buat cah buncis wortel jagung pasti kamu akan suka" ucap Hana lalu menuangkan lauk tersebut ke piring Nick.

"Oke Hana terima kasih tapi ini sudah cukup" ucap Nick.

Di samping itu juga ada Matthew yang menyibikkan bibirnya lantaran tak ada yang memperhatikannya alhasil dirinya menuangkan makanan ke piringnya sendiri.

"Matt biar papa bantu" tawar papanya.

"No need, I can be alone" ucap Matthew.

Mereka berdua langsung menyicipi masakan buatan Hana. Satu suap berhasil mendarat di mulut mereka namun reaksi yang diberikan oleh anak dan bapak tersebut tak sesuai ekspektasi.

Matthew ingin sekali memuntahkan makanan yang sudah berada di mulutnya.

"Kenapa Nick, enak kan?" tanya Hana yang melihat Nick berhenti mengunyah. Hana kira Nick terkejut karena makannya enak like a speechless dalam arti kagum but she was wrong.

Dengan sudah payah Nick menelan makanan yang terlanjur berada di dalam mulutnya, "Hana apa aku boleh bertanya?"

"Tanyakan saja"

"Apa konsep masakanmu itu makanan sehat"

"Maksudnya?" tanya Hana tak mengerti.

"Jangan tersinggung tapi masakanmu ini hambar" ucap Nick.

"Masa sih" Hana pun mencicipi makanannya dan benar kalau ternyata rasanya hambar.

"Oh i am sorry" ucap Hana tak enak.

"Papá, la comida no es buena, casi vomito" (Papa makanannya tidak enak aku pengen muntah) ucap Matthew dalam bahasa Spanish, ia tak mau menyinggung hati Hana.

"Hana, makananmu itu bagus hanya saja kurang bumbu" ucap Nick.

"Gakpapa Nick aku lihat Matthew tak menyukainya karena memang masakannya tidak enak. Sudah jangan dimakan lagi" ucap Hana nampak kecewa.

"Pa aku laper kalau kita makan di RMJ gimana seperti yang aku bilang kemarin" usul Matthew.

"Boleh, bagaimana Hana apa kau mau ikut?" tawar Nick.

"Tidak Nick habis ini aku masih ada urusan dan maaf banget buat kalian kecewa" ucap Hana.

"I'ts okay aunty nanti belajar masak lagi ya" ucap Matthew.

Hana hanya bisa tersenyum.

..._...

Sampai di RMJ Nick dan Matthew langsung masuk ke dalam. Mereka bisa melihat banyaknya pengunjung yang datang.

"Selamat datang di rumah masakan jawa silahkan duduk di meja nomor enam ya kakak" ucap pekerja yang bertugas menyapa pelanggan serta mengatur tempat duduk mereka.

Nick dan Matthew duduk di meja nomor enam yang sudah ditunjukkan oleh pekerja tadi.

Tak lama datang lah seorang pelayan cantik yang ingin ditemui oleh Matthew. Jessica.

"Halo kak mau pesan apa?" tanya Jessica ramah.

Nick membawa buku menu yang ada di meja dan pilihannya jatuh pada Mangut kepala manyung dan Soto ayam Lamongan.

"Tambah nasi kakak?" tanya Jessica.

"Iya mbak" jawab Nick.

"Makanannya untuk dua porsi ya kakak. Minumnya?"

"Es teh manis saja dua"

"Baik kak ditunggu pesanannya" ucap Jessica lalu pergi dari tempatnya tanpa ia sadar jika pengunjung yang baru ia layani adalah Matthew dan papanya.

Matthew dari tadi terus memandangi setiap pergerakan Jessica sampai makanan mereka datang.

"Ini kak pesanannya, makanan untuk dua porsi ya, Mangut kepala manyung dan Soto ayam Lamongan ekstra nasi ya kakak dan dua es teh manis" ucap Rani yang menghantarkan makanan untuk Nick dan Matthew.

"Terima kasih mbak" ucap Nick.

"Sama-sama kak selamat makan" ucap Rani. Dirinya hendak akan kembali ke dapur mengambil pesanan tapi saat itu ia sadar kalau ternyata ada Matthew disana.

"Kamu Matthew kan?" tanya Rani.

"Iya kak" jawab Matthew.

"Ternyata bener ya kamu datang kesini" ucap Rani.

Matthew hanya tersenyum sambil melirik Jessica yang sedang mencatat pesanan pelanggan lain.

"Kak Jes nya masih sibuk, maaf ya" ucap Rani ketika sadar Matthew melihat ke arah Jessica.

Matthew hanya mampu tersenyum.

"Ran pesanan untuk meja sebelas udah siap tuh" ucap Jessica agak kencang.

"Kakak kembali kerja dulu ya"

Rani pun melanjutkan pekerjaannya.

"Kau kenal dengannya Matt?" tanya Nick.

Matthew mengangguk.

"Dimana?"

"Kemarin di taman, lihat pa kakak yang ada disana" ucap Matthew sambil menunjuk ke arah Jessica.

Nick pun melihat seseorang yang sedang di tunjuk oleh anaknya.

"Kakaknya cantik kan" ucap Matthew dengan mata yang berbinar.

Akhirnya Nick tahu alasan anaknya mengajaknya makan di Restoran ini.

"Kau menyukainya?" tanya Nick.

Matthew mengangguk malu.

Dilihatnya sekali lagi Jessica dan yah memang gadis itu sangat cantik tapi tak biasanya Matthew bisa suka dengan orang asing dengan mudah.

Disela makannya Matthew selalu tak mengalihkan pandangan terhadap Jessica. Ia melihat jika Jessica pasti sangat lelah bekerja begitu keras apalagi sampai melewatkan jam makan siang demi melayani para pelanggan.

Tak sengaja mata mereka berdua bertemu. Matthew pun memberikan senyumannya yang dibalas Jessica dengan senyuman dan lambaian tangan.

Nick hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya.

"Pa kapan-kapan ajak kakak Jessica jalan-jalan yuk" ucap Matthew membuat papanya menoleh ke arahnya dengan yakin.

"Kamu sehat, Son?" tanya Nick heran.

Matthew mengangguk-anggukan kepalanya, "Sehat pa aku cuman pengen jalan-jalan sama kakak Jessica, coba ajakin pa"

Permintaan aneh anaknya mampu membuatnya terheran-heran.

"Please pa" ucap Matthew sambil menautkan kedua tangannya.

"Ya nanti kita coba tanya kakaknya"

Matthew pun bertepuk tangan mendengar ucapan papanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!