BAB 1:13

Mayla menghentikan aktifitasnya lalu melirik ke arah wastafel dan melihat tidak ada satupun piring kotor disana

"Kau belum makan kan? jadi cepatlah duduk dikursimu dan makan makanan ini sebelum dingin, aku sudah memasaknya susah payah kau tau?"

"Aku tidak lapar Nonna"

Mayla berdecak kesal seraya menaruh kedua tangannya dipinggang "Kau harus makan dengan baik Jeon, kau masih dimasa pertumbuhan"

"Aku bukan anak kecil Nonna, buktinya aku bisa membuatmu mendesah dibawahku"

"YAKK! KAU...ck!" pekik Mayla "Cepat makan!"

Jeon meneguk salivanya, gadis itu terlihat sangat menyeramkan jika marah "i...iya aku makan" jawab Jeon seraya menduduki kursi perlahan

Mayla membuang nafasnya kasar, saat ini ia seperti sedang memaksa anak kecil yang susah sekali makan. Mayla mulai menyajikan beberapa lauk pauk dan nasi diatas meja makan. Sementara Jeon hanya diam memperhatikan piring dan mangkuk didepannya terisi penuh oleh banyaknya makanan.

Jeon meraih garpu dan sendok lalu memasukkan potongan ayam goreng ke dalam mulutnya, mengunyahnya perlahan walau sebenarnya ia sedang tidak berselera.

Jangan pernah menyia-nyiakan makanan ya Jeon, anak ibu yang baik. Kau harus makan yang banyak agar cepat bertumbuh besar.

Seketika perkataan ibunya semasa hidup terlintas dalam ingatannya, seperti ada gemuruh dalam hatinya, matanya kini mulai memanas menahan sesuatu yang akan tumpah, ia mengarahkan kepalanya keatas lalu menyandarkannya ke sandaran kursi agar tetesan itu tidak jatuh.

"Kenapa?" tanya Mayla

"Tidak apa-apa Nonna, masakanmu enak sekali" jawab Jeon mencoba mengalihkan

Jeon kembali memasukkan sesendok penuh nasi ke dalam mulutnya diiringi dengan kuah sup lalu kembali memasukkan potongan ayam ke mulutnya. Mayla yang melihat Jeon makan dengan lahapnya tersenyum senang.

Bagaimana pun pria itu mencoba mengalihkan kesedihannya namun semua itu sia-sia. Senyuman dibibir Mayla seketika memudar ditengah sibuknya Jeon menyantap makanan, tetesan airmata pria itu akhirnya jatuh membasahi pipinya.

"Heii" ucap Mayla

Jeon tidak menghiraukannya, ia masih terus melahan suap demi suap makanan yang ada dihadapannya dengan lahap, ia tidak peduli bahwa airmatanya kini sudah membasahi pipinya.

"Hei ada apa?" Mayla memanggilnya lagi

Merasa kesal karena Jeon tidak menghiraukannya, Lalu Mayla menarik kedua tangan pria itu untuk menghadap wajahnya "Sebenarnya ada apa denganmu!" bentak Mayla pelan

Seketika Jeon menghentikan kesibukannya lalu menatap wajah Mayla. Gadis itu menatap tajam kedua manik Jeon, terlihat ada banyak luka yang teramat dalam dari dalam kedua bola matanya. Bola mata Mayla bergulir kebawah perlahan lalu melihat kedua tangan Jeon yang penuh dengan sayatan "Tanganmu?"

Jeon menarik tangannya perlahan, membiarkan pertanyaan Mayla menggantung ditenggorokan. Mayla kembali menatap kedua manik Jeon hingga tatapan mereka saling bertemu.

"Nonna aku lelah, aku ingin bertemu ibuku"

Melihat tatapan pria dihadapannya membuat Mayla bergegas menarik Jeon kedalam pelukannya. Ia mengusap kepala Jeon dengan lembut, mencoba menenangkan pria yang kini tengah terisak menenggelamkan wajahnya dipundak Mayla.

Mayla hanya terdiam membiarkan pria ini meluapkan semuanya, bukan dengan kata-kata tapi hanya dengan seluruh tangisan yang ia punya. Mayla masih diam saja memberikan waktu untuk Jeon puas menangisi kerinduannya dengan mendiang ibunya.

"Aku lelah Nonna, takdir seolah tak ingin membiarkan hidupku tenang walau sesaat" ucap Jeon ditengah isak tangisnya

"Kau mau bercerita?" tanya Mayla dengan lembut

^Happy Reading^

Jangan lupa tinggalkan Vote, Like dan Komennya Readers :)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!