Cahaya mentari yang lolos dari celah kamar membangunkannya dari tidur nyenyak, ia melirik ke sisi kirinya yang hanya ada bantal dan guling. Pikirnya mungkin Mayla sudah pulang karena sudah mendapatkan kepuasan darinya. Namun kepalanya terangkat ketika hidungnya mencium aroma wangi sedap dari masakan.
Jeon bangkit dari ranjangnya melangkah mengikuti aroma itu berasal, dan langkahnya terhenti saat melihat Mayla tengah sibuk dengan peralatan memasaknya didapur.
"Kau sudah bangun?" Ucap Mayla saat melihat Jeon berdiri memperhatikannya.
"Aku membuatkanmu sarapan, duduklah" lanjutnya
Pria itu terdiam sejenak, biasanya para pelanggannya akan langsung pergi ketika sudah mendapatkan kepuasan, namun kenapa Mayla tidak?
"Hei duduklah" tangan Mayla mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Jeon yang membuat pria itu tersentak dari lamunannya. Ia tidak mengatakan apapun selain menuruti keinginan Mayla.
"Aku membuatkan kau spaghetti, karena hanya itu yang ada didalam kulkas" ucap Mayla seraya menyodorkan piring itu pada Jeon kemudian mendudukan dirinya dikursi yang tepat dihadapan Jeon.
Mayla mengambil sumpit dan menyantap suapan pertamanya, lalu melihat Jeon yang hanya terdiam menatap piringnya sendiri.
Mayla mengembuskan nafas pelan " Aku tidak menaruh racun pada makananmu, rasanya juga tidak terlalu buruk"
Jeon perlahan mengangkat wajahnya menatap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Ini pertama kalinya ada seseorang yang membuatkanku sarapan selain ibuku" ucap Jeon pelan
Mayla tersenyum tipis saat mendengar kalimat itu, ia tidak menanyakan lebih lanjut karena Elena sudah bercerita kalau Jeon adalah anak yatim piatu, meski tidak dapat dipastikan apakah ayahnya masih ada atau tidak, yang jelas saat kepergian ibunya, Jeon hanya hidup seorang diri.
Hanya suara dentingan sumpit yanng beradu dengan piring sejak kalimat yang Jeon katakan tadi, Mayla tidak ingin membuatnya semakin sedih, sebab itulah Mayla hanya tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.
Sejujurnya Mayla merasa tidak enak saat melihat mimik wajah Pria kecil dihadapannya itu terlihat sendu menunduk sembari memakan makanannya.
"ehm..maaf aku tidak berma-"
"Tidak apa-apa Noona, aku hanya merindukan ibuku" Sela Jeon
Pria yang semalam membuatnya kehilangan akal sehat menjelma menjadi sosok yang terlihat kesepian. Membayangkan perjuangan Jeon untuk bertahan hidup hingga terpaksa melakukan pekerjaan ini membuat hati Mayla tersentuh.
"Jangan menatapku dengan tatapan itu Noona, aku tak semenyedihkan itu"
Mayla tahu pria dihadapannya hanya tidak ingin terlihat lemah walau sebenarnya dibalik itu semua ada perjuangan yang cukup keras yang telah ia lalui.
"Baiklah Boy, jika kau membutuhkan sesuatu hubungi saja aku" ucap Mayla tersenyum
Walaupun baru sekali bertemu dengan Jeon, Mayla merasa sudah mengenali sisi lain dari pria dihadapannya ini. Hati kecilnya berkata ingin sekali membantu Pria bergigi kelinci ini.
"Tidak perlu Noona, aku hanya menginginkan ibuku kembali, namun karena itu tidak mungkin, maka aku akan menjalani hidupku mengalir saja seperti air"
Jeon tidak pernah menceritakan privasinya pada orang lain meskipun hanya sepenggalan cerita, namun entah kenapa dengan Mayla terasa sangat berbeda.
Mayla tersenyum tipis seraya mengeluarkan amplop coklat yang terlihat tebal, ia meletakkannya diatas meja lalu mendorongnya ke hadapan Jeon "Ini bayaranmu, terimakasih untuk semalam"
"Biasanya kau gunakan untuk apa uang itu?" tanya Mayla
"Untuk membayar kuliah dan sisanya aku tabung untuk masa depanku, suatu saat aku ingin berhenti dari pekerjaan ini, walau sebenarnya sebanyak apapun aku mendapatkan uang, tidak akan mengembalikan harga diriku yang sudah terinjak-injak"
Mayla lagi-lagi merasa tersentuh dengan kalimat yang dikatakannya, sehina dan serendah apapun pekerjaan yang ia jalani, ia tetap memiliki perasaan, mungkin karena keadaan yang memaksanya untuk melakukan pekerjaan seperti ini hanya untuk mendapatkan sesuap nasi di hari esok.
Gadis itu membalasnya dengan senyuman hangat lalu mengusap lembut rambut Jeon "Kau anak yang baik, semoga kau menemukan bahagiamu suatu saat nanti"
Jeon hanya terdiam mendapati perlakuan manis dari Mayla.
ini sungguh mendebarkan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments