Jeon berjalan mondar-mandir kesana kemari seraya menggigit kukunya dengan gelisah, memikirkan sebuah alasan yang pas untuk mengatakannya pada Stella.
Sesaat kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Mayla yang tengah menggosok-gosokan rambut basahnya dengan handuk.
Gadis itu mengernyit "Kenapa? kenapa kau terus-terusan mondar-mandir disana?"
Jeon menoleh kemudian berjalan mendekat pada Mayla "Sahabatku sudah sampai diLobby dan akan segera naik ke kamarku, apa yang harus aku katakan pada mereka tentangmu Nonna?" ucapnya dengan nada panik
Mayla mengangkat kedua alisnya "Ku pikir sahabatmu tau pekerjaanmu"
Jeon menggelengkan kepalanya "Hanya Roy yang tahu" Jeon kembali berjalan mondar-mandir dengan sesekali menggaruk rambutnya yang tidak gatal
Hal itu justru membuat Mayla menahan senyumnya saat melihat wajah lucu Jeon yang panik,
Kenapa tingkahnya berbeda sekali saat dia membuatku mendesahkan namanya.
Mayla mendekat pada Jeon dan mengacak lembut rambut milik pria itu "Panggil aku Tante"
Ting..Tong..
Suara bel terdengar menandakan seseorang berada dibalik pintu diluar sana, Jeon melangkahkan kakinya perlahan ke arah pintu dengan jantungnya yang berdegup kencang, ia berharap Mayla dapat memainkan perannya dengan baik tanpa membuat Stella curiga.
Klak!
"Hai.." Stella melambai kecil dengan senyuman dibibirnya, sementara Roy berdiri dibelakang Stella dengan wajah yang khawatir.
"Ah..kalian? kenapa tidak mengabariku dulu?" ucap Jeon pura-pura terkejut
"Surprise" jawab Stella masih dengan senyuman dibibirnya seraya mengangkat sebuah kotak di tangan kanannya "Aku bawakan Pizza"
"oeh..masuklah" Jeon membuka pintu itu agar lebih lebar
Stella melangkah memasuki kamar Jeon dengan senang hati diikuti Roy melangkah membuntutinya, lalu senyum itu seketika mengendur saat mendapati seorang wanita berada didalam kamar Jeon, wanita itu tengah sibuk dengan buah-buahan ditangannya.
Menyadari teman Jeon sudah masuk, Mayla menoleh dan melemparkan senyum itu pada mereka, "Hallo.." sapanya.
Stella hanya terdiam sementara Roy tersenyum kikuk dibelakangnya "H..hallo Tan..te.." jawab Roy
Mayla mencuci tangannya di wastafel dapur lalu melangkah mendekati anak-anak itu "Kalian pasti teman-temannya Jeon yah?" Ucap Mayla dengan senyumnya lalu mengulurkan tangan kanannya " Aku Mayla, teman dari mendiang ibunya Jeon"
Roy melirik Jeon yang kini tengah menelan salivanya kasar, lalu Roy menjabat uluran tangan Mayla "Aku Roy, Tante bisa memanggilku si tampan" ucap Roy tertawa kecil diakhir kalimatnya
Mayla terkekeh pelan disana, setelahnya ia beralih pada gadis cantik disisi Roy "Siapa namamu gadis manis?"
Perlahan senyuman dibibir Stella kembali terukir, hatinya terasa lega saat tau kalau Mayla hanyalah teman dari mendiang ibunya Jeon.
"Namaku Stella Tante" ucapnya seraya menjambat tangan Mayla
Jeon akhirnya bernafas lega, ia hanya tidak ingin Stella tahu pekerjaannya yang sebenarnya, Stella sudah seperti adiknya sendiri untuknya, yang selama ini gadis itu tahu, Jeon bertahan hidup dari uang yang rutin dikirimkan ayahnya, padahal ia sendiri tidak tahu ayahnya kemana.
"Kalian suka jus strawberry?" tanya Mayla
Roy dan Stella mengangguk ceria dengan mata yang berbinar cerah.
"Aku mau dua gelas ya, Tan" pekik Jeon membayangkan segelas Jus yang melewati tenggorokannya dicuaca yang panas seperti ini.
Mayla terkekeh "Oke, akan aku buatkan yang banyak" ucap Mayla tersenyum.
Saat-saat seperti ini Mayla terlihat seperti orangtua yang sedang mengasuh tiga keponakannya.
Ck...Cari perhatian sekali! gumam seseorang dalam hati
^Happy Reading^
Jangn Lupa tinggalkan Vote, Like dan Komennya Readers :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments