Suamiku Pria Buta

Suamiku Pria Buta

Bab 1. Kecelakaan

Sore itu, Sean Kingford, pemuda tampan yang berusia 30 tahun saat ini sedang terburu-buru untuk mengejar kekasihnya yang berada di bandara yang sedang bersiap-siap untuk kembali ke luar negeri untuk mengejar cita-citanya di sana.

Sean yang takut sampai ketinggalan pesawat sang kekasih, dia mengemudikan mobil sport miliknya dengan kecepatan maksimal, tanpa memperdulikan keamanan dirinya sendiri.

"Silvia! Tunggulah aku sayang. Kau tidak boleh pergi begitu saja dari negara ini. Aku akan melamarmu hari ini juga dan kita akan menikah sesuai dengan pengaturan dari keluarga besarku yang sudah disiapkan oleh mereka untuk hari bahagia kita berdua!" Sean terlihat begitu bersemangat untuk memperjuangkan cintanya kepada Silvia.

Bagi Sean, Silvia adalah gadis yang sangat sempurna. Silvia memiliki karir yang sangat bagus di luar negeri sebagai seorang pelukis yang sangat terkenal yang memiliki galeri lukisan sendiri. Namanya melambung di luar negeri dan sering mengadakan pameran tunggal atas namanya sendiri. Sean sangat mencintai Silvia dan rela melakukan apapun demi dia.

Sean dulu berkenalan dengan Silvia pada saat dirinya menghadiri pameran tunggal yang diadakan oleh Silvia di luar negeri.

Karena begitu bersemangat dan juga terburu-buru, Sean tidak melihat bahwa 10 meter dari dirinya saat ini terlihat mobil lain juga tengah melaju dengan sangat kencang menuju ke arahnya.

Hingga akhirnya kecelakaan pun tidak bisa dihindari di antara dua mobil yang malang itu.

Sean yang merasakan kesakitan berusaha untuk keluar dari mobil. Tetapi dirinya tidak mampu karena merasakan matanya yang begitu sakit dan perih sekali. "Ada apa dengan mataku? Perih sekali," Sean terlihat begitu kesakitan karena tubuhnya yang terjepit jok mobil miliknya.

Sean mengucek matanya sehingga akhirnya keluar darah dari sana. Tampaknya ada pecahan beling yang masuk kelopak mata Sean dan tanpa sengaja karena dikucek oleh Sean, hal itu mengakibatkan pecah dan Sean kehilangan pandangannya pada saat itu juga.

Sean merasa bingung karena tiba-tiba saja matanya menjadi gelap," Ya Tuhan apa yang terjadi padaku? Kenapa aku tidak bisa melihat semuanya?? Ada apa dengan mataku?" Sean terlihat begitu panik ketika dia menyadari bahwa matanya tidak mampu melihat lagi.

Sementara itu di dalam mobil lainnya yang dikendarai oleh seorang pria paruh baya dan juga seorang ibu yang terlihat pingsan keadaannya tidak kalah mengenaskan.

Pria paruh baya itu berusaha untuk keluar dari dalam mobil dan berusaha untuk menolong istrinya yang kelihatannya pingsan.

"Sayang sabarlah, aku akan membawamu ke rumah sakit. TOLONG KAMI!" pria paruh baya itu berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang ada di sekitarnya yang saat ini sedang menyaksikan kecelakaan mereka.

Orang-orang pun kemudian berhamburan dan menolong ketiga orang yang sama-sama sekarat. Sean tampak begitu histeris ketika menyadari bahwa matanya telah buta. Sean yang menghadapi goncangan batin akhirnya pingsan karena tidak mampu menghadapinya.

Setelah mendapatkan telepon dari warga yang melihat kecelakaan itu, akhirnya mereka pun dibawa ke rumah sakit dan ditempatkan di kamar yang berbeda.

Suami istri itu di tempatkan di satu ruangan, sebentar Sean ditempatkan di ruangan VVIP. Karena kepala Rumah Sakit tempat Sean di rawat sudah mengenalinya sebagai anak dari pemilik Rumah Sakit tersebut.

Pihak rumah sakit kemudian langsung menelpon kedua orang tua Sean dan juga anak dari pasangan yang sekarang masih berada dalam situasi koma.

"Sean!! Anakku. Kenapa kamu begini Sayang?" terlihat ibunya Sean yang menangis melihat keadaan putranya yang sangat mengenaskan.

Mereka melihat darah dari kelopak mata Sean dan sekujur tubuhnya penuh luka dan memar. Hal itu membuat mereka sangat ketakutan kalau sampai Sean mengalami kebutaan.

Sean adalah pewaris tunggal dari perusahaan Kingford. Amanda tidak menerima keadaan putranya yang saat ini masih belum sadarkan diri. Raymond sang suami terlihat sangat sedih melihat keadaan Putra mereka yang masih belum jelas situasinya.

Ketika melihat dokter keluar dari ruangan putranya. Amanda dan Raymond pun kemudian langsung mendatangi dokter.

"Bagaimana kondisi Putraku?" tanya Amanda yang saat ini benar-benar sedang terpukul karena kondisi putranya yang sakit parah.

Dokter menghela napas berat karena bagaimanapun keadaan Sean benar-benar sangat memprihatinkan," Maafkan saya nyonya Tuan muda Sean saat ini mengalami kebutaan. Ada pecahan beling yang masuk ke matanya dan tanpa sengaja dikucek oleh Tuan Muda sehingga membuat Tuan Muda mengalami kebutaan permanen. Kecuali ada seseorang yang mendonorkankan matanya, Tuan Muda tidak akan pernah bisa melihat lagi untuk selamanya. Maafkan kami,"Amanda yang mendengarkan keterangan dari Dokter benar-benar kacau dan sedih sekali.

Amanda sampai melorot jatuh. Kalau saja suaminya tidak menopang tubuhnya, mungkin dia akan terduduk di lantai.

"Sabarlah sayang kita serahkan kepada dokter untuk memberikan pengobatan terbaik kepada Sean. Sebaiknya kita hubungi Silvia dan menyuruh dia untuk menemani Sean. Semoga dengan kekasihnya ada di sini Sean menjadi semakin kuat dan memiliki semangat hidup yang tinggi sehingga Sean bisa sembuh dengan cepat." Raymond lalu menghubungi Silvia yang diketahui adalah kekasih dari putranya yang tercinta.

Amanda hanya menganggukkan kepala menyetuju apa yang dikatakan oleh suaminya. "Silvia datanglah ke Indonesia! Saat ini Sean sedang berada di rumah sakit karena kecelakaan mobil yang fatal dia membutuhkanmu. Datanglah kemari dan berikanlah semangat kepada Putraku untuk bisa melanjutkan hidupnya!" Amanda hanya menatap suaminya yang saat ini sedang menelpon Silvia yang digadang-gadang sebagai calon menantu idealnya.

Silvia terkejut mendengarkan kabar tersebut," Apa Tante? Sean kecelakaan? Ya ampun!! Baiklah Tante, aku akan segera ke rumah sakit. Untung saja pesawatku mengalami penundaan jam terbang karena cuaca buruk. Ya, Tante! Saya segera ke sana!" setelah mendapatkan alamat Rumah Sakit Silvia pun langsung meluncur untuk menemui Sean.

Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Silvia begitu mengkhawatirkan keadaan Sean yang belum jelas keadaannya.

"Ya Tuhan! Semoga kekasihku baik-baik saja!" doa terbaik disampaikan oleh Silvia untuk laki-laki yang dia cintai.

Begitu sampai di rumah sakit Silvia langsung menemui kedua orang tua Sean yang sampai saat ini masih menunggu Sean siuman.

Silvia terkejut ketika melihat mata Sean yang diperban."Om kenapa mata Sean di perban?" tanya Silvia kepada Raymond.

Raymond dan Amanda terlihat menangis mendapatkan pertanyaan itu dari Silvia.

"Sean mengalami kebutaan. Karena saat kecelakaan itu terjadi, matanya kemasukan pecahan beling dan tanpa sengaja Sean malah menguceknya. Sean akan mengalami kebutaan permanen." ucap Raymond.

Silvia benar-benar terkejut mendapatkan kabar itu." Sean akan buta permanen?" Silvia sampai lunglai lemas seluruh tubuhnya.

'Apa itu artinya aku akan memiliki suami seorang laki-laki yang buta? Ya Tuhan! Apa kata dunia kalau aku benar-benar memiliki suami yang buta?' Silvia benar-benar menghadapi dilemanya saat ini.

Terpopuler

Comments

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Kasian sekali,apa nanti Sean akan sembuh lg bila ada pendonor mata?

2023-06-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!