Bab 6

Rosaline kemudian mendekati anak didiknya yang terlihat begitu senang dia datangi."Ayo berpamitan lah kepada ayahmu kita segera memulai pelajaran hari ini!" Anak kecil itu pun menurut kepada Rosaline dan langsung berpamitan kepada ayahnya kemudian masuk ke dalam kelas bersama Rosaline tanpa banyak rewel.

Ayah anak itu terlihat begitu takjub dengan cara Rosaline menaklukan anaknya yang terkenal nakal di sekolah sebelumnya.

"Syukurlah kalau anakku sekarang sudah bisa menemukan guru yang cocok dengannya. Aku jadi bisa bekerja dengan baik," Abimana pun kemudian pergi dan meninggalkan sekolahan. Abimana pergi menuju kantornya untuk bekerja seperti biasanya.

Sementara itu Rosaline tampak begitu menikmati pekerjaannya hari itu. Bertemu dengan anak-anak yang lucu dan juga menggemaskan benar-benar menjadi semacam obat untuknya yang selama beberapa hari ini telah mengalami hari yang berat dan melelahkan.

Apalagi sikap Sean yang hingga saat ini masih suka sekali menghina dan juga melecehkannya dengan kata-kata pedas dan menyakiti hatinya.

Rosaline sudah bertekad akan menguatkan hatinya untuk bisa bertahan menjadi istri dari seorang Sean yang buta tetapi tampan dan kaya. Apalagi Sean memiliki kedua orang tua yang sangat baik terhadapnya sehingga Rosaline tidak tega untuk meninggalkan Sean dengan alasan apapun.

Rosaline sudah bertekad bahwa dirinya akan tetap bertahan setidaknya sampai pernikahan kontrak mereka berakhir, 2 tahun lagi. 

"Bagaimana dengan tidur kalian apakah nyenyak?" Rosaline memulai harinya dengan begitu bahagia bersama anak didiknya yang begitu ceria dengan pelajaran hari ini.

"Nyenyak sekali, bu guru!" Jawab mereka serempak dengan riang gembira. 

Rosaline terlihat begitu bahagia dengan pekerjaannya. Walaupun hanya mendapat  gaji kecil, tetapi dirinya merasa bahagia karena dihargai dan dicintai oleh anak didiknya yang lucu dan menggemaskan.

Tanpa terasa 3 jam sudah mereka lalui dalam pelajaran yang begitu menyenangkan bersama anak-anak lucu dan menggemaskan.

Hati Rosaline sangat bahagia, ketika di rumah dia merasa tertekan dengan Sean yang selalu menghina dan tidak menghargainya sebagai istri. Dia mendapatkan pengakuan dari anak-anak kecil itu dan orang tua mereka sebagai guru yang baik.

Andi meminta kepada Rosaline untuk makan siang bersama dengannya ketika Abimana datang menjemputnya.

Rosaline sebenarnya ingin menolak, akan tetapi Andi memohon kepadanya, "Ayolah bu guru, jangan menolak keinginanku. Andi janji kita hanya akan makan siang saja setelah itu bu guru boleh pulang ke rumah bu guru," Rosaline menatap kepada Abimana yang begitu berharap keinginan putranya dituruti olehnya.

Rosaline menatap kepada guru-guru yang lain yang sudah bersiap untuk segera meninggalkan TK tempat dia bekerja.

"Tapi saya takut kalau merepotkan kalian. Tidak apa-apa biar saya pulang saja dan makan di rumah Bu Guru saja," Rosaline berusaha untuk menolak secara halus keinginan Andi yang meminta makan siang bersamanya.

"Saya takut nanti kalau istri anda melihat kita bertiga makan siang bersama, akan terjadi kesalahpahaman yang tidak dibutuhkan," Ucap Rosaline merasa tidak nyaman dengan hal itu.

Abimana mendekati Rosaline dengan senyum yang begitu manis yang membuat Rosaline menjadi deg-degan sendiri untuk sejenak Rosaline melupakan tentang Sean yang merupakan suami kontraknya yang suka menghina dan menjatuhkan dirinya.

"Jang khawatir, saya sudah bercerai dengan istri saya. Ayolah bu guru! Ibu temanilah anak saya untuk makan siang bersama. Dia bisa-bisa terus ngambek nanti sampai rumah, kalau keinginan dia tidak terpenuhi." Rosaline kesulitan menelan salivanya sendiri mendengar apa yang dikatakan oleh Abimana kepadanya.

Rosaline kemudian mengambil ponselnya untuk mengabari sopir pribadi keluarga Sean, sopir yang biasa mengantar jemput dirinya ke sekolah.

"Maafkan saya pak. Hari ini saya ada keperluan. Bapak tidak usah menjemput saya di sekolah. Nanti saya akan pulang dengan taksi saja," setelah mengatakan itu, Rosaline kemudian menutup telpon. Rosaline kemudian menggandeng tangan Andi untuk masuk ke dalam mobil milik Abimana.

'Ayahnya Andi, ternyata buka orang biasa.' batin Rosaline saat melihat mobil yang dikendarai oleh ayahnya Andi yang sangat mewah dan keren.

Sepanjang perjalanan tidak ada hentinya Andi terus mengoceh dengan penuh kegembiraan. Sehingga membuat Abimana sangat bahagia melihat anaknya yang sekarang sudah mulai ceria kembali.

Andi dipangku oleh Rosaline di kursi depan, Abimana menjadi sopir untuk perjalanan mereka kali ini.

Abimana memang sengaja meminta kepada sopirnya untuk tidak berangkat bekerja hari ini. Dia memberikan cuti kepada supirnya. Abimana sengaja meminta kepada putranya untuk mengundang Rosaline makan siang bersama untuk mengucapkan rasa terima kasihnya sebagai orang tua Andi kepada gurunya yang sudah bisa menangani putranya yang bisa dikatakan over aktif.

Begitu mereka sampai di restoran terlihat Andi yang begitu bahagia duduk diantara Rosaline dan Abimana.

"Papa, bukankah itu adalah mama?" tanya Andi ketika melihat seorang wanita yang sedang bermesraan dengan seorang laki-laki masuk ke dalam restoran yang dikunjungi Rosaline bersama Abimana.

Abimana matanya mengikuti telunjuk putranya yang memberitahukan tentang mantan istrinya yang saat ini sedang bersama dengan kekasih barunya. Pria itu yang menjadi alasan dirinya bercerai dengan sang istri.

"Mama!" Abimana terkejut ketika mendengar anaknya yang berteriak memanggil ibunya. Abimana langsung memberikan kode keras kepada Andi untuk tidak banyak bertingkah.

"Jangan mengganggu ibumu yang sedang berkencan dengan kekasihnya!" tegur Abimana kepada putranya.

Rosaline cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Abimana kepada Andi, "Sebenarnya bagaimanakah keluarga mereka itu? Kenapa kelihatannya Ayah Andi seperti tidak bermasalah dengan istrinya yang bersama laki-laki lain?' batin Rosaline yang mulai merasa tidak nyaman berada di antara mereka.

Perselingkuhan Maureen dengan kekasihnya yang sudah membuat Abimana yakin 100% untuk berpisah.

"Makanlah Andi tidak usah memperdulikan mamamu." Abimana berusaha untuk menentramkan hatinya yang sejujurnya masih gundah dan belum terlalu bisa berdamai dengan masa lalu.

Maurine yang tadi sempat mendengar Andi memanggilnya sekarang mulai menatap kepada Putra dan mantan suaminya yang sedang duduk di kursi yang tidak terlalu jauh dari tempat dirinya sedang duduk dan makan bersama dengan kekasihnya yang baru.

Rosaline takut kalau mantan istri Abimana mengira kalau dia adalah kekasihnya. Aih, bisa gawat! Rosaline sudah bersiap untuk bangun dari tempat duduknya karena berniat untuk pulang. Akan tetapi siapa yang menyangka kalau ternyata Maurine malah mendatangi mereka.

"Hallo sayang, apa kabar?" Maurine malah mengajak kekasihnya untuk bergabung juga bersama Abimana di meja yang sama.

Abimana terlihat geram dengan apa yang dilakukan olehnya. "Halo apakah kau adalah calon ibu Andi yang baru?" Rosaline cukup terkejut mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Maurine yang seperti merasa cemburu kepadanya.

Rosaline tadinya hendak bangun, tetapi dihentikan oleh Abimana. Rosaline menatap Abimana dengan lekat. Maurine yang sebenarnya masih mencintai Abimana merasakan hatinya begitu sakit menatap suaminya yang memperlakukan Rosaline begitu manis.

"Duduklah dulu, nanti aku yang akan mengantarkanmu ke rumahmu. Tolong kamu selesaikan dulu makananmu," Rosaline melirik sekilas kepada Maureen yang menatap sinis kepadanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!