Bab 15

Hubungan Sean dan Rosaline semakin membaik setelah mereka pulang dari hotel. Setidaknya Rosaline tidak terlalu dingin seperti sebelumnya.

Rosaline sudah mau diikuti oleh Sean kemanapun dia pergi dan tidak banyak protes. Seperti hari ini, Sean memaksa kepada Rosaline untuk ikut bersama Rosaline ke tempat dia mengajar.

"Kamu tapi masih sedih karena meninggalnya ayahmu. Aku tidak mau membiarkanmu sendirian dalam situasi seperti ini." alasan Sean cukup masuk akal bagi Rosaline.

Rosaline menghela nafas berat. Karena sejujurnya diampuni kesulitan untuk menolak keinginan suaminya yang keras kepala.

"Baiklah kau boleh ikut denganku. Tetapi kau tidak boleh membuat onar di sana. Aku tidak mau kalau sampai kamu bertengkar dengan orang tua muridku. aku tidak peduli dengan alasan apapun yang akan kau katakan padaku! Paham?" tanya Rosaline pada Sean yang tersenyum kepadanya.

Melihat senyum Sean yang begitu manis membuat Rosaline akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Sean dan langsung pergi ke ruang makan.

"Eh, Rosaline! Kau tunggulah aku! Kenapa kau tidak mau memapahku? Apa kau mau aku jatuh dari tangga?" tanya Sean sambil cemberut.

Kedua orang tua Sean hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putranya yang sampai saat ini masih belum jujur kepada Rosaline tentang dirinya yang sudah bisa melihat normal lagi.

Visualisasi Rosaline

Visualisasi Sean Kingsford

Sean dan Rosaline yang sudah siap berangkat kerja.

"Sudahlah, Pah. Biarkan saja apa mau Sean. Mungkin dengan cara itu Sean dan Rosaline bisa semakin dekat sebagai suami istri." Amanda terlihat tersenyum kepada Raymond.

"Yah, sayang. Papa harap mereka hubungannya akan semakin membaik. Karena bagaimanapun juga Papa sangat berharap untuk segera memiliki cucu." Amanda tersenyum mendengar apa yang dikatakan suaminya tadi.

Amanda tahu kalau suaminya memang menginginkan untuk segera menimbang cucu mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi. Usia Raymond sekarang sudah 77 tahun.

Berbeda dengan Amanda yang masih muda, usianya masih 47 tahun, karena dulu dirinya menikah dengan Raymond saat masih berusia 17 tahun. Usia mereka terpaut cukup jauh karena Amanda menikah dengan Raymond yang sewaktu Amanda masih kecil pernah menjadi ayah angkatnya.

Nasib yang mempertemukan mereka kembali setelah dipisahkan lebih dari 15 tahun lamanya. Mereka saling jatuh cinta tanpa mengetahui satu sama lain pernah memiliki hubungan di masa lalu sebagai anak angkat dan Ayah angkat.

Amanda muda, benar-benar jatuh cinta kepada Raymond yang memiliki sifat dewasa dan selalu menyayanginya dengan tulus. Amanda tidak memperdulikan kedua orang tua angkatnya yang baru yang menentang hubungan mereka.

Amanda dan Raymond membuktikan kekuatan cinta mereka berdua, sehingga akhirnya bisa meyakinkan kedua keluarga dan mendukung pernikahan mereka.

Amanda dan Raymond tidak protes ketika melihat Sean dan Rosaline yang langsung meninggalkan kediaman menuju tempat kerja Rosaline.

Ketika mereka sampai, mereka mendapat kejutan pesta dari ayahnya Andi. Rosaline sangat bahagia sekali dengan kejutan ulang tahun yang telah di persiapkan oleh Abimana.

Sean tampang cemberut ketika melihat Abimana ada di antara orang-orang yang saat ini sedang merayakan ulang tahun Rosaline.

'Cih!! Apa yang sedang dilakukan oleh duda itu? Apa dia tidak tahu kalau Rosaline adalah istriku? Kenapa kelihatannya dia selalu saja berusaha mendekatinya seakan-akan tidak tahu kalau Rosaline sudah ada yang punya.' batin Sean merasa tidak senang.

Rupanya Sean melupakan fakta kalau pernikahan mereka hanyalah pernikahan kontrak saja. Itupun dia yang mengajukan hal itu pada Rosaline.

"Selamat ulang tahun bu guru. Semoga ibu guru semakin berbahagia dan panjang umur." doa Andi mewakili teman-temannya yang lain yang ada di ruangan itu.

Ketika Abimana mendekati Rosaline dengan sengaja Sean langsung memeluk Rosaline dengan posesif.

Sean tidak merasa khawatir kalau kebutaan pura-puranya akan di ketahui oleh Rosaline. Saat ini di dalam pikiran Sean hanyalah tidak menginginkan Abimana berdekatan dengan istrinya.

Rasa cemburu dan takut kehilangan Rosaline benar-benar sudah membuat Sean kehilangan akal dan logikanya. Sean yang menggunakan kacamata hitam sehingga tidak terlalu curigai oleh siapapun yang ada di dalam ruangan itu.

Rosaline tersenyum kikuk kepada Abimana yang langsung mundur 2 langkah ketika tadi hendak bersalaman dengannya.

"Selamat ya bu guru atas ulang tahunnya. Semoga tahun-tahun berikutnya akan menjadi tahun yang membahagiakan untuk kehidupan bu guru!" Sean langsung melotot mendengar apa yang dikatakan oleh Abimana.

"Apa kau mengira, kalau istriku tidak bahagia disampingku, huh? Kau sampai berdoa seperti itu di hari ulang tahunnya!" dengan suara ketus dan terlihat tidak senang, Sean langsung menarik telapak tangan Rosaline untuk meninggalkan lokasi pesta yang telah dipersiapkan oleh rekan-rekan Rosaline atas permintaan Abimana dan Andi.

Semua orang dan anak didik Rosaline yang ada di dalam pesta itu, terlihat kecewa atas kepergian Rosaline yang dibawa paksa oleh Sean.

Rosaline menghempaskan telapak tangan Sean yang menariknya dengan paksa. Hal itu benar-benar membuat Rosaline mulai curiga tentang kebutaan Sean selama ini.

Pasalnya Rosaline beberapa kali melihat Sean yang berjalan begitu nyaman tanpa mengalami kesulitan sama sekali.

"Sebaiknya kau jujur padaku! Apakah kau sudah bisa melihat lagi?" tanya Rosaline sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada menatap mata Shane dengan penuh penyelidikan.

Untuk beberapa saat lamanya Sean terlihat gugup. Akan tetapi Sean berhasil menenangkan dirinya sendiri untuk tidak mengakui tuduhan Rosaline kepadanya. "Emangnya kenapa kalau aku sudah bisa melihat lagi? Apakah kau berharap aku untuk buta selamanya?" tanya Sean pada Rosaline.

"Walaupun aku cacat, tetapi aku tidak mau orang mengasihaniku dan memandang rendah aku. Oleh karena itu, setiap hari aku selalu berlatih untuk menebalkan Indra perasa dan Indra pendengaranku. Aku menghafalkan setiap jalanan yang pernah kulewati dengan menggunakan kepintaranku. Apakah ada yang salah dengan itu?" tanya Sean masih bersikap tenang di hadapan Rosaline.

Rosaline kesulitan menelan salivanya sendiri. "Apa yang kau katakan ada benarnya juga. Maafkan aku!" Rosaline kemudian masuk ke dalam mobil Sean.

Sopir pribadi Sean kemudian mengantarkan mereka berdua ke villa keluarga Kingsford sesuai dengan permintaan Sean kepadanya.

"Kita mau kemana? Kenapa jalanan ini bukan arah jalan pulang?" tanya Rosaline ketika dia melihat ke arah luar melalui jendela mobil yang tirainya sengaja di buka oleh Sean.

"Malam ini kita akan menginap di Villa milik keluargaku. Aku sudah meminta kepada asistenku untuk menyiapkan ulang tahunmu di sana." Rosaline cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Sean yang di luar dugaannya sama sekali.

Rosaline menatap Sean yang sejak tadi terus melihat ke arahnya. Sean menggunakan kacamata hitam jadi rosalin tidak bisa melihat mata Sean secara langsung.

Rosaline ingin sekali membuka kacamata itu tetapi Sean selalu melarang dan marah. Rosaline menganggap karena Sean yang tidak percaya diri dengan kebutaan yang dia miliki.

Padahal Sean tidak mau kalau Rosaline mengetahui tentang fakta dirinya yang sekarang sudah bisa melihat lagi.

Terpopuler

Comments

Innara Maulida

Innara Maulida

terimakasih thor di kasih visual nya bang brewok

2023-06-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!