Rosaline hanya bisa menganggukan kepalanya karena saat ini tubuhnya masih direngkuh oleh Sean dengan erat.
Entah apa yang merasuki pemuda itu saat ini. Sehingga tidak mau melepaskan dirinya ketika berhadapan dengan kedua orang tuanya.
Mereka kemudian bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit. "Sayang, papahlah aku! Kau tidak lupakan? Kalau suamimu ini adalah laki-laki yang buta dan tidak bisa melihat ke sekeliling?" tanya Sean dengan suara bergetar karena merasa sedih dengan kondisinya saat ini.
Rosaline bisa merasakan kesedihan Sean ketika mengatakan itu. Dia pun kemudian memapah suaminya dengan suka rela tanpa merasa terpaksa sama sekali dengan kuasa seorang Sean yang memiliki hobi mengintimidasi dirinya.
Sebelum benar-benar meninggalkan Rumah Sakit, Rosaline meminta izin kepada kedua mertuanya untuk menemui ayah dan ibunya yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Ayah ibu Sean cukup terkejut ketika melihat Rosaline ternyata adalah anak dari pasangan yang sudah mengakibatkan putranya mengalami kecelakaan.
"Ternyata Rosaline adalah anak dari pasangan itu yang sudah membuat putra kita yang berharga mengalami kecelakaan dan kebutaan. Aku tidak pernah menyangka ada hal yang seperti ini." Terlihat ibunya Sean yang sedih.
Raymond kemudian menggenggam telapak tangan istrinya dan berusaha untuk menghiburnya.
"Semua yang terjadi adalah kuasa dan takdir yang maha kuasa. Sayang, kita tidak boleh mengingkari itu semua hanya karena kemalaman Sean. Mungkin ini adalah jalan takdir dan benang merah yang telah menyatukan Sean dengan Rosaline sebagai menantu kita." Amanda hanya bisa menatap wajah suaminya yang sepertinya tidak merasa terganggu sama sekali dengan fakta itu.
Sean sudah dipapah oleh sopir pribadi mereka dan menunggu mereka di mobil. Bagaimanapun saat ini kesehatan Sean saat ini masih belum stabil dan masih membutuhkan istirahat yang cukup.
Sementara itu Rosaline yang saat ini sedang menemui ayahnya yang masih lemah, terlihat begitu sedih.
"Papa, sekarang putrimu sudah menjadi istri dari seorang laki-laki tampan bernama Sean Kingsford. Doakanlah Rosaline agar bisa hidup bahagia bersamanya." Ayahnya Rosaline yang terlihat masih belum bisa membuka matanya dengan leluasa karena masih sakit.
Sang ayah berusaha untuk menyentuh telapak tangan putrinya dengan lembut. Suara parau dan terbata-bata berusaha untuk berbicara dengan Rosaline.
"Putriku, semoga kehidupanmu berbahagia bersama keluarga barumu. Maafkanlah kami berdua yang tidak bisa mendampingi hari bahagia kamu!" Rosaline sangat sedih mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya yang begitu lemah dan kesulitan bicara.
Begitu banyak selang-selang yang menunjang kehidupan ayahnya saat ini agar bisa tetap bernafas di atas dunia.
Demi memberikan semua yang terbaik kepada ayah dan juga ibunya yang sekarang di rumah sakit. Rosaline rela untuk melakukan pernikahan kontrak bersama Sean selama 2 tahun.
Kedua orang tua Sean terlihat meneteskan air matanya melihat adegan yang begitu mengharu-biru, di antara ayah dan anak yang tidak mengetahui bahwa saat ini Rosaline telah menikahi laki-laki yang sudah membuat mereka berdua mengalami kecelakaan fatal.
"Kasihan anak itu, Mah. Kita tidak boleh berbuat jahat terhadapnya selama dia menjadi istri Sean. Bagaimanapun juga, Sean juga salah dalam kecelakaan itu, karena berdasarkan apa yang dikatakan polisi, saat itu Sean mengebut dengan kecepatan maksimal. Sehingga mengakibatkan kecelakaan itu terjadi. Suami istri itu juga merupakan korban di sini." Amanda mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan oleh suaminya.
Mereka berdua pun kemudian masuk ke dalam ruangan untuk berbicara dengan ayahnya Rosaline.
"Tenanglah kami berdua pasti akan menjaga putrimu dengan baik. Kau tidak usah khawatir. Kami juga akan mengurus semua pembiayaan Rumah Sakit kalian berdua selama dirawat disini." Rosaline cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh ayah mertuanya.
Kedua orang tua Sean memang sosok yang sangat baik dan tidak pernah berbuat jahat kepada siapapun. Apalagi mereka tahu bahwa yang terjadi kepada kedua orang tua Rosaline adalah murni kecelakaan yang diakibatkan oleh anaknya yang sedang mengejar pesawat yang akan membawa kekasihnya pergi ke luar negeri.
Mereka cukup kecewa ketika mengetahui Silvia ternyata meninggalkan putranya karena Sean yang mengalami kebutaan.
Ayah Rosaline merasa senang mendengar apa yang dikatakan oleh kedua mertua Rosaline yang berjanji akan menjaga putrinya dan juga menjamin biaya pengobatan dirinya dan juga istrinya.
"Terima kasih atas kebaikan kalian berdua, yang mau menerima putri kami yang hanyalah seorang gadis sederhana yang tidak memiliki kelebihan apapun!" Terlihat air mata di kelopak mata ayahnya Rosaline yang masih terlihat masih terpejam.
Mereka pun kemudian berpamitan kepada ayahnya Rosaline. Karena mereka tidak bisa membiarkan Sean terlalu lama menunggu di mobil.
"Pah, Rosaline nanti akan berusaha untuk sering menjenguk Papa dan Mama di rumah sakit." janji Rosaline ketika dia hendak meninggalkan ayahnya dan juga ibunya di rumah sakit untuk menuju ke Mansion milik keluarga sang suami.
Begitu sampai di mansion milik keluarga suaminya, Rosaline tampak begitu terkesiap melihat kemewahan dan kemegahan mansion itu yang layaknya istana yang baru kali ini dia lihat seumur hidupnya.
Sean terlihat mencibir pada saat Rosaline terus saja memuji keindahan rumahnya.
"Tidak usah kampungan! Kamu itu sekarang berstatus sebagai istri Sean Kingsford! Sebaiknya jaga perilakumu! Jangan sekali-kali membuatku malu!" Rosaline hanya berdecak lidah mendengar ucapan kasar dari suaminya.
"Pergilah ke ranjangmu dan tidurlah sana! Kamu sebaiknya tidak usah ikut campur dengan urusanku!" ucap Rosaline ketus karena merasa panas kupingnya mendengar semua penghinaan yang diberikan oleh Sean kepada dirinya.
***
Keesokan paginya Rosaline pun kemudian berangkat untuk bekerja sebagai guru TK. Rosaline meminta izin kepada suaminya untuk berangkat kerja. Awalnya Sean tidak mengizinkan dia pergi. Tetapi setelah kedua mertuanya menasehati Sean, Sean akhirnya menyerah juga.
Rosaline diantarkan oleh sopir keluarga Sean ke tempat kerjanya. Semua mata tertuju kepada Rosaline yang selama ini hanya pergi bekerja dengan menggunakan motor sekarang malah diantarkan oleh mobil mewah dengan sopir pribadi.
Terlihat seorang laki-laki tampan yang mendekat kepada Rosaline setelah sopir keluarga Sean kembali ke mansion. Pria itu mengenalkan dirinya sebagai Abimana, wali murid dari salah satu anak didik Rosaline. Pria itu mengucapkan terima kasih kepadanya karena sudah menjaga anaknya yang selama ini terkenal sangat nakal di sekolahannya.
"Terima kasih karena kamu sudah mau berbaik hati kepada anakku yang sangat sulit di atur. Selama ini aku sudah banyak sekali memindahkan anakku di sekolah TK, karena gurunya yang tidak bisa mengendalikan dia. Tapi sejak dia sekolah di sini dan menjadi tanggung jawabmu, Dia terlihat begitu bersemangat untuk berangkat sekolah." Ucap Abimana sambil menatap kepada Rosaline yang terlihat begitu cantik dengan dandanan sederhananya yang semakin menambah keanggunan wajahnya yang oriental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments