Bab19

"Kau kerjakan saja tugasmu dengan baik dan kau akan mendapatkan bonusmu berlipat ganda!" Silvia kemudian menutup panggilan teleponnya setelah mendapatkan kepastian dari detektif tersebut yang akan melaksanakan tugasnya dengan baik.

Begitulah cara Silvia mendapatkan kesetiaan dari anak buahnya yang dia perintahkan untuk melakukan sesuatu yang kotor.

Silvia menang bukan sekali dua kali melakukan hal seperti itu dengan pria. Bahkan bersama Sean pun mereka sering berlibur dan menghabiskan waktu mereka di atas ranjang. Berbagi peluk bersama.

Tetapi dulu Silvia tidak pernah menginginkan anak dari Sean karena dirinya yang tidak ingin hamil dan menjadi jelek setelah melahirkan.

Silvia selalu menggunakan KB agar bebas melakukan yang dia inginkan bersama siapapun tanpa merasa takut akan hamil.

"Aku akan membuat Sean meninggalkan wanita itu dan menikahiku. Aku gak akan pernah merelakan tambang emasku dimiliki oleh wanita lain. Kemarin aku memang pernah bodoh karena mau melepaskan Sean dari genggamanku hanya karena dia yang menjadi buta. Tapi aku sekarang paham, justru kebutuhan itulah yang akan menghantarkan banyak uang untukku. Aku bisa memanipulasinya untuk mendapatkan semua keinginanku tanpa banyak kerepotan." Silvia terlihat tersenyum licik ketika dia mulai membayangkan tentang masa depannya bersama Sean yang pasti akan indah dan menjanjikan kemuliaan yang tiada akhir.

Silvia mulai melaksanakan aktivitas dan juga kegiatannya seperti biasa. Silvia juga mulai kembali mendekati kedua orang tua Sean. Akan tetapi Amanda bukanlah tipe wanita yang mudah untuk ditaklukan olehnya.

Apalagi Amanda sudah merasa tersinggung dengan perbuatan Silvia yang mencampakkan putranya begitu saja ketika putranya sedang dalam keadaan terpuruk dan membutuhkan dukungan darinya.

"Kamu mau apa lagi datang kesini Silvia?? Pergilah karena kami tidak menerima kedatanganmu di sini!" Silvia cukup terkejut ketika dirinya diusir oleh Amanda begitu saja tanpa berpikir dulu.

Silvia langsung mendekati Amanda dan berusaha untuk membujuknya agar tidak mengusir dia dari kediaman Kingsford yang mewah dan megah.

Silvia sejak dulu sudah menginginkan untuk menjadi Nyonya Kingsford. Kalau bukan karena kecelakaan yang menimpa Sean dan membuat matanya buta. Silvia sekarang pasti sudah menjadi istri Sean.

Akan tetapi nasib telah berkata lain. Karena kecerobohan dirinya, telah membuat Sean malah menikahi wanita lain. Silvia bisa mengerti dengan keputusan yang dibuat oleh Sean saat itu.

Silvia sudah mendengar semuanya dengan jelas dari Amanda bahwa waktu itu pernikahan sudah disiapkan oleh pihak mereka. Bahkan undangan sudah di sebar. Sean waktu itu sengaja mengejar Silvia ke bandara untuk memberikan kejutan lamaran kepada wanita yang dia cintai.

Tetapi siapa yang menyangka kalau tiba-tiba Sean kecelakaan dan Silvia malah memutuskan untuk meninggalkannya karena kebutaan yang diderita oleh Sean.

"Pergilah Silvia!! anakku sekarang sudah berbahagia dengan istrinya jangan coba-coba kau mengganggu pernikahan mereka setelah Sean bisa melihat kembali!" Silvia cukup terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Amanda.

"Sean sudah bisa melihat lagi Tante??" Silvia tampak begitu bahagia mendengar berita itu.

'Syukurlah Itu artinya aku tidak usah cape mengurus laki-laki buta dalam hidupku. Aku akan semakin berjuang untuk mendapatkan Sean kembali!' Batin Silvia seperti mendapatkan angin segar.

"Kamu tidak tahu kalau Sean sudah bisa melihat?? Tante pikir, kamu datang kemari karena tahu Sean sudah bisa melihat lagi." Amanda terlihat merasa bersalah karena sudah membuka rahasia Sean kepada Silvia.

'Cerobohnya aku! Astaga! Kenapa aku membuka rahasia ini kepada wanita ular itu?? Sekarang dia pasti akan semakin gencar untuk mengganggu putraku dan mengganggu rumah tangga Sean dan Rosaline. Amanda!! Kau dungu!' batin Amanda merutuki kebodohannya sendiri.

Amanda langsung meminta kepada security untuk mengusir Silvia dari rumahnya. Amanda takut kalau dirinya akan keceplosan lagi dan tanpa sadar malah memberikan informasi kepada Silvia tentang Sean.

"Tolong seret wanita ini keluar dari Mansionku! Jangan biarkan dia datang lagi kemari, paham?? Aku tidak mau melihat dia kembali mengganggu Putraku maupun menantuku!" Amanda memberikan perintah kepada Security untuk mengusir Silvia. Karena dia sudah benar-benar merasa tersinggung atas apa yang dilakukan Silvia di masa lalu yang sudah meninggalkan putra tercintanya di saat Sean sangat membutuhkannya.

Silvia terlihat tidak mau diusir oleh Amanda. Silvia terus berusaha untuk meyakinkan Amanda bahwa dirinya mencintai Sean dan ingin kembali kepada Sean seperti dulu.

"Tolonglah aku Tante. Aku masih mencintai Sean. Tante, bantu aku untuk bisa bersamanya lagi! Tante tahu kan? Kalau Sean selama ini selalu mencintaiku?" tanya Silvia dengan begitu percaya diri dan tidak tahu malu kepada Amanda.

Amanda yang mendengarkan semua lelucon dan perkataan Silvia benar-benar sudah tidak tahan lagi.

"Cepat pergi dari mansionku dan menyingkir dari hadapanku. Kalau satu kali saja aku melihatmu mendekati Putraku, yakinlah kau pasti akan menyesali semuanya!" Amanda mulai memperlihatkan keganasannya ketika dia membenci seseorang yang sudah menyakiti putranya yang tercinta dan kebanggaannya.

Amanda kembali mengingat betapa Sean begitu terpuruk ketika Silvia mencampakkan dirinya hanya karena sang Putra yang mengalami kebutaan setelah kecelakaan yang menimpanya.

Silvia yang sudah didorong dan dilemparkan oleh security dari Mansion Kingsford dia semakin bersemangat untuk kembali mendapatkan Sean sebagai kekasih dan juga suami masa depannya.

Silvia malah menjadikan hal itu sebagai cambuk untuk tidak menyerah sama sekali untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Silvia pun kemudian kembali ke apartemen miliknya dan dia mendapatkan detektif yang dia suruh untuk menyelidiki tentang Rosaline.

"Apakah kau sudah mendapatkan apa yang kau perintahkan kepadamu?" tanya Silvia yang terlihat bete setelah diusir oleh Amanda dari Mansion Kingsford.

Sang detektif mendekati Silvia kemudian dia meletakkan foto-foto dan juga berkas-berkas yang dia dapatkan setelah menyelidiki tentang Rosaline.

"Ini pekerjaan aku. Siapkan bonusku yang banyak. Karena kamu pasti puas dengan hasil pekerjaanku yang sangat brilian dan keren!" Silvia mengerutkan keningnya karena dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh sang detektif yang sejak tadi sudah menatap dirinya dengan tatapan lapar.

Ah, Silvia paham sekali dengan tatapan itu. Pria yang selalu memiliki hasrat yang besar ketika mereka sudah bercinta di atas ranjang.

Silvia mengambil berkas-berkas yang diletakkan oleh detektif di atas meja. Silvia kemudian memeriksa dan membaca satu persatu dengan begitu teliti. Silvia begitu bahagia melihat hasil pekerjaan detektif yang selama ini tidak pernah mengecewakannya.

"Kamu memang sangat hebat!! Tidak sia-sia aku mempekerjakanmu. Dengan semua bukti-bukti ini aku yakin Sean pasti akan langsung meninggalkan istrinya tanpa berpikir lagi!" Silvia tampak begitu bahagia.

"Kalau kau puas dengan pekerjaan aku, maka bonusku harus besar. Berikan aku satu minggu untuk menikmati tubuh kamu. Karena pasti setelah kamu mendapatkan laki-laki itu, kamu pasti tidak akan pernah mau melayani aku lagi." Silvia tersenyum mendengar apa yang dikatakan sang detektif.

"Kau dapatkan bonus kamu!" Silvia tersenyum dengan nakal kemudian langsung menghadiahkan dirinya sendiri kepada detektif itu yang tentu saja sangat bahagia mendapat bonus daging mentah kesukaan dia dari Silvia yang selalu pandai memuaskannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!