Perasaan Sumantri

"Rini, aku bermimpi buruk" Apakah mimpiku ini beneran?" tanya Sumantri gugup

Rini melihat wajah Sumantri dan berkata

"Di alamku, jarang ada mimpi" Dan setiap mimpi akan menjadi kenyataan" ucap Rini

Jawaban Rini membuat Sumantri semakin cemas saja. Dirinya takut terjadi apa-apa dengan Sri dan Jono. Tak ada pikiran buruk tentang Sri dan Jono selain keselamatan mereka saja.

"Sudahlah bang" Besok kita akan menikah" ayahku mengundang beberapa tetangga dan saudara" Semoga pernikahan ini bisa langgeng selamanya" ucap Rini memberi semangat pada Sumantri.

Sumantri sejenak mulai melupakan mimpi yang baru saja dialaminya ketika mendengar ucapan Rini yang mulai menyejukkan hatinya. Terlihat jelas di saku baju Sumantri, kalung pemberian Rustini untuk Sri. Rustini yang merupakan teman barunya yang tinggal di desa Kumitir. Sumantri berencana akan mampir lagi ketika pulang dari padepokan eyang Sujo nantinya.

Waktu mulai tak terasa dan tepat hari pernikahan Sumantri dan Rini di alam gaib merkayangan telah tiba. Beberapa penduduk di alam itu mulai berdatangan memenuhi undangan yang dibagikan oleh ayah Rini.

Ada beberapa bangsa manusia yang mereka undang. Dan sebagian dari alam demit. Semua berkumpul jadi satu untuk menyaksikan pernikahan sakral ini.

beberapa warga ada yang membawa oleh-oleh untuk hadiah pernikahan. Oleh oleh yang mereka baawa diluar nalar Sumantri, namun hal itu merupakan suatu yang biasa saja bagi Rini.

"Rini, apa yang mereka bawa untuk kita?" Aku jadi penasaran?" orang yang datang juga banyak yang aneh" ujar Sumantri penasaran.

" bang Sumantri, sudahlah" oleh-oleh nya kita buka nanti saja jika pernikahan kita selesai" jawab Rini santai.

Pernikahan di alam gaib tak banyak berbeda dengan pernikahan di alam manusia. Wajah Rini di hias layaknya seorang pengantin wanita yang cantik. Sedangkan Sumantri juga terlihat sangat tampan. Saat itu Baju yang dipakai Sumantri mirip dengan baju khas orang jawa.

Sumantri memakai mahkota yang terbuat dari emas permata. Walau terlihat sangat bahagia, hati Sumantri masih terbelenggu akan cinta nya dengan Sri. Cinta yang tak tahu harus dipertahan kan atau semakin memudar saja.

Saat Sumantri mulai memikirkan tentang Sri, Terlihat Asap di acara pernikahan itu mengepul hingga membuat Sumantri mulai terbatuk-batuk.

"Asap apa ini?" kok baunya seperti kemenyan?" tak asing bagiku" gumam Sumantri dalam hati.

Rupanya, asap itu berasal dari pembakaran dupa yang dilakukan oleh manusia. Asap itulah yang jadi makanan demit di pesta pernikahan itu, dan menjadi kado pernikahan dari golongan manusia untuk nya

Karena penasaran, Sumantri memanggil Manusia yang diundang oleh Rini di acara pernikahan mereka. Manusia itu terlihat cuek dan hanya membakar dupa saja tanpa ikut menari layak nya demit lain.

"hei, tuan kemarilah" Panggil Sumantri pada sosok pria setengah baya yang asyik membakar kemenyan.

Namun panggilan Sumantri tak ada gunanya karena manusia itu tak mendengar panggilan dari Sumantri. Karena tak menggubris panggilan dari Sumantri, akhirnya Sumantri memberanikan diri untuk bertanya pada Rini mengenai hal janggal yang telah terjadi di pernikahannya.

Rini, kenapa dengan manusia itu?" Mengapa dia sangat cuek kepadaku?" saat aku ajak bicara, dia tak mengubris dan asyik membakar menyan dan memanggang ayam cemani" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Sumantri.

Rini yang tak ingin suaminya penasaran terlalu lama, mulai menjelaskan mengapa manusia itu tak menjawab panggilan dari Sumantri.

"Bang, ketahuilah bang, Manusia yang kau maksud barusan tak dapat melihat kita" Alam kita berbeda.

"Mereka hanya mengetahui dari tanda-tanda gerakan lilin yang mereka punya" jawab Rini pada Sumantri

"Rini, aku kan manusia, harusnya dia bisa melihat aku karena kita sama sama manusia" jawab Sumantri masih saja penasaran.

"Tidak bang" Mereka tak bisa melihatmu karena tubuh kasar mu ikut eyang Sujo ke padepokannya" Sekarang kau memakai tubuh halus mu" jawab Rini

"Wah, aku baru tahu Rini" Aku merasa eyang Sujo tak membawa tubuh ku sama sekali" "Aku juga tidak melihat tubuh kasarku bersama eyang Sujo saat eyang Sujo pergi meninggalkanku" ucap Sumantri pada Rini.

"Iya bang, sekarang tubuh kasarmu ada bersama eyang Sujo dan pengikut nya" Hari ini, di padepokan eyang Sujo, juga diadakan ritual pernikahan mu dengan ku disaksikan beberapa pengikut nya" ucap Rini. Penuturun Rini ini membuat Sumantri makin tak percaya dengan kemampuan eyang Sujo yang linuwih.

"Loh kok bisa?" apakah tubuh kasarku juga bisa berbincang seperti yang aku lakukan padamu saat ini?" tanya Sumantri pada Rini

"Enggak bang" Tubuh kasarmu sekarang tertidur" Untuk lebih jelasnya kau bisa melihat tubuh kasarmu melalui perantara lilin yang ada di kamar kita" Sekarang kita nikmati pernikahan kita di sini" jangan pikirkan yang lain" ujar Rini pada Sumantri.

Sumantri mulai sedikit mengerti dengan penjelasan yang Rini sampaikan kepadanya. Sumantri mulai melihat Beberapa demit yang diundang terlihat menari nari mengelilingi Sumantri dan Rini. Wajah mereka ada beberapa yang bagus dan ada beberapa yang buruk. Semua campur membaur jadi satu. Wajah yang bagus layak nya bidadari dan seorang pangeran. Mereka mengenakan perhiasan yang mewah. Sedangkan wajah yang buruk, mereka terlihat seperti orang gila dengan rambut panjang menjuntai ke bawah.

Terlihat Salah satu bangsa lelembut mulai mendekati Sumantri dan tampak nya sedang berusaha membisikkan sesuatu ditelinga Sumantri, namun terhalang oleh demit lain yang berebut mendekat ke arah Sumantri.

"Minggir dulu, aku merasa sesak pergi...." ucap Sumantri sambil menghindari kerumuman yang ada.

Rini yang saat itu ada di samping Sumantri hanya tertawa lepas melihat tingkah Sumantri yang seperti anak kecil.

"Bang, tenang saja" makhluk itu tidak akan menyerangmu" Mereka hanya ingin berkenalan dengan mu saja" jawab Rini pada Sumantri

"Oh begitu ya?" jawab Sumantri keheranan.

Akhirnya Sumantri mulai beradaptasi dengan lingkungan alam itu. Pesta pernikahan Sumantri dan Rini berlangsung selama 7 hari tujuh malam dan setelah hari ke tujuh, Sumantri terlihat kelelahan karena para demit, dan tamu undangan telah pulang ke rumah mereka masing-masing.

Karena lelah, Sumantri pergi menuju kamar pengantin bersama Rini. Di dalam kamar pengantin, banyak bunga hidup beraneka warna. Harum bunga juga asli dan itu adalah kamar paling mewah yang pernah dia rasakan.

"Rini, kamar mu indah dan luas" Aku suka" ucap Sumantri sambil terus memandang ke seluruh sudut kamar

Terlihat Rini mulai berganti pakaian. Bentuk lekuk tubuh Rini yang indah, warna kulit putih yang mulus, dan gunung kembar yang montok Sumantri benar-benar melihat pemandangan itu.

Hati Sumantri bergetar karena tak kuasa menahan hasrat nya yang mulai naik. Dirinya sejenak melupakan Sri.

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

ingt karma Sumantri ☹️😏

2023-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!