Sumantri dipanggil juga

Tiba saat nya hal yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sumantri dipanggil oleh pengikut eyang Sujo.

"Sumantri" Suara pengikut eyang Sujo memanggil nama Sumantri beberapa kali. Mendengar namanya dipanggil, Sumantri langsung maju ke depan untuk mendapatkan wejangan dari eyang Sujo.

Dengan jantung yang sedikit bergetar dan hati yang was-was, Sumantri berjalan dan pergi menuju ke tempat dimana eyang Sujo sedang duduk.

"Iya eyang, aku Sumantri" ucap Sumantri sambil duduk tepat dihadapan eyang Sujo.

"Sumantri, kau murid ku yang berhasil hingga tahap ini" Apakah kau sudah yakin dengan keputusan mu untuk memperoleh ilmu pesugihan dan kekebalan di sini?" tanya eyang Sujo kepada Sumantri

"Aku sangat yakin eyang, keputusan ku sudah bulat dan aku ingin cepat kaya" Aku sudah bosan hidup miskin" ucap Sumantri pada eyang Sujo.

"Baiklah kalau begitu" Aku sudah memberimu energi tenaga dalam, dan ketika kau pergi dari padepokan ini, aku menjamin tubuhmu sudah kebal dari benda-benda tajam" ucap eyang Sujo pada Sumantri

"Benarkah eyang?" tanya Sumantri keheranan

"Benar, jika kau tak percaya bisa di coba" jawab eyang Sujo santai.

"Baiklah eyang, aku ingin mencobanya" ucap Sumantri penasaran.

Mendengar ucapan Sumantri, eyang Sujo membawa Sumantri ke sebuah ruangan khusus. Disitu ada lima algojo dan tubuh mereka lebih tinggi dari Sumantri. Mereka semua membawa golok dan pisau, seakan sudah siap untuk menguji tubuh Sumantri sudah kebal benaran atau tidak.

Sumantri terdiam sejenak, melihat wajah Algojo yang seram nya minta ampun.

"Loh, kemana eyang Sujo?" gumam sumantri sambil melihat ke sekeliling. Tak ada sama sekali sosok eyang Sujo di samping nya. Pintu ruangan khusus dimana eyang Sujo mengantarkan nya ke situ mulai tertutup otomatis. Hanya lima algojo itu yang menemani Sumantri di dalam ruangan.

"Wah, kalau begini, aku harus bagaimana?" Algojo itu semakin mendekatiku" gumam Sumantri dengan tubuh gemetar

Melihat bahaya hampir saja mendatangi nya, Sumantri mencoba menahan serangan algojo itu dengan tangannya. Sumantri melawan algojo itu tanpa senjata apapun dan serangan yang dilakukan algojo tak membuatnya terluka. Tubuh Sumantri seperti besi yang sulit untuk ditembus dengan senjata apapun.

"Ahhhkz" Sumantri mulai berteriak karena Sumantri berpikir hari itulah akhir hidup nya. Darah Sumantri berceceran dan tangan Sumantri putus. Namun tak menunggu waktu lama, tangan sumantri kembali seperti semula.

Sumantri menangis histeris ketika melihat tangannya patah. Dirinya hampir saja pingsan. Saat Sumantri mulai putus asa, secara tiba-tiba tangan Sumantri terbang dan menghampiri Sumantri. Tak menunggu waktu lama tangan itu mulai menempel lagi dan sempurna seperti semula.

"Loh, mana darahku?" Tangan ku kembali?" bukannya tadi uda putus?" gumam Sumantri keheranan. Kejadian itu berulang berkali kali hingga suatu ketika, eyang Sujo datang dan menarik tangan Sumantri menuju ke sebuah lembah berisi mayat manusia yang digantung

"Sumantri, lihatlah ke depan" ucap eyang Sujo pada Sumantri

"Kemana perginya para algojo itu?" Dan aku sekarang ada di mana?" tanya Sumantri pada eyang Sujo.

Sambil berjalan ke depan, Sumantri melihat ada beberapa mayat manusia yang meninggal namun tidak di kubur. Mereka semua di gantung di pohon di dalam sebuah peti mati. Ada nama mayat yang tertulis dengan jelas di luar peti mati itu.

"Eyang, kenapa aku dibawa ke sini?" Kenapa banyak peti untuk orang mati di sini, dan kenapa peti itu digantung di pohon?" tidak di kubur?" tanya Sumantri penasaran.

Walau melihat banyak peti mati yang digantung, Rasa takut Sumantri mulai memudar karena dirinya mengalami berbagai kejadian yang lebih membuat batin nya berat dibandingkan dengan melihat beberapa mayat. Lambat laun jiwa Sumantri seakan tak menghiraukan hal apapun lagi selain ingin cepat kaya..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***