Rahasia wanita bercadar

Rupanya pembicaraan Jono dan Sri terdengar di telinga wanita misterius yang sejak awal telah mengikuti kemana Jono dan Sri pergi.

Wanita itu ternyata sudah dahaga akan janin yang diperoleh secara tak wajar, misal janin yang Sri kandung bersama Jono saat ini. Bagaimanapun juga, janin yang ada di dalam kandungan Sri adalah janin tanpa kerelaan Sumantri yang masih menjadi suami Sah Sri.

Dengan begitu, janin yang ada di dalam kandungan Sri merupakan janin yang berhawa panas, dan aroma janin yang ada di dalam rahim Sri tercium oleh wanita dari alam gaib itu.

" Hem, inilah saat nya aku menunggu janin yang ada di rahim Sri" Aku tak salah mengikuti dia sampai saat ini"

Makhluk itu mulai berjalan dan masuk ke kamar Sri dan Jono. Di dalam rumah Jono, tak ada lafal doa sehingga bagi makhluk gaib seperti nya sangat mudah sekali untuk masuk ke dalam rumah mewah itu.

Di dalam kamar, terlihat Jono dan Sri saling bermesraan dan hal itu membuat air liur makhluk gaib itu menetes. Sri yang ternyata sangat sensitif mulai bisa mencium bau anyir yang ada di dekat nya.

"Bang Jono, aku kok mencium bau anyir di sekitar kamar ya?" Apa bang Jono juga mencium hal yang sama dengan aku?" atau, kalau bang Jono tidak merasakan bau itu, apakah penciuman ku yang salah?" tanya Sri pada Jono.

"Ehm, tidak Sri, aku tidak mencium bau anyir seperti yang kau rasakan" ucap Jono pada Sri.

Mendengar ucapan Jono, hati Sri mulai takut dan perut nya terasa sakit.

"Duh, bang Jono, perutku tiba-tiba saja sakit" ucap Sri sambil meringis kesakitan.

"Sri, tenangkan pikiran mu, jangan stres" Janin yang ada di kandungan mu masih berusia 1 bulan jadi jaga baik-baik untuk ku ya?" tuh aku uda menyediakan susu ibu hamil dan vitamin untuk ibu hamil" jangan lupa diminum tiap hari agar anak ku sehat Sri" ucap Jono pada Sri.

Sri manggut-manggut saja mendengar ucapan Jono yang menyejukkan hatinya.

Kemesraan Jono dan Sri tak lepas dari pantauan makhluk gaib bercadar itu. Matanya terus saja memantau setiap gerak-gerik Sri dan Jono.

Di tempat lain, Sumantri seakan mulai jauh dari Sri. hatinya kini beralih pada Rini, sosok makhluk halus yang sekarang telah menjadi istrinya

"Bang Sumantri, apakah abang akan pulang ke padepokan eyang Sujo setelah seminggu di sini?" tanya Rini pada Sumantri.

"Tidak Rini, untuk sementara waktu, aku akan disini sampai aku memberi keturunan kepadamu" ujar Sumantri santai.

"Oh iya bang" kalau begitu abang istirahat dulu memulihkan tenaga" Aku akan membuatkan teh hangat untuk mu" ucap Rini pada Sumantri.

"Iya Rini, abang tunggu kamu di sini" jawab Sumantri senang.

Begitulah Hari-hari dilalui Sumantri, tak ada hal aneh yang dirasakan Sumantri. Hanya kebahagiaan tanpa panas nya matahari yang dirasakan Sumantri saat itu. Dunia terasa seperti surga karena Rini tak pernah menyuruhnya bekerja. Pekerjaan Sumantri di alam itu hanyalah makan, tidur dan bercinta dengan Rini., hingga suatu ketika saat Sumantri pergi ke depan rumah Rini, terlihat sosok makhluk berwajah aneh mondar mandir seperti bingung ingin mencari sesuatu.

"paman?" Mau mencari siapa?" tanya Sumantri penasaran

"Oh ya, aku ingin mencari Sumantri" apakah dia ada di dalam?" tanya pak tua itu.

"Oh ya, saya Sumantri" ucap Sumantri pada lelaki paruh baya itu

"Kenapa bapak mencariku?" Sepertinya aku tak mengenal mu" ucap Sumantri penasaran

"Oh kamu yang bernama Sumantri?" Aku adalah salah satu murid eyang Sujo" Kau di sini sudah 6 bulan lamanya dan aku diminta olehh eyang Sujo untuk menjemput mu" ujar lelaki itu

"Loh, bukannya aku disini baru seminggu?" kok sudah 6 bulan?" tanya Sumantri terkejut

"Ya, menurut hitungan waktu dunia, satu minggu di sini berati sudah 6 bulan di dunia" Oh ya kamu tenang saja" Ada janin di rahim istrimu, jadi eyang Sujo menyarankan kamu untuk pulang karena tugas mu sudah selesai" ucap lelaki itu.

"Baiklah,aku akan kembali ke padepokan dan meminta ijin kepada Rini terlebih dahulu" ucap Sumantri sambil masuk ke dalam rumah Rini

Terlihat, Rini sedang duduk di ruang tamu. Dirinya terlihat sedang memainkan lilin yang terpajang di ruang tamu nya.

"Rini, kemarilah' Aku ikin membicarakan sesuatu kepadamu" ucap Sumantri pada Rini

"Oh iya bang, ada apa?" tanya Rini sambil berjalan menghampiri Sumantri

"Aku telah dijemput oleh salah satu pengikut eyang Sujo" Jadi ijinkanlah aku pulang ya?" ucap Sumantri meminta ijin kepada Rini

"Ehm, iya bang" abang boleh pergi ke padepokan eyang Sujo"

"Tapi bang, janin abang ada di perut ku sekarang" Jika bayi ini lahir, aku ingin abang yang menjagaku ya?" ucap Rini pada Sumantri

"Iya Rini, abang akan ke sini saat kau melahirkan nanti" Bukankah anak pertama kita harus kita serahkan pada eyang Sujo sebagai tumbal?" tiba-tiba saja Sumantri bertanya pada Rini mengenai perjanjian itu.

"Iya bang, emang sebelum menikah dengan abang, aku juga sudah melakukan perjanjian dengan nya" Tak apalah" Kita kan masih punya kesempatan memiliki anak ke dua nantinya?" ucap Rini pada Sumantri

"Iya Rini" Oh ya aku mau tanya satu hal kepadamu" Apakah nanti jika aku pulang ke dunia manusia kau akan terus mengikuti ku atau kau akan menungguku di sini?" tanya Sumantri penasaran.

"Iya bang, aku bisa saja pergi menemui mu kapan pun aku mau" Abang tenang saja" Bawalah lilin ini sebagai perantara kita saat kita menginginkan bertemu di dunia manusia" ucap Rini pada Sumantri

Sumantri merasakan lega karena dengan perantara lilin itu, Sumantri bisa bertemu dengan Rini lagi kapan pun dia mau.

"Baiklah kau begitu, aku pulang dulu ya?" nanti aku akan memberi kabar kepadamu melalui perantara lilin yang kau berikan kepadaku" ucap Sumantri pada Rini.

Setelah melakukan perbincangan itu, Sumantri segera pergi meninggalkan rumah Rini bersama murid eyang Sujo. Perjalan mereka tampak nya berjalan mulus tanpa adanya halangan.

Hingga sampai lah Sumantri di padepokan eyang Sujo lagi. Terlihat tubuh kasar Sumantri terbaring dan tidur di kasur empuk yang ada di kamar Sumantri.

"Sumantri, peganglah punggungku, nanti tubuh mu ini akan masuk ke tubuh kasar mu" Sudah 6 bulan kau tinggalkan tubuh kasar mu di sini dan jarang bergerak" Taampak nya kau harus beradaptasi lagi dengan tubuh kasar mu itu agar kau bisa mengendalikan nya lagi" ucap lelaki itu

Bersambung tunggu lanjutannya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***