Bertemu eyang Sujo

Mereka berdua berlari hingga akhirnya sampailah mereka berdua di rumah Rustini lagi.

"Alhamdulillah, kita sampai di rumah" Oh ya bang, bawa saja bekal nya dan masukkan ke dalam tas milik abang" ucap Rustini pada Sumantri

"Baiklah Rustini, makasih banyak ya?" Semoga kebaikan mu di balas oleh yang kuasa" Oh ya , aku berangkat dulu ya ke padepokan eyang Sujo" Nanti kalau aku sudah selesai belajar ilmu di sana, saat perjalanan pulang, aku mau mampir ke sini lagi" ucap Sumantri pada Rustini

"Iya bang, yaudah hati-hati di jalan ya?" ucap Rustini.

Sumantri segera pergi meninggalkan rumah Rustini. Sebelum pergi tak lupa Sumantri meminta ijin pada kakek dan nenek Rustini

"Kakek, nenek, aku ijin berangkat dulu menuju ke padepokan eyang Sujo ya?" ucap Sumantri meminta ijin

"Iya nak, oh ya, kalau kau sudah sampai di sana, coba kamu cari salah satu murid eyang Sujo yang bernama Suparman ya?" dia ayah nya Rustini yang belajar ilmu kanuragan di sana" ucap sang kakek pada Sumantri

"Oh ya kakek, nanti saya akan sampaikan salam kakek pada pak Suparman yang berasal dari desa kumitir" ujar Sumantri.

Setelah selesai bersalaman dengan kakek nenek dan Rustini, Sumantri bergegas pergi meninggalkan desa itu dan pergi menuju ke puncak gunung kawi mengingat hari sudah mulai senja.

"Tak apalah, aku pergi di saat mau magrib, aku harus berani melawan demit yang berkeliaran di sini" gumam Sumantri sambil meneruskan perjalanan nya.

Langkah demi langkah Sumantri lalui dan pepohonan menjulang tinggi bukan hal yang asing lagi bagi Sumantri. Dirinya seakan sudah menyatu dengan alam hutan yang mencekam.

Di tengah perjalanan, saat maghrib tiba, Sumantri memghentikan langkah nya karena dirinya mendengar suara yang aneh. Namun suara itu tiba-tiba saja menghilang.

Sumantri mulai mengeluarkaj senter nya dan melihat ke sekitar nya. Tak ada siapapun di sana dan hal itu membuat Sumantri melanjutkan perjalanan lagi.

Tak terasa, Sumantri sudah kelelahan karena gunung nya menjulang tinggi dan dia tak melihat padepokan eyang Sujo sama sekali. Akhirnya Sumantri duduk di bawah pohon beringin yang rindang. Tak ada seorangpun yang lewat membuat Sumantri pesimis akan sampai ke padepokan eyang Sujo malam ini.

"Duh, padepokannya masih jauh" Aku harus secepatnya sampai" ucap Sumantri berusaha berjalan lagi. sebelum melanjutkan perjalanan , Sumantri mengambil air bekal yang diperolehnya dari Rustini. Air terasa sangat segar dan hal itu membuat tenaga Sumantri pulih kembali.

Sumantri segera melanjutkan perjalanan nya lagi, dan tiap dia kelelahan, dia duduk istirahat dan memakan bekal yang dibawanya dari desa Kumitir.

Hingga akhirnya Sumantri tersadar dengan keanehan yang terjadi.

"Loh, kok bekal makanan ku gak habis-habis?" Setahuku aku makan berkali kali tiap aku istirahat di sini" Padahal makanan nya juga gak terlalu banyak" gumam Sumantri sambil mengamati makanan nya.

"Ah, biarlah, aku akan jalani saja" Siapa tahu hanya halusinasiku saja" gumam Sumantri dalam hati.

Hingga akhirnya Sumantri berjalan lagi menuju padepokan eyang Sujo yang mungkin akan terlihat beberapa menit lagi oleh Sumantri

Di tempat lain, di rumah Sri, terlihat Sri tidur seorang diri sambil memandang ke langit langit atap rumah nya. Hatinya rindu dengan suaminya Sumantri. Sri hanya tidur ditemani dengan guling nya. Tak ada yang menemani. Hanya suara jangkrik yang terus ada di samping rumah nya.

Remang remang dari kejauhan, tepat nya di lereng gunung kawi, ada lampu yang sangat terang dan banyak orang berlalu lalang di sana. Rupanya di sana terdapat banyak murid dari kecil sampai dewasa. Mereka ada yang sedang menyapu halaman, ada yang latihan bela diri, ada pula yang sedang bersemedi. Mereka tampak belajar dengan serius.

Di ujung sebelah timur padepokan sana, tepat nya di sebelah makam yang bertuliskan makam eyang djugo, terlihat sosok lelaki setengah tua sedang berdoa di samping makam itu. Ternyata lelaki itulah yang bernama eyang Sujo. Dan makam yang ada di samping nya adalah makam eyang Djugo yang merupakan ayah angkat nya.

Saat sedang berdoa, eyang Sujo merasakan energi yang menjalar ke seluruh tubuh nya. Karena merasakan hal itu, dia memanggil salah satu pengikut nya yang bernama Parto.

"Parto, kemarilah" Panggil eyang Sujo pada Parto

"Oh iya eyang, ada apa kau memanggil saya eyang?" tanya Parto pada eyang Sujo

"Nak, sebentar lagi ada orang yang datang untuk mencari ilmu, tolong buka saja gerbang nya agar cahaya padepokan ini terlihat oleh nya" ucap eyang Sujo pada Parto

"Oh iya eyang, saya akan membuka pintu gerbang nya" ucap Parto pada eyang Sujo.

Parto segera pergi menuju ke pintu gerbang padepokan eyang Sujo. Tak biasanya eyang Sujo mau menerima tamu malam-malam. Biasanya para tamu menunggu dulu di luar gerbang sampai besok pagi, barulah pagi harinya mereka bisa masuk ke padepokan.

Sementara itu, Sumantri yang berjalan menuju padepokan melihat sebuah cahaya terang dan matanya sangat berbinar melihat hal itu.

"Nah, ini dia yang aku cari" Rupanya aku telah sampai di padepokan eyang Sujo" ucap Sumantri tersenyum senang

Sumantri bergegas menuju ke arah padepokan itu. Saat Sumantri masuk ke dalam padepokan eyang Sujo, dirinya disambut oleh Parto murid eyang Sujo.

"Kisanak, apakah kamu ingin mencari ilmu di padepokan ini?" tanya parto basa basi

"Oh iya benar, aku hendak mencari eyang Sujo, pemilik padepokan ini" Apakah dia ada?" tanya Sumantri penasaran

"Iya, dia ada di sekitar makam" Kau sudah disambut baik oleh nya" Masuklah dan ayo aku antar ke sana" ucap Parto bersemangat

"alhamdulillah, baiklah aku akan pergi ke sana bersamamu" jawab Sumantri tersenyum senang.

tak menunggu waktu lama, sampailah Sumantri dan Parto di tempat dimana eyang Sujo sedang bermeditasi. Di tempat eyang Sujo ada banyak bunga tujuh rupa dan kemenyan di samping pojok ruangan. Eyang Sujo terkenal menganut agama Islam kejawen yang masih kental dengan sesajen dan ritual lainnya.

Terlihat sosok eyang Sujo memakai sorban berwarna putih dan baju koko berwarna putih juga. Kumis nya yang panjang menambah kharisma nya sebagai sesepuh pemilik padepokan itu.

"Asalamualaikum eyang" Sumantri mulai menyapa eyang sujo yang saat itu masih memejamkan matanya.

Mendengar ucapan salam dari Sumantri eyang Sujo segerw membuka matanya dan menjawab salam dari Sumantri

"Walaikum salam" ya nak, duduk lah" Apa yang kau inginkan hingga kau berani datang ke padepokan ku sendirian? Tanya eyang Sujo sambil menatap ke arah Sumantri

"Ehm, iya eyang, tujuan ku datang ke padepokan ini adalah ingin mencari ilmu kanuragan dan aku ingin cepat kaya" jawab Sumantri mantap

Terpopuler

Comments

Rio Fay

Rio Fay

parto... qm mau menyan tidak?

2023-07-12

1

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

Syukur deh Eyang Sujo ber agama islam, smoga bisa mmbimbing Sumantri.

2023-07-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!