"Ya, di sini adalah tempat dimana jasad dikuburkan" Tubuh mereka akan selalu hidup jika menyentuh tanah" Beberapa pengikutku telah dikubur di sini" ucap eyang Sujo pada Sumantri.
Mendengar ucapan dari eyang Sujo, hati Sumantri menjadi takut karena wajah eyang Sujo seakan hendak menerkam nya.
Keringat dingin Sumantri mulai menetes. Sumantri berpikir jika dirinya juga akan bernasib sama dengan jasad yang menggantung itu.
"Ha ha ha, Sumantri?" mengapa kau takut?" Aku tidak akan membuat mu menjadi jasad seperti para pengikut ku terdahulu" ujar eyang Sujo sambil berjalan menyusuri jalan diikuti Sumantri.
"Kok eyang tahu aku takut?" Aku sangat takut karena eyang seperti akan membunuh ku hari ini" ujar Sumantri penasaran
"Tidak Sumantri" Mereka yang mati di sini karena sudah mempelajari ilmu kebal ajian pancasona" Ajian ini belum aku berikan kepadamu namun aku akan menawarkan nya kepadamu sekarang" Apakah kamu mau?" tanya eyang Sujo pada Sumantri.
"Loh, bukankah engkau telah memberikan ilmu kebal kepadaku kemarin?" Para algojo yang menyerangku tak bisa membuat tubuh ku mati eyang" Apakah ilmu kekebalan kemarin yang aku pelajari berbeda dengan ilmu yang dimiliki beberapa jasad yang ada di sini?" tanya Sumantri penasaran.
"Sumantri, ilmu kekebalan yang kau miliki kemarin berbeda dengan ilmu ajian pancasona" Jika kau menginginkan ilmu kanuragan ini, kau harus bertapa lagi dan satu yang tak boleh kau langgar" Kau tak boleh bercinta dengan istrimu selamanya" Kau harus membujang sampai akhir hayatmu" ujar eyang Sujo pada Sumantri.
Mendengar penuturan eyang Sujo yang sangat memberatkan hatinya, Sumantri merasa tak ingin mendapatkan ilmu itu dan masih pikir-pikir" Dirinya tak ingin jika Sri pergi darinya.
Eyang, enggak dulu dah" Aku masih doyan wanita" Lain kali, jika istriku sudah tak menggairahkan ku, barulah aku datang ke sini untuk belajar ilmu pancasona" ujar Sumantri pada eyang Sujo.
"Baiklah kalau begitu Sumantri" Tubuh mu sudah aku isi khodam harimau dan khodam itu ada di punggung mu" Dialah nanti yang akan melindungi jika ada orang yang jahat padamu, itu atas ijin Allah juga" ucap eyang Sujo pada Sumantri.
"Iya eyang" apakah aku boleh kembali ke desaku?" Apakah aku sudah berhasil melewati ujian ini?" tanya Sumantri penasaran
"Belum Sumantri" Ada satu hal yang harus kamu lalui sebelum kau pulang dari sini" ucap eyang Sujo dengan tatapan serius.
"Apa itu eyang?" tanya Sumantri penasaran
"Kau harus menikah dengan salah satu murid ku dari alam berbeda" Karena dari pernikahan itu, aku akan mendapatkan salah satu dari anak keturunan mu nanti" Anak itu lah yang aku minta menjadi tumbal atas permintaan ilmu kanuragan mu dan kekayaan duniawi yang kau ingin kan" ujar eyang Sujo pada Sumantri
"Oh, begitu eyang?" Aku sudah punya istri eyang, apakah aku bisa menikah lagi jika aku sudah memiliki istri sebelum nya?" tanya Sumantri gugup.
Batin Sumantri menjadi salah tingkah karena dirinya tak ingin mengkhianati Sri yang saat itu masih menjadi istrinya. Menikmati tubuh Sri aja baru beberapa hari dan belum kenyang. Dengam eyang Sujo malah diberi lalapan makanan lagi, alias istri baru.
"Sumantri, kau tak perlu kawatir" Bukankah istri barumu bukan dari bangsa manusia?" melainkan bangsa alam gaib?" jadi kau tak perlu kawatir akan hal ini" ucap eyang Sujo pada Sumantri.
"Ehm, gimana ya eyang?" Kalau permintaan eyang Sujo aku tolak?" apa yang akan terjadi padaku eyang?" tanya Sumantri pada eyang Sujo.
Eyang Sujo mulai menatap Sumantri dan tatapan nya kali ini hanyalah tatapan kosong tak ada arti dan Sumantri tak bisa membacanya.
Setelah diam sejenak, eyang Sujo berkata pada Sumantri
"Jika kau menolak, kau tak kan mendapatkan apa-apa di padepokan ini" kau akan pulang dengan tangan hampa" ujar eyang Sujo pada Sumantri
"Wah, sampai segitunya Eyang?" segala aktivitas ku dan segala macam pertapaan ku sia-sia saja?" Mengapa kau tak bilang dari awal isi perjanjian ini eyang?" tanya Sumantri kesal
"Sumantri, sudah menjadi keputusan ku, dan tak bisa diganggu gugat" ucap eyang Sujo berpaling dari Sumantri.
Sumantri mulai berpikir keras, dan karena keinginan nya untuk kaya dan kebal senjata sangat kuat, Sumantri berlari mengejar eyang Sujo dan bersedia dengan perjanjian itu.
"Tunggu eyang, baiklah, aku menyanggupi semua perjanjian dengan eyang yaitu menikahi makhluk gaib di padepokan ini" Tapi aku minta Sri tak tahu ya?" tanya Sumantri untuk kedua kalinya.
"Sri tidak akan pernah tau Sumantri" Kau tenang saja" jawab eyang Sujo memberikan kepastian pada Sumantri.
"Baiklah eyang, kalau begitu, aku menjadi lega sekarang" ucap Sumantri tersenyum senang.
Sumantri dan eyang Sujo akhirnya pergi meninggalkan makam gantung yang mereka lewati dan tiba-tiba saja, Sumantri berada di sebuah tempat hening dan sepi berwarna putih. Tak ada warna lain di tempat itu dan hal itu membuat dada Sumantri menjadi sesak dan hampir gila.
"Mengapa dadaku terasa sesak?" kemana perginya eyang Sujo?" mengapa dia melemparku ke tempat aneh ini?" tak ada warna lain selain warna putih membuat ku menjadi mual dan ingin muntah" Apakah mataku sudah buta?" Aku tak melihat warna lain di sini" gumam Sumantri berusaha membuka matanya lebar-lebar.
Sementara itu, di desa dimana Sumantri dan Sri tinggal, terlihat Sri ditemani sahabat Sumantri yang bernama Jono sedang memetik cabe yang ada di depan rumah Sumantri.
"Mas Jono, mengapa kau selalu menemaniku disini?" dan sering sekali kau datang kesini" Biasanya seminggu sekali kau kesini" tanya Sri penasaran atas perubahan sikap Jono kepadanya.
"Sri, aku kawatir kepadamu karena sudah satu tahun Sumantri belum juga pulang ke sini" Perkiraanku, dia hanya tiga bulan pergi ke padepokan eyang Sujo" namun sampai sekarang dia belum pulang" Aku kawatir saja dengan kamu yang hidup sendirian Sri" ucap Jono pada Sri.
"Ah, bang Jono bisa saja" Aku berani sendirian kok" Kalau bang Jono tetap disini terus dan berlama-lama, aku tak enak dengan tetangga sebelahku" ucap Sri pada Jono.
"Sri, jangan pikirkan omongan tetangga" Mereka hanya melihat, tapi tidak mengalami hal menyedihkan seperti yang kau alami" Aku sebagai sahabat Sumantri harus menjaga kamu sampai Sumantri pulang dengan selamat" ucap Jono menenangkan Sri.
"Iya bang Jono" Oh ya cabenya udah dapat banyak" Aku akan membuat sambail untuk bang Jono" Bang jono tunggu di teras rumah ya?" ucap Sri pada bang Jono.
Jono mulai duduk di teras rumah Sri dan melihat ke sekitar rumah Sri.
"Hem, memang benar ucapan Sri, tetangga sebelah rumah Sri mulai melihat ke arah ku" gumam Jono kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Liani Purnapasary
kasian ya Sri, lama bngt dtinggal Sumantri
2023-07-06
1
Pinocchio
Ngeri... Lanjut kak
2023-07-06
0