Bab 14 Kamu Harus Mentraktir Kami

Bab 14 Kamu Harus Mentraktir Kami

Rangga yang di tegur oleh Dicka langsung menutup mulutnya, karena itu adalah rahasia terbesar dari kerajaan Golemonst karena hanya kerajaan itulah yang tahu tentang perang besar yang akan terjadi, bahkan melibatkan para dewa.

"Maksud kalian adalah perang besar melawan para dewa, dan perubahan tatanan dunia Baru yang akan terjadi 5 tahun dari sekarang" ucap Maria.

Kemudian Dicka, Dicky dan Rangga langsung mengeluarkan senjata mereka dan mengarahkan senjata itu kepada Willy dan Maria.

Maria dan Willy sigap langsung mundur beberapa langkah dan mereka juga mengeluarkan senjata mereka.

Willy langsung mengeluarkan pedang dewa naga agung sedangkan Maria mengeluarkan tombak petir.

Willy pun bertanya kepada Dicka "Hai kenapa dengan kalian, kita ini bukanlah musuh"

Dicka pun menjawab sambil mengarahkan pedangnya ke arah Willy "Kenapa kalian tahu tentang perang besar tersebut, dan kalian ini siapa serta ada di pihak mana"

Willy pun menjawab dengan jujur "Aku adalah sekutu dewa naga agung, bahkan pedang yang aku miliki ini adalah pedang legenda yang disebut pedang dewa naga agung, milik dari leluhur ku Edward Eldra dari kerajaan Eldragon"

Willy tidak menurunkan kewaspadaannya, kemudian dia balik bertanya "Siapa yang kalian layani, apakah kalian penganut ajaran dewa atau seperti kami sekutu dewa naga agung"

Mereka bertiga menggelengkan kepalanya, kemudian Rangga yang berbicara menjawab pertanyaan dari Willy "Kami bukan penganut ajaran dewa maupun sekutu dewa naga agung, kami melayani dewa Naga agung sendiri"

Mendengar pengakuan dari Rangga sontak, Willy menyangkalnya "Mustahil, kalian melayani dewa Naga agung secara langsung, dewa naga agung sudah ratusan tahun yang lalu tidak ada, dan kami lah para sekutu dewa naga agung yang meneruskan semangat dari dewa naga agung itu sendiri"

Kemudian mereka bertiga menurunkan pedang mereka, Dicka pun mengelus rubah seribu tahun "Ayahanda Raja dan ibunda Ratu Golem adalah dewa naga agung itu sendiri, terbukti dengan Choki yang ada di pundak ku ini, beast ini adalah rubah seribu tahun, peliharaan kesayangan dari dewa naga agung sendiri, dan bahkan di istana mereka berdua di layani oleh 4 Dewi hutan"

Willy yang tidak percaya bahwa dewa naga agung masih ada terus menyangkal "Aku tidak percaya, untuk membuktikan aku harus bertemu langsung dengan raja dan ratu kalian"

Dicka pun menaikan tangan dan bahunya "Ya kalau tidak percaya, terserah, yang pasti kita sekarang tidak bermusuhan karena bukan berpihak kepada dewa, dan kalau kalian mau bertemu dengan raja dan ratu kami, mungkin 5 tahun lagi, Ayahanda Raja dan ibunda Ratu Golem akan berada di kerajaan Carestania, dimana pertemuan besar seluruh benua akan di laksanakan"

Di sela obrolan mereka, Dicky menunjuk ke arah bawah "Lihatlah, gelombang pertama sudah selesai, tikus mata satu sudah di bereskan, bahkan troll sudah mati, sebentar lagi mungkin akan ada serangan gelombang kedua"

Di sana Rangga pun berdiri kembali dan memikul pedang bulan yang besar "Karena kita sudah mengeluarkan senjata kita masing-masing, bagai mana kalau kita bertaruh, siapa yang paling sedikit membunuh monster hutan di gelombang kedua, maka wajib mentraktir kami makan"

Mendengar tantangan dari Rangga Maria yang paling semangat "Baik lah aku terima tantangan mu itu, kita akan membantai monster hutan di gelombang kedua ini"

Semua orang mengangguk setuju, Willy pun berkata "Ayo kita menyebar"

Mereka semua melompat keberbagai arah dan siap menerima serangan dari monster hutan gelombang kedua.

Di dalam hutan pun, pohon pohon bergetar dan daunnya bertebaran ke mana mana, itu menandakan bahwa monster hutan yang akan menyerang sudah muncul.

Raungan demi raungan terdengar sangat nyaring, bahkan penduduk desa yang mengungsi di balai desa gemetar ketakutan

Salah satu anak menangis karena takut dia berkata kepada ibunya "Ibu apakah kita semua akan mati di makan Monster, aku takut Bu.... Aku takut...."

Ibunya berusaha menenangkan anak nya "Nak, pasti kita akan selamat, di luar banyak kesatria dan orang hebat, kalau kamu nanti sudah besar, kamu harus kuat dan menjadi petualang, bantulah penduduk desa seperti kita ini, tetapi untuk sekarang kamu jangan menangis, karena anak yang kuat tidak akan pernah menangis"

Anak kecil itu menyeka matanya yang mengeluarkan air mata "iya Bu, aku janji akan menjadi petualang yang hebat suatu hari nanti"

Di luar kelompok Willy dan yang lainnya sudah menyebar, mereka bersiap menghadapi monster hutan di gelombang kedua.

Dan ribuan monster hutan pun bermunculan, monster itu masih monster tikus, tetapi sekarang yang datang lebih besar, besarnya sama dengan seekor kambing.

Tikus itu memiliki satu tanduk di kepalanya dan lebih kuat dari pada tikus bermata satu.

Pembantaian pun terjadi Willy menggunakan pedang dewa naga agung langsung menebak semua monster tikus bertanduk itu dengan satu kali serangan.

Maria menggunakan jurus tombak petir penghakiman untuk membuat monster tikus itu mati.

Dicka dan Dicky menebas semua monster yang datang dengan kecepatan kilat.

Rangga memutar pedang bulan untuk membantai monster tikus yang datang.

Mereka bertarung tanpa henti, sekitar 2 jam barulah semua monster habis di bantai oleh mereka berlima.

Willy menggunakan sihir elemen angin dia mengangkat semua monster yang dia bunuh dan di masukan ke dalam sihir dimensi item Room.

Begitu juga yang lainnya, mereka juga melakukan hal yang sama dengan mengumpulkan mayat monster itu, untuk pembuktian seberapa banyak monster yang mereka bunuh.

Mereka juga mengambil Mayat monster tikus bermata satu, supaya desa itu bersih dari mayat yang nanti bisa membusuk.

Kemudian mereka pun berkumpul di alun alun desa.

Maria yang bersemangat langsung mengeluarkan mayat monster yang dia bunuh, sebagai sudah berbau gosong, karena hantaman petir penghakiman.

"Aku membunuh kurang lebih 1.200 monster"

Kemudian Willy mengeluarkan monster yang dia bunuh "Aku membunuh 1.500 monster"

"Aku membunuh 1.000 monster" ucap Dicky

"Aku membunuh 1.100 monster" ucap Dicka.

Rangga menggaruk kepalanya "Sial aku hanya dapat membunuh 800 monster"

Maria tertawa sambil menunjuk Rangga "Hahaha.... Kamu yang paling sedikit membunuh monster, jadi mulai besok kamu harus mentraktir kami"

Rangga tidak bisa apa apa lagi, ini adalah keputusan yang di tentukan oleh dirinya sendiri, dia sendiri yang mengusulkan apa bila yang membunuh paling sedikit monster maka dia harus mentraktir yang lainnya.

"Baiklah aku akan mentraktir kalian, selama kita dalam misi pertualangan aku akan membayar semua biaya makan kalian semua"

Semua orang bersorak gembira Dicka pun menepuk pundak Rangga "Nah gitu dong, aku suka sikap kesatria mu"

Kemudian Dicka berkata lagi "Apa boleh semua mayat itu untuk kami, inti monsternya boleh kalian berdua ambil"

Dicka meminta bangkai monster itu, entah untuk apa, padahal inti monster yang ada di dalam tubuh monster itu berharga tetapi Dicka malah meminta bangkainya saja.

Willy pun menganggukan kepalanya "Baiklah, silahkan ambil, aku tidak membutuhkannya, paling juga aku bakar habis setelah di ambil inti monster nya"

Kemudian Dicka dan Dicky memerintahkan semua kesatria berjirah untuk mengeluarkan inti monster dari dalam tubuh monster hutan itu

Dan menjelang pagi mereka pun selesai, inti monster di ambil Willy dengan memasukkannya ke dalam sihir dimensi item book dan mayat monster di angkut oleh para kesatria dan di bawa masuk ke gerbang dimensi.

***

* Bersambung

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!