16. menawar 1000 koin emas

Rumah ini adalah salah satu penghasil untuk nya menghidupi keluarganya. Karena ia dapat berjualan di rumahnya ini. Mengingat kondisi dan letak rumah itu sangat strategis untuk membangun bisnis.

Tapi, mau bagaimana lagi. Kalau ia tidak menjual rumah sederhana itu dan tanah, ia akan kehilangan istri dan anak-anaknya. Pak tua itu lagi lagi hanya berusaha untuk tegar. Tidak ada jalan lain, yang penting istri dan anak-anaknya sehat dulu.

"Apakah tuan ada masalah..??" Tanya Amelia kepada pak tua itu. Karena Amelia memperhatikan dari tadi, memang ada yang mengganjal disana.

"Huf.. tidak apa-apa Nona. Saya hanya merasa sayang dengan rumah ini." Ujarnya sedikit tersenyum masam. Amelia tiba-tiba menjadi jiwa yang kepo dan ingin tau.

"Tuan bisa cerita kepada saya. Barang kali saya bisa membantu." Ujar Amelia. Sepertinya sedikit memaksa kan kehendaknya.. akhirnya mau tidak mau, pak tua itu pun menceritakan apa yang menjadi beban dalam hatinya.

Ia mengatakan, istri dan ketiga putranya sedang sakit secara bersamaan.

Walaupun salah seorang putranya masih bisa membantu nya, namun ia tidak bisa pergi jauh dan hanya bisa membantu menjaga yang lain, begitu juga dengan istri nya. Namun tidak dengan kedua anaknya yang lain. Kedua nya terbujur kaku dan tak sadarkan diri. Beberapa tabib yang datang memeriksa, mengatakan bahwa kedua putranya tidak apa-apa. Namun nyatanya, sudah hampir tiga bulan lebih, anak-anaknya tidak sadarkan diri.

Karena berusaha mendapatkan uang untuk pengobatan istri dan anak-anaknya, terpaksa ia harus merelakan toko dan rumah ini dan pindah ke pinggiran kota. Dan disanalah keluarganya sekarang. Sementara, sambil menunggu pembeli datang membeli rumah ini, ia akan melakukan pekerjaan ap saja di sana agar bisa menghasilkan uang. Amelia yang mendengar cerita sang pemilik rumah, entah kenapa ia langsung merasa iba.

"Pak. Saya akan beli rumah ini. Tapi, kalau boleh tau, bapak akan memberikan harga berapa pada bangunan ini.?" Tanya Amelia.

Jujur saja, selama tiga bulan menanggung beban dan memenuhi kebutuhan hidup mereka, untuk nya, itu adalah sebuah penyiksaan fisik dan mental. Dan Amelia cukup apresiasi dengan pak tua ini. Walaupun hidup nya Sulit dan tertimpa musibah, namun tidak menjadikan ia menelantarkan istri dan anak-anaknya dan menikmati hidup nya sendiri.

"Iya nona. Saya hanya menjual rumah ini dengan harga 50 koin emas saja. Tapi, nona boleh menawar harga. Saya tidak keberatan. Saya hanya ingin bisa membeli obat untuk keluarga saya." Ucap pak tua dengan pasrah. Pasalnya, banyak pembeli yang menawar sampai 10 koin emas, dan akhirnya tidak jadi membelinya. Namun, hari ini pak tua ini akan pasrah jika ingin menawar berapa saja.

"Baiklah pak. Saya akan menawar juga harga rumah nya." Ucap Amelia. Ucapan itu langsung membuat pak tua itu menjadi murung. Walaupun begitu, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menghela nafasnya lagi.

"Baiklah nona, silakan." Ujar pak tua itu dengan pasrah. Amelia pun tersenyum. Ia tau, bahwa pak tua ini telah pasrah dengan keadaan. Inilah titik lemah nya seorang manusia apabila semua usahanya sia-sia.

"Saya akan membeli rumah ini dengan harga 1000 koin emas. Bagaimana..??" Ucap Amelia sekalian bertanya. Pak tua yang mendengar jumlah nominal itu langsung membulatkan matanya. Bagaimana bisa seperti ini.

"Ta-tapi nona. Harga rumah ini cuma 50 koin emas, bagaimana bisa menjadi 1000." Ucap pak tua itu sedikit terbata-bata. Ia juga menelan salivanya dengan susah paya. Koin 1000 emas itu bukan jumlah yang sedikit. Tapi..

"Tidak apa-apa pak. Saya juga berniat ingin melihat kondisi keluarga bapak. Mana tau, saya dapat memberikan solusi, kebetulan saya paham sedikit mengenai pengobatan." Ujarnya. Bukan sedikit sih, tapi memang bisa. Apalagi, ruang dimensinya menyediakan semua peralatan medis yang ia butuhkan. Begitu juga dengan cincin penyimpanan nya.

"Ta- tapi.." ujar pak tua itu lagi, Seolah otaknya berhenti berpikir, akibat kejutan yang tidak disangka-sangka.

"Tidak ada tapi-tapian pak tua... Lagi pula, anda juga butuh uang untuk memberi mereka makan dan barang kali, saya adalah orang yang diutus Tuhan untuk membantu anda pak tua. jadi tak usah sungkan.." Ujar Amelia lagi.

Glek

"Baiklah nona, saya sangat berterima kasih atas bantuan nona." Ujar Pak tua merasa senang. Entah kenapa, satu tetes air matanya jatuh, ketika ia melihat 10 kantong koin emas yang masing-masing berisi 100 koin.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi. Ayo kita kesana tuan. Aku ingin melihat kondisi keluarga mu." Ujar Amelia lagi membuyarkan lamunan sang pemilik rumah yang kini telah beralih menjadi milik Amelia. Saat Amelia menyerahkan koin emas itu, saat itu juga sang pemilik rumah langsung menyerahkan surat kepemilikan tanah itu juga.

"Baiklah nona, ayo kita berangkat." Ujar tuan itu yang dikenal dengan nama pak bujang. Segera pak bujang mengajak Amelia untuk mengunjungi tempat nya saat ini, yang berada di pinggiran kota.

***

Cukup lama mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai ditempat itu. Disana, Amelia dapat melihat kondisi lingkungan yang sederhana dan juga kotor. Anak, remaja, sampai tua, tampil dengan kondisi yang begitu memprihatinkan.

Kondisi nya seperti tempat yang tidak pernah tersentuh oleh bantuan pemerintah. Padahal, tempat ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, lalu apa kabarnya desa yang jauh dari peradaban ini. Itulah yang dipikirkan oleh Amelia.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

hilangkan kata kata aneh dan gaul thor.

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

Baru ini baca novel tentang kultifator, nama tokoh nya gado2 😁 tapi seruu

2024-03-31

1

Chauli Maulidiah

Chauli Maulidiah

latar belakangnya campur2 nih. ada yg dr sunda.. pak bujang 😂

2024-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!