2. saling bahu membahu

Alika adalah orang yang tidak terlalu ribet. walaupun ia adalah sang jenius, tetapi dia juga merupakan seorang manusia biasa, punya emosi, nafsu dan segala bentuk kesalahan. iya mungkin tidak akan melakukan balas dendam mengenai apa yang telah menimpanya. namun cara ia membalas dendam terbaik ialah, hidup menjadi diri sendiri, dan juga mengabaikan orang yang tidak menyukainya. tapi bukan berarti menjadi manusia introvert yang tidak peduli satu dengan yang lainnya. Tapi, jika orang itu yang mencari masalah dulu dengan nya, maka saat itu juga, siap dikirim ke neraka.

Gubrak

terdengar suara ribut dari luar. Alika yang memutuskan untuk kembali beristirahat setelah bangun dalam tubuh seorang putri yang terbuang, Ia pun langsung membuka matanya ketika mendengar suara ribut di luar pondok kecil itu. Ia bertanya-tanya, siapa yang berada di luar. Bukan kah ia hanya seorang diri ? Pikirannya. Ia tidak mendapatkan ingatan mengenai siapa yang ada bersamanya.

Alika pun mulai mendengar sedikit bisik-bisik dari sana. Ia Yang penasaran mencoba untuk bangkit dan duduk kembali.

tapi tiba-tiba pintu gubuk itu langsung terbuka. orang yang membuka pintu gubuk tersebut dan Alika, seketika tatapan mereka Langsung bertubrukan. di sana juga Alika dapat melihat bahwa perempuan ini mengenakan pakaian lusuh dan juga model pakaian kuno. tentu saja Alika sudah tidak heran lagi, karena ia sudah yakin terlempar di zaman kuno masuk ke dalam raga seorang putri yang terbuang ini. awalnya ia masih ragu-ragu untuk percaya, apalagi saat ia bangun Tak ada orang yang harus ditanyai mengenai kepastian tempat tinggalnya ini.

"astaga Putri..!! anda sudah sadar..!!" ujar gadis itu sambil berlari menghampiri Alika. Alika melihat raut wajah perempuan itu dan coba untuk mengingat-ingat. Alika mengerutkan keningnya.

"tuan putri, syukurlah anda sudah bangun. hiks.. Saya sangat senang yang mulia tuan putri.." ujar perempuan itu sambil mengusap air mata di pipinya. semua tingkah laku itu tak lepas dari pengamatan Alika, Ia terus menggali-gali ingatan sang pemilik tubuh untuk dapat mengenali perempuan yang tengah duduk bersimpuh di hadapannya ini. dan akhirnya Tuhan masih berbaik hati, sang pemilik tubuh pun langsung memberikan ingatan mengenai perempuan ini.

namanya adalah ruby, Iya seorang gadis yang berumur 3 tahun lebih tua dari sang pemilik tubuh. artinya umurnya kini 17 tahun. ruby ini adalah pelayan setia milik pemilik tubuh, dan selain ruby masih ada Sisil sebagai pelayan setianya juga. kalau dipikir-pikir lagi, kedua pelayan inilah yang saat ini tengah menemani dirinya. tapi di manakah Sisil sekarang ?

"ruby..?? Kamu dari mana ??" tanya Alika. Ia langsung mengakrabkan diri ketika mendapati ingatan mengenai kedua pelayannya ini. tidak mungkin kan ya pura-pura melongo ketika melihat mereka, sementara pemilik tubuh telah memberikan semua ingatannya walaupun kadang-kadang masih terlihat buram dan tidak jelas. Rubi yang mendapatkan pertanyaan seperti itu, tiba-tiba menjadi sedikit takut.

"mo-hon maafkan hamba tuan Putri. hamba baru saja dari pinggiran hutan untuk mencari kayu bakar. karena kayu bakar kita sudah habis yang mulia tuan putri.." ujar ruby walaupun agak sedikit ragu-ragu. Ia takut sang junjungan akan mengamuk kepadanya karena ketika terbangun mereka tak satupun berada di sampingnya.

bukan tidak ingin berada di samping dan menunggu sang majikan untuk sadar dari tidur panjangnya. hanya saja mereka harus bahu-membahu untuk memenuhi kebutuhan mereka. ruby dan Sisil akan melakukan pergantian untuk melakukan aktivitas di sekitar gubuk dan juga di dalam hutan yang jaraknya cukup jauh dari gubuk tempat mereka tinggal.

Alika yang melihat sang pelayan tergugu-gugu dan terlihat takut dalam menjelaskan. Alika pun langsung tersenyum, Iya dapat menebak bahwa, pelayannya ini pasti sedang merasa ragu-ragu terhadapnya, dan juga takut menyinggung dirinya.

"tidak perlu seperti itu ruby. Aku tidak akan marah, lalu di mana Sisil.?"ucap Alika kepada ruby, sekaligus mencari keberadaan pelayan yang satunya lagi. Ruby yang mendengarkan ucapan menenangkan dari sang majikan langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum simpul walaupun masih menunduk.

"yang mulia, pelayan Sisil sedang masuk ke dalam hutan untuk mencari makanan apa saja yang dapat kita konsumsi. maafkan kami yang mulia tuan putri, kami benar-benar tidak becus dan juga membiarkan Tuan Putri seperti ini. seharusnya kami akan bekerja lebih keras lagi agar tuan putri lebih makmur hidupnya." ujar ruby merasa gagal untuk melindungi junjungannya ini. dia yang sudah tidak memiliki siapa-siapa dan hanya berteman baik dengan Sisil, bertekad bahwa akan melakukan apa saja untuk membahagiakan tuannya, asalkan sang Tuan tetap bersamanya di dunia ini.

"Jangan katakan seperti itu ruby. seharusnya aku yang harus mengatakan hal itu. aku juga mengucapkan terima kasih karena dalam kondisi sulit seperti ini, kalian tidak berlalu dan meninggalkanku. justru malah memilih ikut denganku dan hidup di tempat ini." ujar Alika. suaranya begitu sendu ketika mengatakan hal itu. sisi lain dalam dirinya merasa tidak tega melihat kedua pelayan ini yang rela memilih bersusah-susah dengannya. padahal mereka dapat memilih untuk membiarkan Amelia pergi sendiri dan melanjutkan hidup mereka. tapi mereka tidak melakukannya.

"tuan putri, Jangan katakan seperti itu. kami melakukan hal itu karena kami sangat menyayangi anda. hidup kami pun sudah kami gantungkan untuk mengabdi kepada Anda tuan putri sampai nanti ajal menjemput kami." ujar pelayan ruby menenangkan junjungannya itu. Alika yang mendengarkan penuturan dari Ruby, Ia pun langsung tersenyum.

"sekali lagi terima kasih ruby. dan karena sekarang aku sudah bangun dari tidur panjang ku, saatnya lah kita mulai hidup yang baru. Dan tolong mulai sekarang jangan memanggilku Tuan Putri lagi, ataupun semacamnya. kalian dapat memanggil namaku saja atau menganggap ku sebagai adik kalian. lagi pula aku bukan seorang putri lagi." ujar Alika kepada ruby.

Ruby yang mendengarkan penuturan sang junjungan merasa sangat tersentuh dan juga kasihan. hanya karena ingin mendapatkan kasih sayang kedua orang tua dan saudara-saudaranya, malah berujung dibuang dan diasingkan dari kerajaan itu.

"Baiklah Putri. Tolong jangan murung seperti itu, Masih ada kami yang akan selalu bersama mu putri." Ujar ruby lagi dan dibalas senyum manis dari putri Amelia. Tapi tiba-tiba menjadi hening, entah apa yang mereka pikirkan.

saat mereka sedang dilanda keheningan akibat tenggelam dalam pemikiran masing-masing, tiba-tiba terdengar suara lagi dari arah luar.

Gubrak

kedua orang yang berada di dalam gubuk langsung terkejut. Ruby pun langsung berdiri dan bergegas melihat kondisi di luar. sementara Alika yang masih belum bisa melakukan apa-apa memilih untuk menunggu Di dalam gubuk.

"Sisil kamu sudah kembali..??" ujar ruby ketika melihat keberadaan Sisil yang terlihat sangat kelelahan. di sampingnya terlihat sebuah keranjang yang diisi dengan beberapa buah liar yang tumbuh di dalam hutan. Ia juga melihat seekor kelinci yang sudah dibersihkan di sana.

"hah !! Iya ruby, maaf aku tidak mendapat begitu banyak bahan makanan. sepertinya sudah agak sulit untuk menemukannya di hutan-hutan dekat sini, mungkin kalau hutan pedalaman masih banyak. tapi aku belum berani untuk masuk ke sana." ujarnya dengan perasaan bersalah. artinya dengan makanan yang sedikit itu, pasti tidak akan cukup untuk mereka berdua. apalagi Ia belum tahu kalau sang junjungan telah bangun dari tidur panjangnya.

"tidak apa-apa Sisil. kamu sudah cukup bekerja keras hari ini.." ujar suara dari dalam tubuh. Sisil dan ruby pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah sumber suara. di sana Sisil dibuat terkejut karena sang junjungan akhirnya bangun dari tidurnya.

"yang mulia tuan putri..!!" seru mereka berdua. ruby berseru karena terkejut melihat junjungannya yang masih sakit memaksakan untuk keluar dari gubuk. sementara Sisil, Ia terkejut karena mendapati sang junjungan telah bangun dari tidur panjangnya. mereka berdua pun berjalan menghampiri Alika. Sementara, mata Sisil mulai berkaca-kaca. Ia sangat senang melihat keberadaan sang nona.

(oke, sekarang Alika kita ganti dengan Amelia sesuai dengan nama sang pemilik tubuh )

"yang mulia, syukurlah anda sudah bangun. Saya sangat senang...hiks... tolong yang mulia jangan menyiksa diri sendiri lagi..hiks.." ujar Sisil diiringi dengan isak tangis bahagia. Amelia yang melihat Sisil menangis bahagia langsung tersenyum.

"sudahlah Sisil, Jangan cengeng seperti itu. dan juga tolong jangan panggil aku yang mulia. panggil saja namaku atau anggap aku sebagai adik kalian.. oke..!!" seru Amelia dengan khas cerianya itu.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

maaf panggilan yg mulia itu hanya untuk raja dan putra atau putri mahkota..juga ratu atau permasuri...kalau hanya seorang putri apalagi hanya anak Duke atau Marguis...panggilannya cukup tuan muda atau nona muda...

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

Kaya pernah baca 🤔

2024-03-30

0

Shai'er

Shai'er

oke....

2023-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!