3. harimau putih

Kini mereka tengah duduk melingkar, sementara di tengah-tengah terdapat beberapa buah atau santapan mereka malam ini. sangat-sangat terlihat sederhana dan juga kekurangan. tapi mau bagaimana lagi, dengan menu makanan yang seadanya ini, artinya mereka harus bekerja keras lebih giat untuk bisa hidup dengan layak.

"maafkan nona.. karena saya hanya bisa mendapatkan dan menemukan ini. mudah-mudahan, ke depannya kita dapat bahan makanan yang banyak." ujar Sisil kepada putri Amelia, yang menyandarkan tubuhnya pada dinding gubuk. Ia belum bisa menopang tubuhnya itu.

"Tidak apa-apa Sisil, lagi pula aku yang seharusnya berterima kasih karena masih mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan kita. dan saya yakin, ini adalah proses untuk kita agar semakin kuat dan sabar menjalani hidup ini." ujar Amelia lagi. kedua pelayan itu pun langsung menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kita makan dan jangan sungkan. makan saja yang banyak, besok aku akan ikut ke hutan untuk mencari bahan makanan untuk kita." ujar Amelia kepada keduanya. Kedua pelayan itu pun saling memandang.tapi, kemudian berseru

"Tidak perlu nona. Anda istirahat saja. Biar kami yang mencari." Ujar Rubi. Mereka tidak ingin, sang junjungan kelelahan. Lagi pula, ia baru saja bangun dari sakit nya. Duduk saja masih butuh bantuan mereka. Amelia yang mendengar penolakan itu pun langsung mengerucut kan bibirnya. Melihat itu, kedua pelayan itu langsung mengeluarkan kata hiburan.

"Nona. Maafkan kami sudah begitu lancang. Tapi, nona baru saja bangun dari sakit. Alangkah baiknya, nona istirahat saja terlebih dahulu, untuk memulihkan tenaga." Ujar Rubi dengan suara pelan. Seolah, disini ia menempatkan dirinya sebagai yang tertua. Dan memang, Rubi lah yang tertua diantara mereka bertiga.

"Huh, baiklah. Aku akan menurut. Tapi, setelah ini. Tak ada bantahan atau larangan lagi." Ucap putri Amelia dengan ekspresi jutek dan Betek. Melihat itu, kedua pelayan itu pun tersenyum.

kedua pelayan itu tak ingin membantah, Mereka pun langsung mengganggukan kepala dan mulai tenggelam dalam suasana. Mereka mencoba untuk berbagi makanan agar sama-sama kenyang.

***

mengenai Alika Alexandra.

Alika Alexandra adalah seorang jenius yang berasal dari zaman modern. ia banyak menguasai keahlian. mulai dari keahlian yang di dapat dari hobby dan juga keahlian yang didapat dari tuntutan.

Alika sangat menyukai kegiatan farmasi. mulai dari meracik obat herbal, skincare, dan juga menciptakan racun dari bahan bahan herbal. itu adalah salah satu kesenangan nya. sementara, ia juga ahli dalam dunia bisnis, kedokteran dan juga intelijen. namun untuk intelijen, ia tak terlalu tertarik, walaupun bisa. tapi, untuk menguasai ilmu bela diri, itu merupakan suatu keharusan yang harus dikuasainya.

Alika juga di zaman modern, Iya dikenal sebagai gadis yang introvert, namun untuk yang mengenalnya, Mereka melihat Alika sebagai seorang perempuan yang hangat dan penuh dengan kasih sayang. mungkin Alika melakukan hal itu karena memang tidak mengenal mereka. seperti kata pepatah, Tak kenal maka Tak sayang.

saat hidup di zaman modern itu, Alika sudah mendapatkan banyak pencapaian. mulai dari CEO, alkemis dan juga seorang yang ahli beladiri. namun ia menjauh kan dirinya dari dunia bawah atau mafia. menurutnya, seorang mafia akan hidup dengan kepura-puraan. jadi Alika tidak menginginkan hal itu.

sampai suatu ketika, saat ia kembali ke mension mewah keluarga nya, diperjalanan ia mengalami kecelakaan. mobilnya bertabrakan dengan mobil truk yang memiliki muatan berkilo-kilo, sehingga mobil milik Alika itu hancur dan juga menewaskan nya. sampai akhirnya ia merasuki tubuh Amelia anabela Allen.

kilas balik Alika selesai

***

Satu Bulan kemudian

Selama sebulan ini. Putri Amelia benar-benar tidak di izinkan untuk melakukan aktivitas apapun. Ia diperintahkan oleh kedua gadis pelayan itu untuk benar-benar beristirahat. Bahkan keduanya ganti-gantian untuk menjaga sang putri. Hal ini tentu membuat putri Amelia menjadi bosan.

"Kau tau Rubi. Kalian menjadikan aku seperti tahanan rumah, tidak boleh melakukan ini dan itu. Sekarang sudah sebulan berlalu, aku bahkan sudah sangat sehat. Tapi kalian masih belum mengizinkan aku untuk bekerja." Protes putri Amelia sambil memonyongkan bibirnya. Rubi pun terkekeh melihat tingkah sang junjungan.

"Maafkan kami putri. Kami hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan anda putri." Ujarnya dengan bijaksana.

"Baiklah-baiklah. Aku tau, ini semua juga untuk ku. Eh, tapi kenapa Sisil lama sekali.?" Tanya putri Amelia lagi. Sisil kembali bertugas untuk pergi kehutan mencari bahan makanan yang bisa mereka konsumsi. Rubi pun menegakkan kepalanya. Ia pun melihat matahari yang sudah mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Seketika, rasa cemas menggorogoti hati nya.

"Iya putri. Kenapa Sisil lama sekali. Tidak biasanya ia pulang se sore ini." Ujar Rubi sudah mulai cemas. Amelia pun terdiam. Ia juga mulai diliputi rasa cemas. Tapi, ia berusaha untuk menguasai dirinya agar bisa berpikir dengan baik. Tapi, tak lama, terlihat dari jauh, Sisil berlari menghampiri mereka. Terlihat ia seperti di kejar sesuatu.

"Putri, itu Sisil sudah kembali. Tapi, seperti nya ia sedang di kejar..??" Ucap Rubi sambil mengamati dari jauh. Amelia yang mendengar ucapan Rubi pun langsung bangkit. Ia menajamkan penglihatan dan pendengaran nya.

Dan ternyata benar, Sisil sedang dikejar oleh seekor harimau yang sedang terluka. Namun, Sisil yang merasa takut langsung melarikan diri dari hadapan sang harimau.

"Tunggu, Sisil di kejar oleh se ekor harimau." Ucap Amelia kepada Rubi. Mendengar itu, Rubi Langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan nya.

"Astaga, lalu apa yang harus kita. Lakukan putri.." ujar Rubi. Ternyata Amelia sudah tidak ada disana. Ia berlari menyusul Sisil yang sedang ketakutan dan sudah tak memiliki tenaga.

"Astaga Putri. Jangan, itu berbahaya." Teriak Rubi ikut berlari menyusul Amelia. Sisil yang melihat sang putri yang menghampiri nya, ia langsung melambaikan tangan nya, seolah mengatakan, jangan kemari putri, berbahaya. Namun isyarat itu tak di hiraukan olehnya.

Amelia terus berlari ke arah Sisil. Sampai akhirnya Amelia meraih tubuh Sisil yang sudah kelelahan itu.

"Sil kamu tidak apa-apa ?" Tanya Amelia kepada Sisil yang masih terengah-engah. Tanpa menunggu jawaban dari Sisil Amelia langsung mengarahkan pandangannya ke arah sang harimau yang berlari tertatih-tatih dengan beberapa luka di bagian tubuhnya.

Melihat keberadaan harimau yang berwarna putih itu membuat Amelia langsung menyembunyikan tubuh Sisil di belakangnya. Kemudian merentangkan kedua tangannya untuk melindungi sang pelayan. Bersiaga apabila harimau ini nanti menyerang mereka.

Namun semua terjadi diluar dari pemikiran mereka. Sesampainya harimau itu di depan Amelia dan Sisil, harimau itu langsung berhenti dan segera tidur di atas rerumputan itu. Terlihat harimau itu nampak kelelahan dan juga kehilangan banyak darah. Dan juga sepertinya tak ada perlawanan dari sang harimau. Malahan Amelia menangkap harimau itu tengah meminta tolong kepadanya.

Amelia yang menangkap ekspresi dari harimau itu, tanpa menunggu Ia pun langsung mendekat ke arah harimau putih yang terluka itu dan langsung melakukan tindakan pertolongan pertama kepada sang harimau.

"Nona hati-hati." Teriak Ruby yang masih memangku Sisil karena kehilangan banyak tenaga. Namun Amelia tak menghiraukan seruan Rubi namun Ia juga menganggukkan kepalanya.

"Kau terluka putih. Bertahanlah aku akan menolongmu." Ujar Amelia langsung merobek gaun lusuhnya itu untuk membalut luka sang harimau. Karena saat ini ia belum memiliki apapun untuk membuat herbal atau meracik obat-obatan. Iya berniat setelah pembalut luka harimau yang terluka itu, Iya akan pergi ke pinggiran hutan untuk mencari beberapa herbal yang mungkin saja ada. Saat Amelia ingin membalut luka itu, sang harimau malah mengangkat tangannya seolah menghalangi tangan Amelia untuk melakukan hal itu. Amelia sendiri dibuat bingung dengan tingkah sang harimau.

"Kenapa ? Kau harus diobati putih."ujar Amelia memberikan nama putih kepada sang harimau karena bulunya yang putih dan begitu cantik menurut Amelia.

(Terima kasih nona ) terdengar suara dari sang harimau. Amelia dibuat melongo. Tapi, tiba-tiba terdengar suara lagi.

(Ini semua sudah tidak perlu lagi nona. Saya kemari hanya ingin meminta bantuan saja.) Suara itu terdengar lagi. Menyadari hal itu Amelia langsung menatap sang harimau, Amelia masih mencerna semua yang terjadi.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Nyimak dulu 😊

2024-03-30

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

aku suka banget cerita yg beginian....kereennnn

2024-02-17

2

Akhtar Faiha

Akhtar Faiha

aku paling suka cerita wanita yang gak lemah..... tp pintar pemberani ya kayak cerita ini.... suka suka suka 😍😍😍😍

2024-02-05

3

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!