5. bocil menggemaskan meminta nama

Malam hari semakin larut, ketiganya pun memutuskan untuk beristirahat. Putri Amelia tidur di sebuah bilik yang ada di gubuk itu bersama dengan kedua baby harimau. Sementara Sisil dan Rubi memilih untuk tidur di luar bilik, padahal Amelia sudah mengatakan kepada keduanya untuk tidur bersama satu kamar, Tapi tetap saja Sisil dan rubi tetap menolak ajakan Putri Amelia.

Saat mereka sedang tidur, tiba-tiba kesadaran Amelia langsung tersedot kesebuah tempat yang begitu indah dan sangat menyejukkan. Amelia sama sekali tak menyadari hal itu. Ia tertidur diatas rerumputan yang lembut, dan juga memberikan kesan dingin namun sangat nyaman. Membuat Amelia bertambah pulas. Namun, saat ia sedang tidur pulas, tiba-tiba, ia merasakan tangan kecil menusuk-nusuk pipinya sambil berseru.

"Nona. Nona, bangun." Panggil mahluk kecil itu dengan tangan yang terus menusuk-nusuk pipi Amelia, yang sukses membuat sang putri terusik.

"Ugh.. Siapa sih yang berani mengganggu tidurku.." ujar Amelia dengan suara khas bangun tidurnya. Pelan-pelan Amelia pun membuka kelopaknya dan mengumpulkan kesadarannya. Saat kesadarannya telah kembali, Iya cepat-cepat bangkit dari posisi tidurnya dan terkejut melihat lingkungan sekitarnya.

"Ha... Di mana ini !!!" Seru Amelia dengan panik. Tentu saja ia panik pasalnya tadi malam Ia tidur di dalam bilik gubuk yang reot itu. Namun bangun-bangun langsung berada di tempat yang asing.

"Hem.." Amelia yang belum menyadari kehadiran seseorang di sampingnya langsung dikagetkan dengan suara deheman itu. Ia pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara. Tentu saja kesan pertama yang Amelia lihat adalah, sebuah sosok kecil dan imut berdiri di sampingnya sambil mengamati dirinya. Sorot mata makhluk itu sangat menggemaskan. Amelia yang melihat sosok anak kecil menggemaskan yang berdiri di sampingnya itu pun langsung merubah arah yang menghadap.

"Eh siapa ini.?" Tanya Amelia dengan senyum sumringainya. Tangannya yang tidak bisa dikondisikan itu pun melayang dan mendarat tepat di kedua pipi bocil itu.

"Ughh... Ciapa ini, kamu sangat manis dan menggemaskan sekali.." ujar Amelia sambil menoil-noil gemes pipi bocil tersebut. Sementara sang bocil hanya menatap heran melihat tingkah tuannya itu.

"Nona. Singkirkan tanganmu dari kedua pipiku, nanti keduanya akan memerah karena ulah Nona." Protes bocil itu. Amelia yang mendengar ucapan protes dari anak itupun langsung tersenyum manis dan melepaskan tangannya dari pipi sang anak.

"Hehehe maafkan Aku. Habisnya kamu sangat menggemaskan sih..." Ujar Amelia sambil tersenyum manis agar tak menakuti anak itu. Anak kecil itu pun langsung memasang wajah cemberut, dia juga dia juga melipat kedua tangannya di atas dada. Aksi anak tersebut tentu saja membuat Amelia menjadi sangat gemes.

"Ututu... Manisnya.." ujar Amelia kembali mengangkat tangannya dan menusuk-nusuk pipi gembul itu.

"Hentikan nona.!! Aku bukan anak kecil, tapi aku sudah berumur 5000 tahun di tempat ini dan itu berarti aku lebih tua dan sangat-sangat tua dari nona." Ungkap bocil itu dengan malas. Gara-gara aksi sang nona ini, ia harus membongkar identitasnya sendiri. Amelia yang mendengar penuturan sang bocil langsung menjadi cengoh. Bukankah mustahil seseorang bisa berumur 5000 tahun ? Apalagi seorang anak kecil yang imut seperti ini.

"Hah !! Masak sih. Kok.._" ucapannya ia gantung, pasalnya ia masih mencerna ungkapan itu. Otaknya benar-benar dibuat harus berpikir keras, mana mungkin....!!! Begitu pikir Amelia.

Sang bocil yang melihat sang tuan yang masih berusaha untuk berpikir, langsung memutar bola matanya dengan malas. Apasih yang membuat sang nona susah untuk menerima kenyataan ini, toh di dunia ini memang seperti itu hukum alamnya.

"Nona tidak perlu memikirkan hal itu. Lagi pula, sampai nona beruban pun, tak akan bisa menemukan jawabannya." Ujar sang bocil. Amelia yang mendengar penuturan sang bocil langsung di buat gemes.

"Eh.. dasar semprul." Jawab Amelia tak terima dibilang sampai beruban. Amelia langsung mencubit gemes pipi bakpao itu lagi.

"Aduh..!!! Nona, jangan cubit-cubit." Ujarnya lagi sambil mengusap usap pipinya itu. Ia menatap malas kearah sang nona.

( Nona ini benar nggak sih ? Kalau ia tuan ku selanjutnya. Sikapnya kok kasar begitu. Ih ) batin sang bocil. Amelia yang ditatap seperti itu langsung melotot untuk menakut-nakuti anak kecil itu.

"Kenapa..!!!" ujarnya sambil melotot. Sang bocil pun berdecak kesal.

"Aku tidak takut Nona." Ujarnya dengan dingin. Amelia yang melihat perubahan emosi dari sang bocil itu, langsung merubah ekspresinya.

"Hehehe.. maaf cil.." ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Anak itupun memutar bola matanya dengan malas.

"Beri saya nama nona. Saya tidak suka dengan nama bocil itu. Terdengar merendahkan." Ujarnya lagi. Amelia yang dimintai untuk memberikan nama kepada nya langsung terkejut. Pasalnya, ia tidak ahli dengan hal itu. Tapi, ia akan coba memberikan nama.tapi..

"Eh.. kok minta padaku, itu urusan kedua orang tuamu, untuk mencari kan mu nama..!!" protes Amelia ketika tersadar. Lagi-lagi sang bocil dibuat jengkel. Kalau seperti ini, perdebatan mereka tidak akan selesai. Si bocil itu pun mencoba mencari cara.

"Eh. Tapi, aku sudah tidak memiliki orang tua dan takkan ada orang tua." Ucapnya dengan pelan dan disertai mata yang berkaca-kaca. Mendengar penuturan itu, Amelia dibuat salah tingkah sendiri. Ia menjadi gelagapan, takut membuat anak orang menangis.

"Aduh... Aku minta maaf ya, jangan menangis.." ujar Amelia terlihat panik. ia menggarut kepalanya bingung

(Aduh.. jangan sampai anak orang menangis karena ulahku. Bisa-bisa,aku akan dijodohkan dengan duda.) Batin Amelia konyol. Tapi, sang bocil tak menghiraukan, ia mulai terisak-isak. Maka tambah paniklah Amelia.

"Oke oke, aku akan memanggilmu dengan mungil, eh kok mungil sih ? Bukan-bukan. Bagaimana dengan Alen saja." Ujar Amelia. Eh, kok Alen sih. Itu kan nama belakang Amelia. Ah sudahlah, bodoh amat. Pikir Amelia. Setelah mengatakan hal itu, sang anak pun langsung tersenyum.

"Baiklah nona. Terimakasih untuk namanya." Ujar Alen menghentikan sandiwara nya Amelia langsung menarik nafasnya dengan kasar, seolah baru selamat dari maut. Tapi, tiba-tiba Amelia tersadar dengan mereka yang berada di tempat terbuka, tapi tak ada satupun yang berlalu-lalang di samping mereka. Dan itu sukses menimbulkan berbagai pertanyaan dikepalanya. Amelia juga mengedarkan pandangannya seolah sedang mencari sesuatu. Alen yang paham dengan tingkah sang majikan langsung bersuara.

"Kita berada di dalam ruang dimensi Nona. Dan tak ada satupun orang disini kecuali kita." Ujar Alen langsung membuat Amelia menghentikan aksinya. Ia menatap Alen dengan tatapan dalam, ia juga seolah bertanya, dari mana kamu tahu, pikirannya. Alen terkekeh melihat wajah sang nona yang melongo.

"Hehehe, nona tidak perlu bingung seperti itu. Kita berada di dalam ruang dimensi milik nona. Disini, juga banyak harta Karun yang sudah menjadi milik nona. Nona juga bisa menyimpan apapun disini, baik itu benda mati maupun mahluk hidup." Terang Alen. Sementara Amelia yang mendengar penuturan itu, lagi lagi hanya dibuat melongo. Masak sih...!! Itulah yang ada di pikiran Amelia. Seolah Alen tau ketidak percayaan sang nona, ia pun kembali berseru.

"Kalau nona tidak percaya, mari saya buktikan." Ujar Alen sambil menggenggam tangan Amelia dan membawa berpindah tempat. Amelia yang lagi-lagi mendapatkan kenyataan diluar dari akal sehat, dibuat tak percaya. Ia langsung melayangkan tatapan menyelidik kearah Alen. Alen yang paham malah mengabaikannya. Dan berkata.

"Nona tidak perlu berekspresi seperti itu, nanti nona akan tau sendiri." Ujar Alen dengan malas. Amelia lagi-lagi dibuat tidak berkutik. Dan memilih untuk mengikuti saja.

**bersambung**

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

sepertinya mc tdak pernah membaca novel atau sejenisnya yg tentang dunia kultivator.

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

Lumayan bagus suka

2024-03-30

0

Shai'er

Shai'er

tuh kan

2023-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!