8. menangkap ikan (sudah revisi)

Saat mereka sedang asik mandi di air yang jernih itu. Tiba-tiba si hitam mengaum. Terdengar tidak menakutkan suara Auman itu oleh Amelia dan kedua pelayannya itu. Karena suara Auman baby harimau itu, Amelia mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara. Tampaklah, si biru yang sedang berusaha menggigit se ekor Ikan yang lumayan besar itu, agar tak keluar dan masuk kembali ke dalam air. Sementara, si hitam yang ingin membantu, langsung mengaum untuk memberitahu Amelia.

"Oh.. astaga biru...!!" Teriak Amelia yang melihat baby harimau nya yang ikut terlempar bersama dengan ikan yang sedang klepek-klepek. Tanpa banyak bicara, Amelia pun langsung mendekat kearah kedua harimau kecilnya. Mengingat, kedua binatang itu masih berumur satu hari, ia takut, keduanya akan terluka. Ia langsung mengamankan ikan itu dan meletakkan nya di tempat yang aman. Setelah itu, ia mengangkat biru dan membolak-balikkan tubuh biru.

"Astaga biru, kamu tidak apa-apa kan..??" Ucapnya dengan khawatir sambil mengamati tubuh biru takut ada yang luka. Biru yang berada ditangan Amelia langsung mengerak-gerakkan tangan dan kakinya, seolah ingin mengatakan, aku tidak apa nona. Setelah itu, Amelia juga mengamati tubuh si hitam yang sedang menjilati tangan nya.

"Nona. Ikan yang ditangkap si biru sangat besar nona." Ujar Rubi mengamati ikan yang diletakkan oleh Amelia diatas keranjangnya Sisil. Ia tidak tau, kalau itu keranjang punya Sisil saking khawatir nya Amelia.

"Benar nona, ini sangat besar, dan aku rasa cukup untuk makan kita malam ini." Timpal Sisil. Amelia yang masih fokus pada kedua baby harimau nya, mengarahkan pandangannya ke arah ikan yang dikerumuni oleh Sisil dan ruby. Benar saja, ikan itu besarnya dua kali lipat dengan ikan biasanya.

"Apa kita menangkap ikan saja ya nona." Ujar Rubi kepada Amelia. Amelia sejenak berpikir.

"Aku Rasa juga begitu. Kalau begitu, tunggu apa lagi. Ayo.." ujar Amelia. Ia pun meletakkan kedua baby harimau itu agak jauh dari air.

"Kalian berdua duduk diam disini dan jangan kemana-mana. Tunggu aku kembali. Ya.." ujar Amelia kepada kedua binatang kecil dan imut itu.

Keduanya mengaum seolah menyetujui apa yang disampaikan oleh Amelia. Melihat itu, Amelia pun tersenyum, dan langsung meninggalkan keduanya. Ia bergabung bersama dengan Sisil dan Rubi yang sudah selesai membuat tombak dari kayu dan bambu. Setelah itu, mereka langsung beraksi.

syuutt

Satu tombak dilayangkan oleh Amelia dan mengenai dua ekor Ikan yang tidak kalah besar dari hasil tangkapan si biru. Namun, kedua pelayan itu tak mendapat kan satu ekor pun. Namun mereka cukup senang, karena sang nona begitu lihai dan cepat dalam hal ini.

"Aku rasa sudah cukup. Kita kembali ke gubuk, seperti nya hari sudah mulai sore." Ujar Amelia kepada keduanya.

"Baik nona." Setelah menangkap beberapa ikan yang ada di dalam danau itu, Amelia dan kedua pelayan itu pun langsung bergegas keluar dari dalam air dan membawa keranjang

masing-masing, kembali ke gubuk mereka.

***

sesampainya mereka digubuk reot itu. mereka langsung meletakkan bawaan mereka terlebih dahulu. Setelah itu, mereka langsung mengganti pakaian mereka, sebelum akhirnya memasak untuk makan malam mereka. Amelia juga mengeringkan si biru dan si hitam agar mereka juga nyaman. Setelah dibersihkan, kedua baby harimau itu pun tertidur di tempat tidur mereka. Setelah itu, Amelia pun keluar menemui kedua pelayan nya.

"Nona, apa yang akan kita lakukan pada tanaman ini..??" Tanya Rubi. Jujur saja, ia masih bingung untuk memasak ubi itu ia sudah berdiri, dan sebenarnya akan memasaknya, namun ia masih ragu. Karena itu lah ia bertanya.. Amelia berjalan mendekat kearah mereka.

" Cuci terlebih dahulu, kemudian kupas kulitnya dan sisakan yang putih nya. Kemudian direbus. Dibakar juga bisa, tapi aku lebih suka direbus." Ujar Amelia memberikan arahan. Rubi yang sudah faham, langsung mengerjakan nya.

"Baiklah Nona. Segera dilaksanakan.." ujar Rubi kembali. Ia pun langsung berjalan menjauh dan melakukan apa yang ditunjukkan oleh Amelia. Sementara Sisil masih menunggu perintah dari Amelia untuk nya.

"Lalu, Nona. Aku bisa bantu apa..??" Ujar Sisil kepada Amelia. Amelia pun berpikir sejenak.

"Mmm... Boleh minta tolong. Tolong bersihkan ikan-ikan ini. Setelah itu, antarkan kepada ku kembali. Aku akan menyalakan api terlebih dahulu." Ujar Amelia langsung meminta tolong.

"Baik nona." Tanpa banyak tanya lagi. Ia pun langsung menyusul Rubi yang sudah lebih dulu pergi ke penampungan air. Setelah itu, Amelia merasa aman. Ia sengaja meminta tolong, agar keduanya menjauh dan ia dapat mencoba ruang dimensi itu.

Pasalnya, saat Amelia sedang mengeringkan tubuh kedua baby harimau, Alen yang ada didalam ruang dimensi bersuara. Mengatakan kalau ia dapat memenuhi kebutuhan hidup nya dari ruang dimensi. Amelia yang sudah mengetahui sebagian penjelasan dari ruangan itu pun langsung tertarik untuk mencoba.

"Baiklah. Aku akan mencoba manfaat dari ruang dimensi itu." Ujar Amelia dengan membalas telepati dari Alen. setelah itu, ia meletakkan kembali kedua baby harimau di tempat tidur mereka. Ia pun mulai mencari tempat yang aman dan mulai konsentrasi. Eh, tapi bagaimana cara masuknya ? Pikirannya padahal tadi sudah mau memfokuskan pikirannya.

[Fokus aja nona. Pikirkan, kalau nona ingin memasuki ruang dimensi] ujar Alen lagi melalui telepati. Mendengar itu, Amelia pun langsung melakukan nya.

Sring

Amelia pun langsung berpindah tempat, Amelia pun segera membuka matanya dan mendayu dirinya telah masuk, entah kenapa langsung melompat riang. Seolah ia baru saja memenangkan kompetisi.

"Wah.!! Ternyata bisa..!!" Seru Amelia lagi. Setelah itu, ia langsung bergegas dan mengambil beberapa bumbu masakan yang tersedia di ruang dimensi itu. Ia mengambil minyak goreng, cabe-cabean, perbawangan, garam penyedap rasa dan sebagainya. Namun ia tidak mengeluarkan beras dari sana. Ia takut, keduanya akan curiga. Sementara Alen, ia hanya memantau dari jauh sambil menggelengkan kepalanya.

"Hais, sebegitu senangnya dirimu nona, sampai tak menyapa.." ujarnya dari jarak jauh. Ia memilih untuk tidak mendekat, karena ia tau, sang nona pasti ingin buru-buru. Kalau ia mendekat, yang ada akan membuat mereka berdebat dan menyita waktu Amelia.

"Aku rasa sudah cukup. Lalu, bagaimana dengan beras ini ya.? Sebaiknya, biarkan saja dulu. Nanti aku cari cara untuk mengeluarkan nya. Takut nya, Rubi dan Sisil nanti curiga." Ujar Amelia.

"Oh.. Alen, terima kasih ya, nanti kita diskusi." Teriak Amelia yang tiba-tiba mengingat keberadaan bocah imut itu. Alen yang mendengar teriakkan sang nona, lagi-lagi hanya mampu menggelengkan kepalanya.

Setelah itu, Amelia kembali memfokuskan kembali pikiran nya, dan tak lama, ia telah kembali ke tempat nya semula. Ditangan sudah dipenuhi dengan beberapa tentengan. Tentu nya, itu bukan di plastik, karena Mereka belum mengenal yang namanya plastik.

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

di bikin sop singkong juga enak

2024-03-30

0

Diah Susanti

Diah Susanti

aq lebih suka singkong bakar, karena rasanya gurih

2023-12-21

5

Shai'er

Shai'er

seandainya.... aku juga punya ruang dimensi yang penuh akan segalanya 🤭🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!