19. membagikan sembako

Setelah ketemu dengan bantuan beberapa warga yang ditanya, dan akhirnya disinilah ia sekarang.

"Permisi.." ujar Amelia sambil membunyikan bal tanda ada orang bertamu. Tempat itu seperti ruko biasa pada umumnya. Tak lama, seorang lelaki paruh baya datang dengan tergopoh-gopoh.

"Maaf nona. Ada yang bisa saya bantu ?" Ujarnya dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan karena berlari. Pemilik kios itu juga tidak memperhatikan penampilan Amelia yang seperti biasanya.

"Maaf tuan, saya kesini karena ada pekerjaan yang harus anda kerjakan. Tapi, apakah benar, tempat ini melayani untuk pembangunan rumah, atau gedung.??" Tanya Amelia kembali menyakinkan kalau ia tidak salah tempat.

"Benar Nona. Kami adalah penyelenggara jasa itu. Dan Apakah yang bisa kami bantu nona." Ujar pemilik kios itu kembali. Amelia pun tersenyum dan langsung mengeluarkan secarik kertas yang sudah berisi beberapa disain bangunan.. tampak dari hasil disain itu berbentuk bangunan zaman modern.

Pemilik kios yang dikenal dengan nama pak timed itu langsung mengambil secarik kertas yang dikeluarkan oleh Amelia dan mengamati bentuk bangunannya. Iya juga melihat formasi lengkap dari hasil bangunan tersebut. Di sana bangunannya dibangun dengan lantai 4 di mana di bawahnya akan dijadikan sebagai tempat berjualan sementara lantai 2, 3 dan 4 akan dijadikan kantor atau pusat dari pengolahan bisnis Amelia.

Sementara untuk satu bangunan minimalis diperuntukkan untuk tempat tinggalnya dan kedua pelayan pribadinya itu, tak lupa juga Amelia membuat sebuah kandang yang nyaman untuk kedua hewan kontraknya.

Setelah diamati oleh Pak Timed. Akhirnya pak timed menyanggupi untuk membangun dan membuat bangunan tersebut. Tentu saja dengan kurun waktu yang tidak menentu. Yang pasti mereka akan mengusahakan bangunan itu selesai dalam waktu yang dekat.

"Baiklah nona. Saya akan mengerjakan proyek ini dengan cepat." Ujar Pak timed meyakinkan Amelia. Akhirnya setelah menandatangani kontrak kerjasama dan setelah Amelia membayar uang muka untuk pembangunan tersebut Amelia pun memutuskan untuk kembali pergi ke gubuk reot Pak bujang. Ia akan menyelesaikan tugasnya untuk mengobati istri Pak bujang dan anaknya satu lagi.

ia kembali melewati jalur yang dipenuhi dengan orang orang terlantar, atau bisa di sebut pengemis. dan kali ini, ia datang dengan membawa setumpuk besar sembako untuk dibagikan. dan sebelum Amelia tiba di gubuk Pak bujang, Ia terlebih dulu membagikan sembako sembako itu.

Amelia menghampiri seorang paruh baya yang tengah duduk termenung seperti orang yang sudah pasrah dan kehilangan akal. Di sana ia langsung menyodorkan sekarung beras dan beberapa pangan lainnya seperti yang sering dilakukan di zaman modern.

"permisi Pak, ini ada sedikit bantuan untuk bapak. jangan murung lagi ya Pak harus semangat." ujar Amelia sambil mengeluarkan dua buah karung beras yang ukurannya 20 kg serta beberapa sembako lainnya. Pak tua yang melihat itu pun langsung mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Amelia. sementara Amelia membalas tatapan itu dengan senyuman.

"te-terima kasih nona !!!! terima kasih banyak !!!" ujarnya sambil menghentak-entakan kepalanya untuk bersujud di bawah kaki Amelia. Amelia yang tak menyukai hal yang seperti itu langsung membantu lelaki tua itu untuk berdiri.

"Jangan lakukan itu Pak. sebaiknya bapak panggil yang lain untuk mengambil bagian." ujar Amelia memberitahu kepada Pak tua itu. maka dengan senang hati Pak tua itu berterima kasih berkali-kali lipat dan setelah itu ia langsung berlari memanggil beberapa teman-temannya yang senasib dengannya. sementara Amelia langsung mengeluarkan beras beras itu dari ruang dimensinya hingga bertumpuk-tumpuk. Begitu juga dengan telur dan lauk pauk lainnya.

tak lama orang-orang itu telah berkumpul di hadapan Amelia. dan sesuai instruksi dari Amelia, semua orang berbaris dengan rapi untuk menunggu giliran. Amelia menyerahkan sembako sekaligus dengan beberapa kue yang mungkin bisa membantu mereka untuk mengganjal perut sambil menunggu nasi nasi mereka ini masak.

suasana di sana sangat ramai dan tentu saja mengundang banyak perhatian dari kalangan-kalangan bawah ini. Begitu juga dengan Pak bujang yang masih mengurus istri dan anak bungsunya. sementara dua anak lainnya sudah agak segar dan sudah bisa mengurus dirinya sendiri walaupun tak secepat dan selincah saat mereka masih sehat.

"ada apa ya pak ?? kok ibu perhatikan dari tadi banyak sekali warga-warga kelas bawah seperti kita pergi ke suatu tempat.?" tanya istri dari Pak bujang itu.

"Iya Pak. Apa bapak nggak penasaran gitu..??" tanya Putra sulungnya yang bernama dark. Pak bujang pun menganggukkan kepalanya tentu saja ia merasa penasaran.

"kalau begitu kalian tunggulah di sini jangan kemana-mana. biar bapak yang periksa keluar." setelah mengatakan hal itu Pak bujang langsung bergegas meninggalkan istri dan anak-anaknya dan keluar gubuk untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar gubuk itu.

dengan langkah cepat Pak bujang langsung bertemu dengan segerombolan orang yang banyak yang sedang mengantri untuk menerima dan mengambil sembako yang dibagikan oleh Amelia. Pak bujang yang melihat hal itu kembali tercengang. namun tentu saja hatinya merasa bahagia karena sudah ada yang mau memperhatikan kehidupan orang-orang rakyat jelata ini seperti mereka.

cukup lama, memakan waktu yang banyak untuk membagikan sembako sembako ini kepada warga-warga rakyat jelata. akhirnya semuanya bubar setelah mengucapkan terima kasih dan mengambil bahan-bahan sembako itu. sementara Pak bujang berdiri dan mengamati aktivitas yang dilakukan oleh Amelia. Setelah semuanya selesai baru Pak bujang menghampiri Sang penyelamat keluarganya itu.

"salam nona..." ujar Pak bujang yang langsung direspon baik oleh Amelia.

"Eh Pak bujang di sini juga... salam kembali Pak bujang. maaf Pak bujang saya ke sini lagi, saya berniat ingin memeriksa kembali istri dan anak bungsu anda, niatnya Setelah itu saya akan kembali ke tempat saya. sekaligus saya juga membagikan beberapa bantuan sembako untuk mereka sampai saya kembali tinggal di kota Raja ini." ujar Amelia sedikit memberikan keterangan kepada Pak bujang.

Pak bujang yang mendengar penuturan Amelia yang kembali untuk mengobati istri dan anak-anaknya lagi sangat merasa senang.

"baiklah Nona kalau begitu. sebaiknya kita segera bergegas saja istri dan anak-anak saya juga menunggu kedatangan anda nona." ujar Pak Ujang kepada Amelia. Mereka pun langsung bergegas menuju kediaman reot itu.

jujur saja Amelia yang sudah berjasa untuk membantu keluarga Pak bujang, Iya belum mengetahui nama dan asal dari Amelia sendiri, dikarenakan Pak bujang tidak berani untuk bertanya lebih jauh mengenai urusan pribadi dari Amelia. Ia ngerasa dirinya rendah dan tak pantas untuk mengenal Amelia dan mengorek informasi mengenai dirinya kalau bukan dia sendiri yang mengatakan. sesampainya mereka di kediaman Pak bujang, Amelia langsung menyapa 4 orang yang sudah agak membaik itu.

"selamat siang tuan tuan muda dan nyonya." sapa Amelia dengan begitu formal dan hormat. karena tentu saja ia harus hormat kepada orang yang lebih tua darinya.

"selamat siang kembali nona penyelamat." ujar mereka dengan serentak yang tentu saja sukses membuat Amelia terkekeh mendengar ucapan itu.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

haha...kios..itu hanya ukuran kecil..biasanya hanya di bangun dgn rumah...Toko thor...masak kios...dan ini kan novel kerjaan ..otomatis zaman dulu...jadi orang hanya tahu bahan pangan..belum ada istilah sembako...jangan campur aduk thor...toko jadi kios...bahan pangan jadi sembako...toko atau paviliyun itu yg pas.

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

🫠🫠🫠🥰🥰🥰

2024-03-31

0

Shai'er

Shai'er

yang pasti, bukan dari pemerintah 🤧🤧🤧

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!