6. perpustakaan ruang dimensi

Untuk perkenalan, Alen membawa amelia kesebuah perpustakaan yang ada di ruang dimensi itu. Perpindahan mereka cukup cepat, sehingga membuat amelia sedikit merasa pusing.

"Aduh, alen. Bisa tidak kamu berpindah ngomong dulu, biar aku siap, ini kamu melakukannya dengan cepat, membuat orang terkejut saja." Protes amelia. Namun alen tidak mengubris sama sekali. Amelia yang melihat bocil itu diam saja, langsung merasa kesal.

"Uuhh... untung kamu imut, kalau tidak sudah ku goreng kamu." Gumamnya dengan suara pelan. Tapi masih di dengar oleh alen. Namun ia tetap tak peduli.

"Nona. Mulai sekarang, aku akan memperkenal kan kamu terlebih dahulu tentang ruang dimensi milikmu, dan juga beberapa pengetahuan tentang dunia ini. Saya tau nona, anda masih belum memahami dunia ini, walaupun sudah tinggal sebulan." Ujar alen langsung membuat amelia melotot. Kenapa alen tau, kalau ia sidah sebulan berada di dunia antah berantah ini. Melihat ekspresi itu, alen lagi-lagi bersuara.

"Nona tidak perlu terkejut seperti itu. Walaupun tubuh ku kecil, tapi pengetahuanku luas. Termasuk nona yang tidak berasal dari zaman ini, tapi dari masa depan. Tepatnya, jiwa mu yang berasal dari masa depan." Ujarnya lagi. Wah, keren. Itulah kesan pertama amelia tentang ya dijalani sekarang. Amelia benar-benar dibuat takjub.

"Wah, kau sangat keren Alen." Ujar Amelia membenarkan dan tak membantah. Setelah itu, Alen langsung menyerahkan dua buku yang tebalnya, seperti kita Injil. Amelia lagi-lagi dibuat melongo.

"Apa ini.?" Tanya Amelia dengan kedua buku yang sudah ada di tangannya. Amelia menjadi kerepotan karena dua buku itu. Alen tersenyum devil. Tapi, tak membuat Amelia takut, justru terlihat lucu di matanya. Melihat sang tuan tak merasa takut terhadap nya, langsung membuat ia kesal.

"Hais. Baiklah nona. Nanti kita mengobrol lagi. Silahkan baca dan pelajari buku ini terlebih dahulu." Ujar Alen dan langsung mengirim Amelia keluar. Untuk sementara, ia yang akan mengatur keluar masuknya sang nona. Setelah nanti, sang nona sudah mempelajari buku yang ia berikan tadi, baru Alen akan mengajarinya bagaimana memasuki ruangan dimensi nya sendiri.

***

Ke esok harinya. Sesuai dengan apa yang telah mereka rencanakan. Ketiga gadis itu pun mulai bersiap-siap untuk berangkat kehutan mencari bahan makanan. Mereka akan melewati bukit yang tidak terlalu tinggi namun cukup untuk membuat lelah dalam perjalanannya. Sebelum berangkat, kedua pelayan itu melihat sekali lagi kearah Amelia dan bertanya.

"Apakah kamu yakin mau ikut. Putri ? Apa nggak sebaiknya putri istirahat saja di sini. Kami khawatir, putri juga baru sadar kemarin dari sakit mu.." ujar ruby, selaku yang tertua di antara mereka bertiga. Amelia tersenyum mendengar kekhawatiran mereka.

"Tidak apa-apa, aku sudah kuat. Aku kan sudah sebulan istirahat. Malahan, kalau di bawa istirahat malah membuat pinggang tambah encok." Ujarnya sambil memegang pinggang nya dengan kedua tangannya. Jangan lagi, ia sudah beristirahat selama sebulan. Jadi, tidak mau jamuran akibat tidak melakukan apa-apa. Ia mendekat kepada kedua baby harimau yang sedang bermain tidak jauh dari kakinya. Mendengar kata encok, Sisil dan ruby pun saling memandang. Kemudian kedua nya bertanya.

"Encok..?? Apa itu encok putri ? Apakah itu nama makanan..?" Tanya Sisil dengan sejuta pertanyaan dikepalanya. Mendengar penuturan Sisil, Amelia langsung merasa lucu. Iya kan, mereka berada di zaman jahiliah atau zaman kebodohan, dimana disini banyak istilah yang tidak boleh sembarang sebut. Sambil mengusap usap baby harimau, Amelia menjawab pertanyaan itu.

"Hehehe.. encok itu sama dengan badan yang sakit sakit akibat terlalu banyak duduk atau tidur. Jadi, untuk menyingkat ungkapan itu, disebut dengan encok. Hehehe..." Jelas Amelia. Iya ngak sih sebutannya. Bodi amat lah. Sisil dan ruby pun kembali melirik satu sama lain. Sejak kapan ada istilah seperti itu.

"Yasudah, yasudah. Sebaiknya kita lanjutkan saja perjalanan kita. Memangnya kalian ingin berlama-lama. Ayolah, biar kita cepat kembali." Ujar Amelia. Ia memutuskan untuk menghindari pertanyaan pertanyaan yang mungkin akan di layang kan kembali padanya.

" Eh, iya. Ya sudah.. ayo kita pergi. Nanti keburu siang.." ujar mereka kembali. Setelah itu, mereka langsung bergegas meninggalkan gubuk dan pergi kehutan untuk mencari tumbuhan atau buah-buahan yang bisa di konsumsi.

Tak lupa dengan kedua baby harimau yang berada di atas keranjang.

Diperjalanan, Amelia kembali mengingat kejadian yang ia anggap mimpi. Yaitu terjebak di ruang dimensi yang sangat indah di pandang mata. Ia mengira itu benar mimpi, tapi terbantahkan karena adanya dua kitab yang setebal Injil disampingnya ketika terbangun.

Flashback

"Aduh..!!" Seru Amelia seolah terlempar dari ketinggian. Kemudian ia membuka matanya dan tersadar, kalau ia barusan tadi bermimpi.

"Gila, deg deg degan jadinya. Kirain benaran jatuh dari ketinggian." Ujar Amelia mendudukkan tubuhnya sambil mengusap-usap dadanya yang masih berdetak kencang. Ia mengingat kembali hal-hal yang baru dia alami di dalam mimpinya. Namun, sekilas ia menampilkan senyum mengejek.

"Ada-ada saja. Memanglah, mimpi itu bunganya tidur." Ucap Amelia. Amelia pun bersiap untuk tidur kembali, namun sebelum itu, ia memutuskan untuk melihat kedua baby harimau yang tertidur tak jauh dari nya.

Setelah itu, saat Amelia akan bersiap untuk tidur kembali, matanya langsung menangkap dua tumpuk buku yang begitu tebal. Dengan penerangan yang seadanya, Amelia pun meraba buku-buku itu dan membaca sampul nya.

"gila m buku, udah gedek, tebal lagi ? mang ada ya buku seperti ini. aneh." ujar Amelia kembali dibuat bingung. ia menggarut pipinya yang tidak gatal itu. kemudian memutuskan untuk membuka nya. Amelia mengerutkan keningnya ketika membaca isi buku itu.

Disana tertulis penjelasan cara menjadi seorang kultivator dan dunia ini, yang satunya lagi agak sedikit tipis dari buku pertama, namun tidak tipis tipis amat. Buku itu penjelasan mengenai ruang dimensi. Setelah membaca dan menyerap informasi sedikit. Amelia pun mulai mengerti.

"kultivator.? apa itu.? Mm... Aku mengantuk. Sebaiknya aku tidur saja dulu. Nanti ku lanjutkan lagi. Aku harus menyediakan tenaga untuk besok." Ujat nya dengan pelan. Setelah itu, ia meletakkan dua buku itu ke tempat yang aman. Dan melanjutkan tidurnya.

Flas of

***

Kini ketiganya telah sampai di perbatasan hutan yang akan mereka telusuri nanti. Topografi hutan itu tentu saja beragam, ada yang mendaki, menurun dan juga yang mendatar

"Apakah ini hutan yang sering kalian kunjungi..??" Tanya Amelia kepada kedua pelayannya itu. Ia mengamati hutan itu dengan seksama. Kalau memang seandainya hutan ini yang sering mereka kunjungi. Seharusnya dapat banyak bahan makanan. Karena, kalau dilihat lihat oleh Amelia, hutan ini menyediakan banyak bahan makanan. Contohnya, sebelum mereka masuk kedalam hutan paling dalam, di pinggiran hutan pun sesudah terlihat beberapa makanan yang dapat di konsumsi.

"Iya Nona. Hutan ini lah yang sering kami datangi. Dan kami hanya dapat sedikit, itupun harus masuk kedalam hutan dan juga harus berhati-hati, dengan hewan-hewan buas yang ada di hutan ini." Jelas Sisil kepada Amelia. Amelia pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Tanpa menunggu dan banyak tanya lagi, Amelia langsung berjalan ke depan sambil berseru.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

apa tidak ada perumpamaan lain selain kitab itu thor...banyak kan yg bisa jadi perumpamaan dr tebal kitab...seperti buku sastra atau kamus bahasa inggris...karena yg baca bukan hanya agama itu saja thor..jadi kami tdak tahu tebal atau tipisnya kitab itu.

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

Encok itu sakit pinggang kalo ga salah

2024-03-30

0

Mujibur Rohman

Mujibur Rohman

kayak quran terjemahan yg ukuran sedang,tebalnya

2023-12-25

2

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!