15. numpang kereta

Kedua wanita paruh baya itu tidak bisa memaksa. Ia tidak ingin membuat gadis ini merasa tidak nyaman. Bisa-bisa mereka akan kehilangan kepala mereka. Apalagi mereka telah menyaksikan betapa ganasnya gadis ini saat bertarung. Jadi mereka berpikir juga untuk mencari aman saja.

"Baiklah kalau begitu nona." Ujar wanita paruh baya itu dengan pasrah. Setelah itu mereka pun mulai menaiki kereta kuda mereka kembali dengan dibantu oleh salah seorang ksatria yang ikut dalam rombongan itu. Sementara Amelia sendiri, Ia mendekat ke arah kusir dan duduk di samping pak kusir.

"Pak numpang duduk ya !!" Seru Amelia kepada sang kusir sambil mendudukkan bokongnya di sana. Pak kusir yang juga menyaksikan pertarungan Amelia yang tanpa berkedip itu dapat menumbangkan orang-orang berbaju hitam itu, seketika ia menelan selivannya dengan susah payah. Seolah yang duduk bersamanya adalah iblis yang menyamar.

"Ba-baiik Nona silakan.." ujar sang kasir dengan terbata-bata. Amelia yang menyadari bahwa sang kusir takut kepadanya langsung tersenyum dan berkata.

"Santai saja pak kusir, aku tidak makan orang kok... Hehehe..." Ujar Amelia dengan memasang wajah imutnya itu. Sengaja ia lakukan agar tak menakuti sang kusir yang duduk di sampingnya. sang kusir pun tersenyum takut. ternyata kentara sekali kalau ia sedang ketakutan.

"hehehe.. maaf nona. jelas sekali ya.." ucap sang kusir merasa bersalah.

"hehehe... tidak juga kok pak. Ayo jalan pak !! Let's go !!!" Teriak Amelia. Ia begitu semangat dan sangat antusias dalam munumpangi kereta kuda itu. tidak tau saja, Kalau mereka sedang bingung dengan ucapan terakhir nya.

Ini adalah pengalaman pertama bagi Alika yang masuk ke tubuh Amelia. Mereka yang mendengar teriakkan Amelia pun tersenyum, namun kata-kata yang Amelia lontarkan itu cukup membingungkan. Tapi, ya sudah lah.

Tak lama, akhirnya kereta kuda itu kembali berjalan setelah di hadang oleh orang orang yang tak memiliki perasaan, karena itu lah, mereka jadi bertemu dengan malaikat Malik, penjaga pintu neraka. Malang sekali.

***

Sekitar satu jam perjalanan. Akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang kota raja. Dan konon katanya, kedua wanita paruh baya ini tinggal di kota raja, namun agak jauh dari keramaian kota.

"Sampai di sini saja pak kusir." Seru Amelia. Setelah itu, ia langsung melompat turun setelah sang kusir menghentikan kereta nya. Setelah turun, Amelia pun berpamitan dan berterima kasih kepada kedua wanita paruh baya itu dan para pengawal serta kusirnya. Namun mereka hanya menanggapinya dengan senyuman. Toh para pengawal dan kusir hanya lah orang rendahan. Jadi mereka tidak pantas mendapatkan nya.

"Terimakasih kembali nona. Kapan-kapan singgalah keistana nona." Ujar wanita setengah paruh baya itu. Amelia yang mengetahui kebenaran kalau wanita wanita cantik itu adalah seorang petinggi istana, mendadak ia menjadi kikuk sendiri.

"Eh.. baiklah yang mulia.." ujar Amelia sambil membungkukkan badannya memberi hormat. Melihat itu, wanita wanita cantik itu pun tersenyum. Setelah itu, mereka langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Sepeninggalan mereka, Amelia jadi bernafas legah.

"Huf... Pantesan cantik. Ternyata istri presiden. Ups. Ah.. sudahlah. Sebaiknya aku bergerak cepat. Pasti Sisil dan Rubi sudah mengomel dan cemas dari tadi." Ujar Amelia. Apalagi saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda akan berganti nya hari.

***

Amelia pun langsung bergerak untuk mencari dan dan mengunjungi tempat penjualan rumah yang ada di kota ini. Namun, saat Amelia berkunjung, ternyata mereka sudah kehabisa stok rumah yang akan disewa. Hal itu langsung membuat Amelia lemas. Ia pun langsung keluar dari gedung itu.

Bukannya sudah tidak ada rumah yang akan disewakan lagi. Tapi, para pelaku jasa itu tak ingin menyewakannya kepada Amelia. Apalagi, tampilan Amelia sangat aneh di mata mereka. Amelia keluar dengan gontai dari sana.

"Huh... Sebaiknya aku cari penginapan saja dulu. Setelah itu, baru aku cari saja rumah yang dijual oleh pemiliknya." Monolognya pada dirinya sendiri. Setelah itu, Amelia pun pergi mencari penginapan karena hari sudah mau malam. Kalau soal makanan, ia bisa pergi keruang dimensi untuk masak dan makan sepuasnya. Toh, ruang dimensinya sangat lengkap.

***

Esok harinya menjelang. Amelia pun bangun dari tidur nya. Ia berada di ruang dimensi saat ini. Ya, ia tidur di ruang dimensi karena alasannya kasur dalam penginapan itu keras dan tidak nyaman. Akhirnya ia memilih pindah di ruang dimensi. Setelah mandi dengan bersih dan sarapan di ruang dimensi, Amelia pun langsung memutuskan untuk segera pergi mencari rumah yang dijual oleh pemiliknya ataupun tempat yang bisa dibeli olehnya. Ia tidak bisa berlama-lama di kota Raja karena pasti kedua pelayannya itu sedang cemas dan menunggunya pulang.

Dengan tekad yang bulat, Amelia langsung berjalan mengitari kota yang luas itu. Sesekali ia akan berinteraksi dengan orang-orang yang lewat untuk lebih mengenal kota ini. Dan ternyata keberuntungan masih berpihak kepadanya. Tak lama,ia melihat sebuah plang dengan tulisan dijual. Amelia yang melihat itu langsung merasa senang. Tak menunggu lama, ia langsung bergegas ketempat itu. Kebetulan, disana ada pemiliknya.

"Permisi tuan.." sapa Amelia. Sang pemilik rumah yang tengah membersihkan tempat itu langsung mengarahkan pandangannya ke pada Amelia dan tersenyum.

"Ya nona. Ada yang bisa saya bantu..??" Tanya sang pemilik sambil berjalan menghampiri Amelia. Amelia pun tersenyum dan langsung menjabat tangan sang pemilik yang sukses membuat lelaki paruh baya itu terkejut dan juga heran. Tapi, ia langsung mengulurkan tangannya juga.

"Maaf pak. Saya kesini karena melihat tulisan yang dipasang itu." Ujar Amelia sambil menunjuk plang yang bertuliskan di jual. Sang pemilik pun mengikuti arah sang yang ditunjukkan tadi. Kemudian langsung mengulas senyum.

"Oh.. iya nona. Apa nona ingin membeli rumah ini..??" Tanya tuan paruh baya itu mengetahui niat Amelia. Amelia pun langsung menganggukan kepalanya.

"Iya pak. Kira-kira, apa saya bisa bertemu dengan pemilik rumah ini ??" Tanya Amelia dengan sopan. Ia juga masih berpenampilan tertutup,, namun ia masih menggunakan celana hitam yang tentu saja tidak ada di zaman ini. Beruntung pemilik nya tidak memandang dari penampilan.

"Tentu nona. Saya lah pemilik rumah ini." Ujar pemilik rumah itu dengan sopan. Amelia pun kembali berlaku sopan.

"Ah.. begitu. Maaf pak, saya tidak tau. Kalau begitu apakah bapak mau menjual rumah ini kepada saya.?" Tanya Amelia lagi. Sang pemilik pun langsung mempersilahkan Amelia masuk kedalam halaman, dan mereka duduk di halaman samping kediaman itu. Disana, mereka pun mengobrol. Amelia memperhatikan sang tuan rumah seperti berwajah murung. Disana, Amelia pun memaksakan diri untuk bertanya.

"Maaf pak. Tapi, kenapa seperti bapak terlihat murung dan sedih.??" Tanya Amelia. Pak tua itu pun tersenyum masam.

"Maaf Nona. Terlalu terlihat ya... Tapi saya tidak apa-apa." Ujar sang pemilik. Walaupun ia menampilkan senyum ramah. Tapi, hatinya bergejolak.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

kenapa banyak salah thor...ini kan cerita kerajaan..kenapa jadi presiden...cerita aneh...padahal bagus dan menarik di baca.

2024-04-25

0

nurliana

nurliana

🙃🫠🫠🤔

2024-03-31

0

Shai'er

Shai'er

ada apa😧😧😧

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula (sudah revisi)
2 2. saling bahu membahu
3 3. harimau putih
4 4. namanya juga takut
5 5. bocil menggemaskan meminta nama
6 6. perpustakaan ruang dimensi
7 7. singkong
8 8. menangkap ikan (sudah revisi)
9 9. memasak
10 10. penerus kekuatan surgawi
11 11. setahun kemudian
12 12. mendengar informasi
13 13. rencana Amelia
14 14. kultivator tingkat bumi
15 15. numpang kereta
16 16. menawar 1000 koin emas
17 17. pengobatan
18 18. menawarkan balas Budi
19 19. membagikan sembako
20 20. perkenalkan diri
21 21. pesta perayaan
22 22. benarkah seperti itu
23 23. berolahraga
24 24. menata rumah baru
25 25. prasangka
26 26. menyesal kah ??
27 27. maaf
28 28. diskriminatif
29 29. menolak permintaan sang anak
30 30. pangeran di rumah makan Amelia
31 31. khawatir
32 32. kosmetik
33 33. bukti
34 34. mencari keberadaan Putri
35 35. bercerita
36 36. isi surat
37 37. kembali menyamar
38 38. bikin ragu
39 39. berkaca-kaca
40 40. kembali tanpa Putri Amelia
41 41. apa yang mereka takutkan ?
42 42. terhempas
43 43. mengamati pangeran William
44 44. tak merasa di rendahkan
45 45. informasi
46 46. tak ingin berlama
47 47. tidak memaksa
48 48. dimana adikmu
49 49. keributan
50 50. permasalahan
51 51. petualang
52 52. berpetualang
53 53. kabar
54 54. keributan
55 55. kesempatan bertarung
56 56. melanjutkan perjalanan
57 57. si ubay
58 58. info ( efek ngak tau judul)
59 59. izin membangun tempat tinggal
60 60. tidak tau apa-apa
61 61. hadir untuk membantu
62 62. rancangan pemukiman
63 63. di kunjungi warga
64 64. mencari bambu
65 65. mengerjakan secara bersama
66 66. membangun pelabuhan kapal
67 67. kayu jati
68 68. kekacauan
69 69. pertarungan dua kubu
70 70. saatnya kembali berpetualang
71 71. melanjutkan petualangan
72 72. tidak mau meninggalkan
73 73. bertarung dengan monster laut
74 74. mengalahkan octopus
75 75. Alen terpental
76 76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77 77. putri Amelia dan Alen kembali
78 78. tengkorak hidup
79 79. simbol kutukan
80 80. masih ada yang hidup
81 81. mini khayangan
82 82. namanya juga jodoh
83 83. bingung sendiri
84 86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85 84. cara mengatasi kutukan
86 85. Belum boleh pergi
87 87. keluhuran hati
88 88. kembali
89 89. terbebas
90 90. pangsit
91 91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92 92. penyakit menular
93 part promosi novel.
94 93. olahraga
95 94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96 95. rencana bisnis di kota samurai
97 96. rindu tanah kelahiran
98 97. rasa tidak ingin kembali
99 98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100 99. perpisahan
101 100. desa terjajah oleh para perampok
102 101. desa yang selalu di porak-porandakan
103 102. bukan lawan yang seimbang
104 103. kembali pulang
105 104. menerima laporan
106 105. melepaskan rindu
107 106. bantuan beras
108 107. sajian nasi dan ayam pop
109 108. cerita part 1 selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. awal mula (sudah revisi)
2
2. saling bahu membahu
3
3. harimau putih
4
4. namanya juga takut
5
5. bocil menggemaskan meminta nama
6
6. perpustakaan ruang dimensi
7
7. singkong
8
8. menangkap ikan (sudah revisi)
9
9. memasak
10
10. penerus kekuatan surgawi
11
11. setahun kemudian
12
12. mendengar informasi
13
13. rencana Amelia
14
14. kultivator tingkat bumi
15
15. numpang kereta
16
16. menawar 1000 koin emas
17
17. pengobatan
18
18. menawarkan balas Budi
19
19. membagikan sembako
20
20. perkenalkan diri
21
21. pesta perayaan
22
22. benarkah seperti itu
23
23. berolahraga
24
24. menata rumah baru
25
25. prasangka
26
26. menyesal kah ??
27
27. maaf
28
28. diskriminatif
29
29. menolak permintaan sang anak
30
30. pangeran di rumah makan Amelia
31
31. khawatir
32
32. kosmetik
33
33. bukti
34
34. mencari keberadaan Putri
35
35. bercerita
36
36. isi surat
37
37. kembali menyamar
38
38. bikin ragu
39
39. berkaca-kaca
40
40. kembali tanpa Putri Amelia
41
41. apa yang mereka takutkan ?
42
42. terhempas
43
43. mengamati pangeran William
44
44. tak merasa di rendahkan
45
45. informasi
46
46. tak ingin berlama
47
47. tidak memaksa
48
48. dimana adikmu
49
49. keributan
50
50. permasalahan
51
51. petualang
52
52. berpetualang
53
53. kabar
54
54. keributan
55
55. kesempatan bertarung
56
56. melanjutkan perjalanan
57
57. si ubay
58
58. info ( efek ngak tau judul)
59
59. izin membangun tempat tinggal
60
60. tidak tau apa-apa
61
61. hadir untuk membantu
62
62. rancangan pemukiman
63
63. di kunjungi warga
64
64. mencari bambu
65
65. mengerjakan secara bersama
66
66. membangun pelabuhan kapal
67
67. kayu jati
68
68. kekacauan
69
69. pertarungan dua kubu
70
70. saatnya kembali berpetualang
71
71. melanjutkan petualangan
72
72. tidak mau meninggalkan
73
73. bertarung dengan monster laut
74
74. mengalahkan octopus
75
75. Alen terpental
76
76. sang penerus kekuatan Dewi laut
77
77. putri Amelia dan Alen kembali
78
78. tengkorak hidup
79
79. simbol kutukan
80
80. masih ada yang hidup
81
81. mini khayangan
82
82. namanya juga jodoh
83
83. bingung sendiri
84
86. baru sadar, kalau calon suamimu tampan
85
84. cara mengatasi kutukan
86
85. Belum boleh pergi
87
87. keluhuran hati
88
88. kembali
89
89. terbebas
90
90. pangsit
91
91. jalan-jalan sebelum kembali berpetualang
92
92. penyakit menular
93
part promosi novel.
94
93. olahraga
95
94. hanya si kembar harimau dan Alen yang cocok
96
95. rencana bisnis di kota samurai
97
96. rindu tanah kelahiran
98
97. rasa tidak ingin kembali
99
98. masalah gandum yang tak kunjung usai
100
99. perpisahan
101
100. desa terjajah oleh para perampok
102
101. desa yang selalu di porak-porandakan
103
102. bukan lawan yang seimbang
104
103. kembali pulang
105
104. menerima laporan
106
105. melepaskan rindu
107
106. bantuan beras
108
107. sajian nasi dan ayam pop
109
108. cerita part 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!