MW17
"Hallo all. Emm, seperti yang Niko bilang tadi, kita berdua adalah partner kerja. Dari awal perancangan usaha ini sudah kita kerjakan bersama. Tentunya, Niko yang lebih bekerja keras nantinya untuk mengurus usaha kami ini. Saya yakin banyak dari kalangan manapun pasti akan tertarik memasuki kelas balap kami ini, bagi yang suka motoran atau balapan. Terlebih lagi, bukan hanya satu pembalap internasional yang akan mengajari kalian. Tetapi 4 pembalap sekaligus. Niko, Rere, Rio dan zhea. Mungkin untuk 1 tahun kedepan zhea tidak akan turun tangan untuk usaha kami ini. Tapi, saya bisa pastikan Rere dan Rio pasti akan sering datang. Dan jika kalian mau, saya akan merayu keduanya untuk mengajari dan menemani kalian balapan. Bukankah ini termasuk hoki besar bagi calon pendaftar. Jadi, segera daftarkan diri kalian, agar bisa menjadi pembalap hebat seperti Niko dan sahabat-sahabatnya. Usaha ini milik saya dan Niko, dan kita berdua memiliki partner kerja yaitu tuan muda Zein. Untuk tuan muda, bisakah memberikan sepatah di patah untuk kami yang ada di sini?" Ucap Tiffany panjang lebar. Dan Zein dengan bangganya naik ke panggung.
"Apa lagi ini. Jadi mereka itu komplotan gitu?" Ucap Rere yang lagi-lagi terkejut karena Niko juga bekerja sama dengan Zein
"Kayaknya emang gitu. Dan cuma kita nggak tahu" ucap zhea
"Sebelumnya saya ingin Mengucapkan terimakasih kepada Niko dan Tiffany karena telah mengundang saya untuk berbicara di sini. Perusahaan saya memang berinvestasi ke usaha mereka ini saat masih di rancang. Saya tidak pernah bekerjasama dengan klien yang usahanya di bawa standar. Tapi, kali ini saya sendiri yang menawarkan investasi ke usaha mereka saat Tiffany memberitahu waktu itu. Kalian pasti berpikir kenapa saya ingin berinvestasi? Itu karena saya yakin kelas balap ini akan berkembang besar dengan kemampuan Niko. TERIMAKASIH" ucap Zein mengembalikan mic ke Tiffany dan kembali turun
"Terimakasih juga atas kepercayaannya tuan Zein ke usaha kami. Kami, akan berusaha keras agar tidak mengecewakan tuan nantinya" ucap niko
"Boleh kami bertanya?" Ucap salah satu reporter
"Bertanyanya nanti saja, setelah kita potong pita" ucap Tiffany
Niko dan Tiffany sudah siap-siap untuk memotong pita.
"Tunggu dulu!" Ucap seorang wanita yang langsung jadi sorotan para wartawan
Wanita itu adalah Celline. Dengan langkah angkuhnya melangkah dan berdiri di samping Niko. Sementara para wartawan heboh mengbambil gambar dan video
"Baby, kenapa tidak menungguku memotong pita. Aku kan sudah bilang, akan telat sedikit" ucap celline manja dan mengalungkan tangannya ke leher Niko
"Pintar juga tuh Celline sandiwara! Yang nggak tahu ceritanya, pasti bakal ngira Celline dan Niko itu pasangan bahagia, romantis dan Harmonis" Ucap Rere
"Kayaknya celline lagi ngerencanain sesuatu " sahut zhea
"Cell, lho kenapa?" Bisik Niko
Celine membenahi jas Niko "nanti, setelah acara ini selesai lho buka hp lho dan liat berita" ucapnya juga berbisik
"Maaf ya, atas keterlambatan saya semuanya. Suamiku ini pasti mengira aku tidak jadi datang, makanya ingin potong pita tadi. Maaf ya baby, aku tadi tuh telat karena nyari hadiah buat kamu. Nggak mungkin kan, di hari yang penuh artinya bagi kamu ini aku nggak ngasih apapun sebagai penyemangat. Ini, aku nungguin barang ini sampai dulu makanya telat. " ucap celline membuka kotak hitam itu yang isinya jam tangan unlimited edition dari Amerika, dan memasangnya ke pergelangan tangan Niko.
"Sorry" sambungnya dengan wajah memelas. Sebenernya jam itu Celline beli dengan uang tabungannya selama ini saat dia masih di AS. dia membelikan jam itu untuk exsel, berharap mereka kembali bersama dan hidup bahagia. nyatanya harapan tinggal lah harapan, exsel memang berbahagia namun bukan dengan dirinya
"Syukur deh kak celline datang. Kalo nggak, bakal tambah ribet urusannya nanti" batin Tasya
Niko hanya diam tanpa mengatakan apapun, dia binggung dengan apa yang terjadi.
"Baby, kok diam aja sih? Kamu nggak suka hadiahnya?"
"Heh, emm. s-suka. Terimakasih" hanya itu yang bisa di katakan oleh Niko
"Kalo kamu suka aku jadi senang baby. Ayo, kita potong pitanya" ucap celline mengenggam tangan Niko yang memegang gunting dan mengarahkan ke tali pita.
"Gue hitung ya" ucap Tiffany yang mengerti maksud dan tujuan sikap Celline.
"Satu, dua, ti....ga"
Pita pun terpotong, dan semua orang bertepuk tangan.
"Baby, selamat ya atas pembukaan usaha kamu ini. Aku selalu berdo'a semoga usaha kamu ini lancar , dan apapun yang terjadi aku bakal support kamu. Heum" ucap celline tersenyum manis
"Aamiin. Terimakasih"
"Nggak perlu berterimakasih. Sudah seharusnya istri mendo'akan suaminya"
"Woww. Benar-benar sandiwara yang mengesankan. Seharusnya Celline ikut casting sinetron bukannya jadi asisten lho" ucap Raka
"Pelanin suara lho. Kali ke dengar reporter, barabe"
Niko, Celline dan Tiffany turun dari panggung. Mereka langsung di kerumuni wartawan.
"Bisa minta waktunya sebentar. Bisakah kalian jelaskan scandal hari ini?" Wartawan1
"Pasangan tertukar itu?" Sahut Tiffany
"Biar saya luruskan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Saya memang dekat dengan Niko. Tapi hanya sekedar partner bisnis. Kita dulunya juga kuliah di satu fakultas yang sama. Jadi, jika kalian sering melihat kita berdua pergi bersama, itu karena urusan bisnis nggak lebih. Sebenernya, saya juga menawarkan untuk menjadi partner saya mengurus perusahaan. Bukan apa-apa, karena Niko itu mampu mempelajari materi dalam waktu singkat. Saya pikir, saya memerlukan orang seperti dia di perusahaan saya. Sayangnya, dia menolak dan ingin fokus ke kelas balap kita ini" jelas Tiffany
"Bagiamana hubungan istrinya Niko dengan tuan muda? Apa pendapatmu Niko tentang hal ini"
"Panggil dia Celline. Namanya Celline Olivia Orlando" ucap Niko menambahkan nama belakangnya ke nama Celline.
Celline menatap tak percaya ke arah Niko yang asal menambahkan anak belakanganya. Meskipun apa yang di lakukan Niko itu tidak salah
"Saya yang akan menjelaskan" sela Zein
"Kalian bertanya apakah saya dan Celline mempunyai hubungan? Jawabannya iya"
Semua orang yang ada di sana terkejut mendengar ucapan zein.
"Hubungan sebagai atasan dan bawahan. Saya tidak pernah berpikir untuk mengekspos orang-orang yang bekerja Dengan saya. Tapi, karena di sini terjadi suatu ke salah pahaman atas kedekatan kita maka saya akan memberitahu kalian bahwa Celline ini adalah asisten saya. Posisinya sama Dengan Raka. Dia juga baru satu bulan ini bergabung di perusahaan"
"Apa alasan tuan muda menjadikannya asisten?" Wartawan 2
"Dari pengamalan kerjanya dan pendidikannya yang termasuk kriteria. Serta kinerja kerjanya yang tidak mengecewakan. Saya pikir, saya akan rugi jika menolaknya di perusahaan saya, dan akan jadi Boomerang jika dia bergabung dengan perusahaan pesaing"
"Niko dan celline terlihat sangat mesra, padahal pernikahan kalian..."
"Terjadi karena dadakan" ucap celline memotong ucapan seorang wartawan
"Ya, pernikahan kita itu terjadi memang sangat tidak terduga. Seperti yang kalian pikirkan, bahwa saya yang menggoda Niko. Heum, ini tidak sepenuhnya seperti yang kalian bayangkan, tapi saya juga tidak menyangkal hal itu. Hampir 3 bulan hidup bersama saya rasa saya sangat mencintai suami saya ini" sambungnya
"Tapi satu bulan yang lalu kalian di beritakan hampir bercerai"
"Itu hanya suatu kesalah pahaman. Waktu itu kami baru menjalin hubungan 1 bulan, wajar saja jika saling bertengkar. Terlebih lagi. Kita menikah secara tak terduga"
"Apa benar kalian pasangan kekasih dulunya Niko?" Ucap wartawan
CELLINE mencubit perut Niko, dan memberikan senyuman manis yang mengisyaratkan agar Niko mengatakan "iya"
"Ya. Kami pernah berpacaran sebelum menikah"
"Kalian dengar sendirikan? Kita bahkan belum merencanakan pernikahan, dan tiba-tiba harus menikah. Itulah yang membuat sering salah paham. sekarang, saya sangat bersyukur , saya kehilangan orang yang tidak mencintai saya dan dapat pegantinya yang jauh lebih baik dan pastinya sangat mencintai saya. Iya kan baby?"
"Iya sayang" ucap Niko meski masih kebingungan dia tetap memilih untuk mengikuti sandiwara Celline. Dia juga melingkarkan tangannya di pinggang Celline
"Niko, bisakah kamu ceritakan awal pertemuan kalian?"
"Kita bertemu di universitas Amerika. Kita satu fakultas dan akhirnya pacaran"
"Apa ada buktinya kalian pacaran? Atau hanya sekedar opini?"
"Kalian mau bukti. Baiklah, ini" Celline memperlihatkan foto-fotonya dengan Niko saat mereka di Amerika. Foto-foto itu di ambil dalam beberapa acara kampus.
"Kita memang nggak suka foto-foto terlalu mesra. Karena kita lebih suka menunjukkan kemesraan secara live" ucap celline tanpa aba-aba mencium bibir Niko sekilas. Sementara Niko hanya membelalakkan matanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments