Flashback

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau, diletakan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada. 

Aku teringat akan masa lalu ketika aku dan Mas Edro pertama kali bertemu, sebelum itu kita saling berkomunikasi secara intens melalui aplikasi berlogo telepon berwarna hijau. Aku dan Mas Edro dijodohkan oleh temanku yang bernama Revi. Dia sangat antusias untuk menjodohkanku dengan Mas Edro. Menurutnya, aku dan Mas Edro cocok karena serius dan juga sama-sama dewasa, katanya. Revi adalah teman dekat yang aku kenal ketika kita sama-sama berada di rumah hunian, yaitu rumah yayasan sebelum berangkat ke Negeri seberang. Setelah aku resign dari kerjaanku yang dahulu, aku berniat untuk bekerja ke Negeri seberang. Sudah dua tahun aku berada di rumah hunian itu, namun, tidak ada kejelasan yang pasti mengenai pekerjaanku. Hubungan kita semakin hari semakin jelas, hingga tiba saat Mas Edro menyatakan perasaannya, kalau ia ingin mempersuntingku. 

"Salsa, maukah kamu menikah denganku?" begitu ucap Mas Edro kala itu. 

Akupun mengangguk yang berarti bersedia untuk menjadi Istri Sah-nya. 

Mas Edro adalah duda yang mempunyai anak satu. Aku pun tidak masalah dengan setatus tersebut yang terpenting Mas Edro menyayangiku dan keluargaku di kampung. Keluarga Mas Edro sempat bersilaturahmi dengan keluargaku di kampung. Begitu baik ketika mereka bertemu dengan keluargaku. Ibu mertua juga terlihat senang bertemu dengan Ibuku. Tidak ada sifat buruk yang ditunjukkan mertua terhadapku dan keluarga. Setelah aku keluar dari rumah hunian itu aku segera melangsungkan pernikahanku dengan Mas Edro. Selama dua tahun aku terkurung di rumah hunian itu, dan hanya suamiku yang bisa mengeluarkan aku dari sana. Tidak hanya itu dia juga rela merogok kocek demi aku bisa keluar. Aku sangat berterima kasih terhadap suamiku hingga aku merasa berhutang Budi kepadanya.  

Sampai akhirnya aku menikah dengan Mas Edro, aku merasa senang, dan bahagia, karena akhirnya aku menemukan seseorang yang sayang terhadapku. Aku siap disebut Ibu sambung oleh anaknya Mas Edro, aku juga siap untuk menggantikan sosok Ibu untuk anaknya.

Aku berharap pernikahan ini menjadi ibadah untukku. Dan aku juga berharap semoga pernikahan kami rukun dan tiada orang ketiga diantara kita. 

Aku berharap bisa berbakti terhadap mertuaku. Namun, setelah aku sah menjadi istri Mas Edro, dan tinggal bersama orangtuanya, aku seperti pembantu di rumah itu. 

Tidak ku lihat Mas Edro yang dulu aku kenal, kini ia berubah menjadi seseorang yang asing bagiku. Bahkan hariku yang menjadi kelabu, bukan seperti yang aku bayangkan. 

Mendengar aku hamil pun Mas Edro biasa saja dan nampak tidak senang, mertuaku juga seperti itu, seperti tidak senang aku hamil. 

"Kenapa gak dipasang alat kontrasepsi dulu? Kalau sudah begini, kan ribet urusannya" begitu omongan mertua yang selalu aku ingat sampai kapanpun. 

Seolah kehamilanku adalah aib untuk Mas Edro dan mertua. Padahal itu adalah anugerah yang tak ternilai di dunia. 

Setelah Putra lahir, mereka mencampakkan Putra, anakku. Terlihat sekali Mas Edro tidak menginginkan kehadiran Putra, bahkan mertuaku juga bersikap seperti itu. 

Apalagi setelah mendengar kalau Putra bukanlah anak kandungnya. Yang aku sendiri tidak tahu kalau temanku sendirilah yang memfitnahku begitu kejam. Ya, Revi membohongi suamiku dengan berbicara kalau Putra bukanlah Anak kandungnya. 

Bertahun-tahun Mas Edro tidak pernah menanyakan kabar anaknya, bahkan kebenaran itu belum pernah terungkap sampai kapanpun. Belum sempat aku membuktikan dengan hasil DNA, tapi Mas Edro sudah mengusirku dari rumah itu. Hanya karena wanita lajang yang diharapkan oleh mertuaku menjadi menantunya. Tidak habis pikir kehidupanku akan sekejam itu. Tidak pernah aku menceritakan tentang buruknya rumah tanggaku, Karena aku tidak mau membuat orangtua di kampung sedih memikirkan kehidupanku di sini. Sehingga mereka tidak pernah menanyakan tentang rumah tanggaku. 

Putra sekarang sudah beranjak remaja. Seorang Bayi yang dulu dicampakkan, diragukan dan dihina, kini menjadi seorang remaja yang pintar, baik, sopan dan juga ramah. Kehidupanku dan Putra sekarang berubah seratus persen dari kehidupanku yang dulu. Kini aku tidak akan lagi merasakan dihina, direndahkan bahkan tidak dianggap. Kehidupanku yang sekarang begitu bahagia karena ada keluarga yang sangat baik hati bisa menerima aku dan anak aku. 

"Bangkit, dan buktikan kepada mereka bahwa kamu adalah seseorang yang berguna seorang perempuan yang berharga yang mempunyai harga diri dan martabat yang tinggi" begitu ucapan Dokter Riva dan mbak Mawar dulu menyakinkanku agar aku bisa bangkit dan membuktikan kepada keluarga suamiku.

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi, yang jelas hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya.

Maka jangan pernah kamu menghina dan merendahkan martabat seseorang, karena kita tidak tahu nasib takdirnya seperti apa.

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagiaan, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!