Terbongkarnya kebohongan

Salsa mengintip Edro di kamarnya.

"Dia sudah tertidur nampaknya, saatnya aku mengetahui kebenaran yang sebenarnya, ada apa di dalam ponsel itu." 

Sejak kejadian pertengakaran, Edro dan Salsa sudah pisah kamar. Edro tidak ingin istirahatnya terganggu oleh Salsa apalagi ada bayi sekamar, dia tidak mau terganggu tidurnya. Dalihya begitu.

Tap ... tap ...

Salsa berjalan mengendap-endap ke kamar Edro, langkah kaki Salsa sangat lembut hampir tak terdengar suara langkah kaki.

Gerak-gerik Salsa dilihat oleh Rahmi mertuanya, ketika sang mertua hendak buang air kecil.

"Ngapain kamu berjalan mengendap-endap ... ?" Tanya Rahmi heran

Sontak suara itu membangunkan Edro yang sedang tertidur lelap. 

"Ada apa ini berisik sekali?" tanya Edro kepada ibunya dan Salsa.

Rahmi pun menjelaskan bahwa Salsa lagi mendekati kamarnya dan berjalan mengendap-endap seperti mau mengintip.

"A ... anu tadi aku cuma mau itu ... Mas" jelasnya gugup

"Anu apa ... ? Oh iya, aku tahu kamu mau curi ponselku? Kamu mau menuduhku selingkuh? Seperti itu?" Bentaknya menunjuk-nunjuk kepada istrinya.

"Gila kamu ya, Salsa suami kerja keras buat kamu, malah kamu tuduh macam-macam" lanjut sang mertua memarahi Salsa.

Salsa tidak bisa menjelaskan alasannya untuk curiga terhadap suaminya, feeling ia mengatakan bahwa asa sesuatu diponsel Suaminya.

Salsa kembali ke kamarnya dengan hati tidak puas. 

"Percuma aku mengendap-endap ke kamar mas Edro kalau akhirnya harus tertangkap basah. Aku yakin pasti ada sesuatu di ponselnya mas Edro, kenapa pula ibu bisa keluar kamar disaat yang tidak tepat. Ah ... menyebalkan sekali" ujar Salsa dalam hati.

kemudian setelah kejadian itu, Salsa tertidur di sebelah Putra, Anaknya.

****

Hari menjelang pagi setelah Salsa selesai bersih-bersih dan memasak, Edro keluar dari kamar bergegas untuk mandi. 

Salsa lagi-lagi mencoba mengintip pesan dari ponsel Suaminya.

Ponsel itu diletakan Edro di meja, bersebelahan dengan tempat tidurnya.

Salsa pun masuk ke dalam kamar suaminya tidak lupa pintu kamar ia tutup agar tidak ada yang melihat aksinya.

Tap ... tap ...

Terdengar suara langkah kaki menghampiri kamar itu. Semakin lama semakin terarah langkah itu menuju ke kamar suaminya.

Salsa pun kaget kalang kabut, kemudian dia bersembunyi di samping lemari. 

Ternyata Bi Surti hendak menyapu kamar sang Suami

"Bi ... Bi ..." sahutnya dari arah samping lemari.

Bi Surti mencari dari mana Arah suara itu.

"Astagfirullah Mbak, lagi ngapain bersembunyi di samping lemari?" Tanya Bi Surti keheranan.

"Shutsss ... Bi Surti aku minta tolong Bibi buat jaga di depan pintu!" pinta Salsa

"Buat apa, Mbak?" Tanyanya. 

"Pokoknya Bibi diam di sana, kalau ada mas Edro keluar dari pintu kamar mandi, Bibi kasih kode dengan memukul-mukul tembok, Ok Bi?" jelas Salsa memerintah kepada asisten rumah tangga itu.

Tanpa banyak tanya Bi Surti pun menuruti perintah Salsa, sambil memegang sapu, Bi Surti berjaga di depan pintu kamar Edro, sesuai perintah Salsa.

Ketika Salsa hendak mengambil ponsel Edro yang berada di meja kamarnya, tiba-tiba 

Tok ... Tok ...

Suara tangan Bi Surti mengetok tembok yang disandarnya. Itu artinya Edro selesai mandi. Salsa pun langsung bergegas pergi dari kamar Edro.

Edro duduk sejenak di kursi luar sebelum berangkat ke kantor. seketika lamunannya teringat pada wanita cantik tinggi semampai yang pintar dan menjadi teladan bagi teman-temannya di kantor. Siapa lagi kalau bukan Monica. 

Menurutnya Monica adalah perempuan sempurna yang pernah ia temui. 

"Wanita secantik dan sepintar itu ditinggalkan oleh suaminya tanpa sebab, bodoh sekali mantan suaminya. Andai aku bisa memiliki dia pasti akan aku bahagiakan setiap hari." Gumamnya dalam hati.

Rupanya Salsa berdiri di depan pintu sedari tadi dan melihat suaminya melamun sangat lama.

"Mana mungkin urusan pekerjaan, dia lamunin. Pasti ada sesuatu hal yang disembunyikan mas Edro" ucap Salsa masih terus memperhatikan suaminya.

Kecurigaan Salsa pun mulai kuat, ia keukeuh akan memeriksa ponselnya, karena pasti ada sesuatu yang ia temukan.

"Pagi mas ... ?" Sapa Monica terhadap Edro, ketika berada di parkiran kantor. 

Sontak Edro kaget kegirangan dan menjawab Salam Monica.

"Eh, Monic, pagi juga" salam Edro.

Sudah lama mereka tidak bertemu ketika pulang dari Semarang.

Monica dan Edro pun berjalan bersama ke dalam kantor mereka. 

Walaupun jarang bertemu tapi setiap hari mereka selalu mengirim pesan. 

Monic begitu perhatian terhadap Edro, begitu pun Edro sebaliknya. 

"Siang Edro ... " dalam pesannya.

Setiap hari tidak telat Monic mengirim pesan untuk Edro. 

"Jam makan siang kosong kan ? kita makan di luar, yu" ajak Monic genit.

Edro pun menyetujui ajakan Monic. 

Mereka makan bersama di luar. 

Hampir setiap hari mereka lakukan. selalu makan bersama. 

Kring ...

Pesan masuk dari Salsa. 

"Mas, aku sudah masakin makanan kesukaanmu, aku anterin ya, ke kantor!" dalam pesannya.

Pesan itu hanya dibaca oleh Edro. Edro tidak mau makan siang dengan Monica gagal karena Salsa. 

Di rumah, sudah sepuluh menit Salsa menunggu balasan pesan dari Edro.

"Mungkin mas Edro lagi meeting kantor, jadi pesanku hanya dibaca saja. Apa aku antarkan saja makanannya ke kantor mas Edro? Pikir Salsa kala itu.

Salsa khawatir jika Edro belum sempat makan siang Karena kesibukannya. Salsa punya inisiatif untuk mengantarkan makanan ke kantor suaminya. 

Sesampainya di kantor, Salsa langsung menanyakan Edro.

"Permisi, Mbak. Mas Edro apa masih dengan kesibukannya? Tanya Salsa ke bagian front office. 

"Sebentar ya, Mbak saya lihat laporannya ... pak Edro sedang makan siang di luar, Bu" jawab front office.

Salsa pun pulang dengan membawa kembali makanannya. Hatinya tidak karuan memikirkan Suaminya yang sedang makan di luar. 

"Apa mungkin Mas Edro makan bersama Monica. Jawaban atas pertanyaanku belum terjawab semua. Tentang ponsel mas Edro. Dan sekarang mas Edro sedang makan di luar. Mungkin kah makan bersama Monica?" pertanyaan itu membuat Salsa tidak bisa berpikir jernih.

Bayangan mas Edro dan Monica makan bersama terbayang dipikiran Salsa.

Sesampainya di rumah, Salsa menghubungi Edro dan ingin tahu bersama siapa ia makan siang di luar.

Kring ...

Bunyi pesan masuk diponsel Edro.

"Mas, tadi aku ke kantor kamu, kata front officenya kamu lagi makan di luar. Lagi makan sama siapa, Mas? Tanyanya ingin tahu.

Garis dua centang biru, itu balesan dari Edro yang artinya pesan Salsa hanya dibaca oleh Edro.

Edro pulang dari kantor. Belum sempat Edro melepas baju kantornya, Salsa menghampirinya dan mempertanyakan dengan siapa Edro makan siang tadi. 

"Mas, tadi aku ke kantor, katanya kamu sedang makan siang di luar, makan siang sama siapa, Mas?" Tanyanya seraya melepaskan baju kantor suaminya.

"Sama teman" jawab Edro lagi-lagi berbohong kepada istrinya.

"Teman siapa, Mas?" Tanyanya lagi.

"Ya teman kantor aku, kenapa kamu nanya bertele-tele, kamu menuduhku?" Tuduh Edro.

"Nggk Mas, aku hanya bertanya saja" sahut Salsa.

Edro pergi ke kamar mandi, ponselnya ia letakan di meja ruangan.

Salsa melihat itu kesempatan yang ia tunggu sudah lama akhirnya kesempatan itu ada di depan matanya 

Salsa mulai membuka ponsel Edro .

Ada pesan yang disematkan. Salsa mulai membacanya satu persatu.

Isi pesan dari Monic

"Siang, mas. Kita makan diluar, yu?"

"Ok!"

"Pagi, Mas!" 

"Udh makan belum, Mas? " 

Perbincangan mereka berdua dilihat oleh Salsa. Seketika Salsa pun begitu emosi. 

Namun ada rahasia baru yang ia ketahui dari ponsel Suaminya. 

Seorang temannya dari kampung mengirim pesan kepada Edro dan isinya menuduh Salsa bahwa, anak dari Salsa bukanlah anak kandung Edro. Salsa juga membohongi Edro bahwa sebelum pertemuan Salsa dan Edro, Salsa pernah tunangan dengan lelaki di kampungnya, yang tentu saja kabar itu adalah kebohongan belaka. Revi melakukan itu karena Revi iri terhadap Salsa yang kehidupannya lebih baik dari pada dia. 

Salsa pun mengetahui kebenaran itu.

Selesai Edro mandi Salsa meminta penjelasan dari Edro.

"Mas, aku sudah lihat semua isi pesan diponselmu, ternyata benar kecurigaanku, kamu sering mengirim pesan kepada Monica dan tadi siang kamu makan di luar bersama Monica, kan? Aku juga tahu Revi mengirim pesan apa terhadap kamu." Papar Salsa dengan menjelaskan apa yang tadi ia lihat dari ponsel suaminya.

Ibu Rahmi mertuanya Salsa kebetulan lagi berada di sana bersama Salsa dan Edro, sehingga dia tahu apa yang dibicarakan Salsa terhadap Edro.

"Salsa kamu jangan menuduh Suamimu yang tidak-tidak, sudah jelas-jelas Suamimu bekerja banting tulang demi untuk keluarganya di rumah" timbal sang mertua membela anaknya.

Salsa pun semakin emosi mendengar perkataan mertuanya, sudah jelas-jelas anaknya salah tapi ibunya tetap membela orang yang salah.

"Ibu tidak usah ikut campur, ibu tidak usah membela anak ibu yang jelas-jelas salah" marah Salsa kepada sang mertua.

"Kamu jelasin, ada hubungan apa kamu dengan Monica?" Tanyanya sambil emosi dan marah.

"Aku kurang apa terhadap kamu, aku diperlakukan layaknya seorang pembantu aku tidak keberatan, aku dituduh terus menerus oleh anak sambungku, aku pun tidak melawan. Dan sekarang aku lihat kamu jelas-jelas menyembunyikan sesuatu kepadaku. Tolong jelasin Mas, ada hubungan apa kamu dengan Monica?" tanya Salsa yang sedang itu amarahnya memuncak.

"Terus masalah Putra kamu percaya dengan perkataannya, Revi? Aku tidak pernah mengenal lelaki Selian bersama kamu, apalagi aku bertunangan dengan lelaki lain, selain dirimu" tambahnya penuh marah.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, aku butuh waktu" jawaban Edro singkat.

Salsa pun menghela napas sejenak dia tidak ingin amarahnya semakin memuncak.

"Baiklah aku beri kamu waktu sampai sore petang untuk menjelaskan semuanya"

****

Waktu sudah sore petang. Edro pun menjelaskan hubungannya dengan Monica.

"Monica adalah seorang singel parents dia belum punya anak, dan dia pernah menikah selama enam bulan namun, suaminya meninggalkan dia tanpa sebab ... Monica butuh perhatian seorang lelaki dan aku cuma melakukan itu, dan tidak ada hubungan apapun dengan Monica." Dalihnya.

"Kamu pikir, kamu tidak akan terpincut oleh si janda itu,? Dan apa kamu tidak memikirkan perasaan istrimu, ketika dia tahu perbuatan Suaminya? Kamu memikirkan perasaan orang lain, tapi kamu tidak memikirkan perasaan istrimu sendiri?" Salsa tidak bisa lagi menahan emosi terhadap suaminya.

"Kalau kamu tidak percaya bahwa Putra adalah anakmu, ayo aku tantang kamu untuk melakukan tes DNA" Salsa menantang Edro karena sudah geram akan tuduhan-tuduhan suaminya.

Edro hanya terdiam melihat kemarahan Salsa terhadapnya.

Tidak bisa dipungkiri lelaki itu terpincut oleh janda cantik rupawan. Tapi dia belum berani untuk menikahinya atau menduakan istrinya. Sejak kejadian itu, Kepercayaan Salsa terhadap Edro mulai mengikis seperti batu yang terkena air hujan.

"Aku tidak akan percaya sebum melihat bukti kalau Putra adalah anakku" ujarnya Edro.

Namun Edro tidak melakukan tantangan Salsa untuk tes DNA, karena terhalang biaya.

Setiap hari kepercayaan Salsa mulai menipis apapun jawaban Edro, tidak pernah Salsa percayai.

****

Kring ...

Pesan masuk dalam ponsel Edro

"Mas, kamu makan di luar atau di kantor?" Tanya Salsa.

"Aku makan di kantor" jawab Edro.

Salsa tidak percaya dengan ucapan Edro Salsa pun mengulangi pertanyaannya.

"Aku sudah bilang aku makan di kantor, kalau kamu tidak percaya datang langsung ke kantorku dan buktikan aku ada di kantor atau tidak" ucapnya dengan ketus dalam pesan itu.

Ketika pulang di Kantor

Malam hari Edro duduk dikursi depan teras rumahnya. Seperti biasa Edro sedang melamun entah memikirkan apa.

"Mas, mau aku bikinkan teh hangat?" tawar Salsa

"Boleh" jawab Edro.

Salsa pun membuatkan teh hangat untuk Edro.

"Mas kamu kenapa sih ?" Tanya Salsa sambil menyodorkan minumannya.

Sedari tadi Edro rupanya lagi melamunkan Monica, gadis cantik tinggi semampai itu. Edro tidak bisa bila harus meninggalkan Monica.tapi, Edro juga tidak bisa bila harus menceraikan Salsa.

Salsa tahu itu bukan hal gampang untuk Edro meninggalkan wanita itu.

"Bagaimana pun dia adalah suamiku sekuat dan sebisa mungkin aku akan menjaga suamiku dari wanita lajang seperti Monica" kataku kepada diriku sendiri.

Salsa pun membahas tentang Monica dan suaminya di teras depan. Tujuannya dia ingin tahu sejauh mana suaminya mengkhianatinya.

"Mas, sebenarnya kamu dan Monica sudah sejauh mana Kalian berhubungan?"

Edro pun menatap Salsa nyalang.

"Saya risih kamu tanya-tanya terus, lama-lama saya bosen dengan kamu". Jawabnya lantang.

Bukannya jawaban yang Salsa dapat tapi, bentakan dari suami yang ia dapatkan.

Mendengar kegaduhan itu, sang mertua kelaur dari kamarnya dan duduk bareng bersama Salsa dan Edro.

"Ada apa sih, Nak ... dari kemarin Ibu perhatikan kalian ribut terus" Tanya ibu sambil menatap kewajah aku dan Mas Edro.

"Nggk kok, Bu kami hanya ribut biasa" jawabku sambil melirik Mas Edro.

"Begini, Bu Salsa sekarang sudah tidak percaya terhadap Edro. Edro sudah mengatakan hal yang sebenarnya terjadi terhadap Salsa, mengenai hubungan Edro dan Monica. Tapi Salsa tidak percaya dan malah membuat Edro risih" jelas suami Salsa kepada ibunya.

Ibu langsung mengalihkan pandangannya ke arahku, dengan tatapan hal tidak suka tentunya.

Lagi-lagi sang mertua tentu saja membela anaknya.

"Mana mungkin suamimu selingkuh. Itu hanya teman biasa pastinya." Ucapnya dengan nada tinggi dan melotot ke arahku.

"Ibu, anakmu ini sudah memberikan perhatian lebih terhadap lawan jenisnya dan itu menurut ibu hal yang biasa saja? Itu menurut Ibu hanya teman biasa? Aku tahu Bu, mana mungkin ada seorang lelaki dan perempuan yang bisa berteman tanpa ada perasaan lebih ..." ujar Salsa dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak mau mengeluarkan air mata lagi di rumah ini.

Salsa masuk ke dalam kamar dan langsung menangis. Salsa sudah tidak kuat lagi, mendengar perkataan dari mertua dan Suaminya sendiri.

"Kamu gak boleh nangis Salsa, kamu harus kuat!" ucap Salsa menyemangati dirinya sendiri.

"Aku harus kuat demi Putra aku harus bertahan demi Putra, sampai aku bisa membuktikan kepada suami ku bahwa Putra adalah anak kandungnya" gumamnya dalam hati.

Ketika Salsa sudah tidak kuat dengan rumah tangga ini, seketika Salsa teringat kepada anaknya, Putra. Hanya dialah yang jadi penguat dirinya.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!