“Orsino sepertinya belum pulang,” ucap Puella saat membuka pintu dan kondisi apartemennya masih sepi.
Lampu-lampu menyala otomatis ketika sensor mendeteksi ada objek bergerak. Istri pemilik tempat tinggal itu pun menunjuk arah sofa yang tak seberapa besar. “Silahkan duduk, aku buatkan minuman sebentar.” Puella pun menuju dapur dan sibuk mengambil jus buah kemasan untuk dituangkan ke dua gelas transparan.
Tanpa nampan, Puella membawa menggunakan tangan kosong. Ia menghampiri mertuanya. Meletakkan dua minuman tersebut ke atas meja. “Silahkan diminum, sembari menunggu suamiku pulang.”
Meski wajah Melly terlihat tidak pernah bersahabat jika berhadapan dengan Puella, tapi wanita berhati malaikat itu tetap memperlakukan seramah mungkin.
“Aku datang ke sini bukan untuk bertemu Orsino,” ucap Melly dengan suara sinis penuh kesombongan.
“Jadi, apa kau mencariku?” Puella memastikan, tidak mau menyimpulkan sendiri, mengingat bagaimana mertuanya tak suka dengan dirinya.
“Tentu saja, memang siapa lagi yang mau ku temui di sini,” balas Melly sangat ketus.
“Ada apa? Tumben sekali mau menemuiku.” Puella tidak bisa merasakan hawa sejuk di sana. Rasanya justru seperti ada debaran tak kasat mata yang membuat kerisauan perlahan menjalar.
“Ada apa? Kau masih tanya kenapa? Manusia tak tahu terima kasih rupanya!” Melly mengomel hingga kerutan di wajah nampak jelas.
Puella bingung. Salah apa sampai bertanya baik-baik pun ditanggapi dengan ketus begitu? Keningnya berkerut dalam. “Aku sungguh tak paham. Terima kasih pada siapa?”
Melly mencebikkan bibir. “Pada Suzan, lah ....” Dagunya menunjuk wanita muda dan seksi yang duduk di sampingnya.
Mata Puella melirik ke sosok yang dimaksud. Wanita bernama Suzan itu nampak tersenyum ramah. Jujur, wajah memang cantik, tubuh seksi dibalut pakaian pendek, dan fisik sempurna. Ia balas tersenyum juga tanpa berkata.
“Kenapa aku harus terima kasih padanya?” tanya Puella yang tak tahu apa-apa.
Melly mengepalkan tangan dan mengakat ke atas. “Rasanya ingin ku pukul kepalamu itu.” Sayangnya ia urungkan dan memperlihatkan kedekatannya dengan Suzan. “Berkat dia, kau sudah tak perlu lagi menjadi pelayan di rumahku. Sangat berjasa sekali, bukan? Wanita pilihanku ini.”
Ini Puella yang bodoh atau situasinya yang memang membingungkan baginya? Dia belum paham sampai detik ini. “Wanita ini pelayan barumu, begitu?”
“Sembarangan.” Suzan memotong dengan suara manja yang jelas dibuat-buat. “Cantik begini dikira pelayan?” Ia kibaskan tangan seolah jijik. “Euh ....”
Kepala Puella menggeleng pusing. “Lantas, bagaimana ceritanya aku harus berterima kasih padamu dan menganggap kau adalah pahlawan berjasa bagiku?”
Suzan mengibaskan rambut, memberikan kesan centil. “Karena aku berhasil membujuk Aunty Melly supaya tidak terlalu sadis memperlakukanmu.”
“Memangnya kita saling kenal sampai kau harus melakukan itu?” Puella tak habis pikir. Bahkan ia baru pertama kali ini bertemu dengan Suzan.
“Ish ... Aunty jelaskan sajalah pada dia. Istri Orsino bodoh sekali, membuatku kesal.” Suzan cemberut dan melipat kedua tangan di dada.
Siapapun yang akan menjelaskan, Puella pasti dengarkan. Asal tak memusingkan. Pandangan dan telinganya terfokus pada sang mertua yang siap mengeluarkan suara.
“Oke, ku persingkat kenapa kau harus berterima kasih pada Suzan. Dia adalah wanita pilihanku untuk mendampingi Orsino. Asal kau tahu, suamimu itu ternyata sudah berkencan dengannya. Oh betapa bahagianya aku saat mengetahui kalau seleranya masih normal,” ungkap Melly.
“Kebetulan aku sudah menyukai Orsino sejak kecil,” imbuh Suzan. “Meskipun ku tahu dia sudah menikah, tapi tak masalah. Wanita cacat sepertimu bukanlah tandinganku.”
Mau percaya ucapan kedua wanita itu, tapi Puella tahu kalau Melly memang tak suka dengannya. Bisa jadi hanya akal-akalan agar ia mundur dan melepaskan Orsino.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
himmy pratama
jgn terlalu bodoh pu..apa yg dikatakan mertuamu itu benar adanya
2024-04-26
1
Yanti Jambi
pu terlalu polis apa bego ya..
2023-07-21
1
Rifa Endro
Untung Pue berhati baik dan positif thinking orangnya. untuk sekarang gak akan terpengaruh oleh kedua wanita ular itu. entah ke depannya
2023-07-21
1