Part 19

Diamnya Puella bukan berarti dia pasrah, mengalah, atau lemah. Tapi, ia berpikir mencari jalan yang terbaik dari seluruh kemungkinan baik. Ia tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. Tapi keluarga dan terutama kesehatan mommynya.

Puella harus menimbang dari setiap keputusan yang hendak ia ambil, bagaimana baik buruknya. Melihat bagaimana Orsino yang sampai sekarang belum menunjukkan perubahan, masih sering pulang malam, lalu terkadang ia juga diam-diam membuntuti untuk mendapatkan bukti bahwa suaminya sedang berduaan dengan Suzan.

Dia menanti waktu untuk bicara dengan Orsino, pernah ke kantor pria itu, tapi sedang pergi. Jadi, jalan satu-satunya untuk mengobrol empat mata adalah menanti suaminya pulang. Walau sampai dini hari, ia akan tunggu.

“Loh … belum tidur?” Orsino nampak terkejut mendapati Puella masih duduk di ruang makan bersama satu mug berisi entah apa, mungkin kopi.

Pria itu mendekat seolah tidak pernah berbuat kesalahan. Ia hendak mengecup bibir sang istri, tapi Puella telah lebih dahulu memalingkan wajah hingga pipi yang terkena oleh kecupan.

Orsino duduk di kursi kosong, menatap wajah istrinya yang nampak kurang berseri seperti biasanya. “Kenapa tidak mau aku cium? Apa aku berbuat salah?”

Puella tersenyum kecut, lalu mengeluarkan ponsel. Menunjukkan foto yang ia ambil secara diam-diam. “Kau ada hubungan apa dengan Suzan?”

Sudah cukup selama ini Puella menahan diri untuk tak mengungkit masalah tersebut. Dia menanti suaminya jujur dan menjelaskan semua. Tapi, tak pernah ada ungkapan apa pun dari bibir Orsino. Sekarang tidak bisa lagi bungkam karena hal itu terlalu berisiko jika keluarga besarnya tahu.

Orsino terdiam sejenak saat melihat fotonya sedang merengkuh pinggul Suzan di sebuah lobby hotel. Nampaknya tidak bisa menyembunyikan semuanya dari Puella lagi.

“Aku bisa jelaskan.” Orsino meraih tangan sang istri, lalu digenggam dan mengusap punggung tangan supaya mau mendengarkannya. “Aku dan dia tidak melakukan apa pun di hotel. Kami sebatas menyelesaikan pekerjaan.”

Puella memang baik hati. Tapi, dia juga bisa tegas dalam hal-hal tertentu. Seperti sekarang. “Pekerjaan apa yang dilakukan berdua dalam kamar?” Tatapnya tajam, menggeser keteduhan yang biasa dipancarkan.

Orsino menghela napas, bingung bagaimana memberi tahu. “Ini rumit, Pu. Kau cukup percaya saja padaku.” Dia berdiri karena tak mampu menatap mata sang istri yang jelas kecewa padanya. Memalingkan pandangan dan memegang kepala seakan hidup yang dijalani tengah pusing. “Apa pun yang ku lakukan, semua demi kebaikanmu.”

“Kebaikanku? Baik macam apa? Seorang suami pergi berduaan bersama wanita lain, check in hotel, baru pulang saat dini hari atau kadang tak pulang sama sekali. Yang mana baik untukku?” Puella tidak berteriak, dia hanya berucap tegas. “Jika kau memang sudah tak mencintaiku, katakan saja. Jangan bermain di belakang seperti ini,” pintanya.

“Lebih baik kau terus terang dan jujur. Aku pun akan sadar diri kalau memang memiliki banyak kekurangan,” imbuh Puella.

“Bukan begitu, Pu.” Orsino bersimpuh di lantai dengan kepala menunduk. “Aku mencintaimu, perasaanku sampai sekarang masih sama. Maaf jika melukai hatimu.”

Puella tidak menangis atas kejadian yang akhir-akhir ini membuatnya sesak. Dia lebih baik sadar diri. “Apa pun alasanmu, permintaanku hanya satu, Ors. Jangan terang-terangan berhubungan dengan wanita lain di tempat umum. Aku tak ingin keluargaku sampai tahu tentang ini dan terdengar sampai ke Mommy.” Ia beranjak turun dari kursi, memunggungi suaminya. “Jika memang kita harus berakhir, tolong bertahan sebentar sampai mommyku kembali pada Sang Pencipta.” Yang dipikirkan bukan diri sendiri, tapi perasaan orang tuanya yang sakit dan tak juga menunjukkan kesembuhan sampai saat ini. “Dia sangat senang putrinya ada yang menjaga, aku hanya tak ingin membuatnya kecewa di akhir hayatnya. Jadi, ku mohon, bekerjasamalah untuk hal itu. Aku tak minta yang lainnya.”

Terpopuler

Comments

Selvin Nurmida Silalahi

Selvin Nurmida Silalahi

ors kau pasti dpt karma klo tega nyakitin Pue

2024-11-26

0

matha jannah

matha jannah

Puella...😭😭😭

2024-05-24

1

himmy pratama

himmy pratama

bener kan dugaanku irs punya Wil..bagus pu aku suka kau tegas dan dewasa dlm mengambil sebuah keputusan ..GK usah usah bertahan hanya untuk seorang ors

2024-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!