Part 6

Puella menggenggam erat tangan sang Mommy. Tiba-tiba saja kondisi orang tuanya menurun dan sempat butuh perawatan dari dokter. Jadi, kini ia sedang berada di rumah sakit. Bunyi suara alat-alat kesehatan yang mendeteksi detak jantung itu terdengar sangat mengerikan di telinga.

“Mom pasti kuat, bertahan, ya?” harap Puella seraya mengecup punggung tangan yang keriput dan lemah.

Pintu tiba-tiba terbuka dari luar, memunculkan sosok Orsino yang berpakaian kusut. Dua kancing kemeja bagian atas sudah terbuka, menandakan kalau seharian penuh waktu dihabiskan untuk aktivitas di luar.

“Maaf, baru sempat menjenguk, sedang banyak pekerjaan,” ucap Orsino. Ia tutup pelan pintu, lalu mendekati sang kekasih. Mengusap punggung Puella untuk menyalurkan kekuatan. “Bagaimana kondisi mommymu?”

“Sudah lebih baik dari kemarin,” jawab Puella. Sedikit mendongak dan mendapatkan tatapan mata sang pria yang nampak lelah. Entah apa yang dilakukan oleh Orsino sampai kantung mata begitu jelas terlihat. Biasanya tidak. “Terima kasih sudah datang ke sini.”

Orsino hanya menanggapi dengan tersenyum dan usapan di puncak kepala Puella. Pandangan mata ikut tak tega menyaksikan kondisi wanita paruh baya yang kini tidak berdaya. Dia tahu penyakit orang tua kekasihnya, selain stroke, ginjal hanya satu dan mulai tidak berfungsi normal, juga ada komplikasi.

“Ors, bisa kita bicara?” pinta Marvel, daddynya Puella.

Orsino mengangguk menyanggupi. “Sebentar, ya?” Setelah pamit pada kekasih, ia jalan keluar mengikuti Marvel.

Keduanya berdiri di depan ruang rawat yang kini sedang ditutup rapat pintunya. Pandangan Marvel tegas tapi bercampur oleh sedih dan khawatir.

“Apa kau mencintai putriku?” tanya Marvel.

“Ya.”

“Berniat hidup bersama Puella?”

“Ada.”

“Menikahinya?”

“Aku juga sangat mau melakukan itu.”

“Lantas, kenapa sampai sekarang kalian belum menikah juga?” Marvel sangat risau karena setiap hari istrinya selalu membahas tentang keinginan terakhir. Ia takut tidak bisa mewujudkan sebelum tutup usia.

“Ada sedikit kendala. Tapi, segera akan ku selesaikan,” jelas Orsino. Dia dan Puella masih berusaha mendapatkan restu dari Melly. Keduanya benar-benar menghargai orang tua. Lebih tepatnya Puella yang membuatnya seperti itu.

Marvel menepuk pundak Orsino dan sedikit memijat. “Satu minggu lagi, bisa? Atau kalau boleh secepatnya.”

Asal mengangguk saja Orsino. “Iya, aku akan bicarakan dengan Puella.”

Perbincangan dua pria itu hanya sampai di sana. Kembali masuk dan ternyata Deavenny sudah bangun.

“Pu?” panggil Deavenny sangat lirih. Suaranya bahkan teredam oleh masker oksigen. Pandangan menatap sang putri, lalu beralih pada sosok yang ia pikir akan menjadi menantu. “Ors?”

“Ya?” Kedua orang itu menjawab bersamaan.

“Jika permintaanku terlalu berat untuk kalian. Tidak masalah. Tak perlu merasa terbebani. Asal berjanjilah kalau kalian akan saling menjaga. Setidaknya aku bisa pulang dengan tenang jika sudah memastikan putriku satu-satunya ada yang mengasihi sepanjang hidupnya.” Deavenny mengakhiri dengan senyuman samar. Berbicara sepanjang itu membuat ia harus mengambil oksigen banyak.

Puella semakin erat menggenggam tangan sang Mommy. Ia kecup berkali-kali. Lalu merilik ke arah kekasihnya. Ternyata Orsino sedang memejamkan mata dan tak tahu apa isi pikiran pria itu.

“Bertahanlah, satu minggu lagi kami akan menikah. Kau harus menjadi saksi bersatunya kami berdua,” ucap Orsino, menepuk pelan lengan yang terbujur lemas.

Meski sedikit terkejut dengan jawaban itu, tapi Puella mengangguk saja. “Ya, Badan Kependudukan sedang penuh. Jadi, harus antri.” Padahal masalahnya hanya pada orang tua Orsino yang tidak menyukai dirinya.

Maaf, aku harus berbohong karena tidak mau membuat kalian kepikiran. Puella berdialog dalam hati. Sejak kecil, dia memang sudah sering membohongi keluarga. Bukan dalam hal negatif. Tapi, lebih cenderung menutupi segala sesuatu yang terjadi, hanya karena tak ingin membuat orang-orang disekitar menjadi sedih dengan kondisinya yang istimewa sejak lahir.

Terpopuler

Comments

himmy pratama

himmy pratama

apik atimu puella

2024-04-26

0

Reina (ira anggraeni)

Reina (ira anggraeni)

ahhh author mah kebiasaan bikin aku mewek aja,,, tadi baca aloysius aku ngakak trus sampaii selesai, ditambah kemarin baca brennus juga sama ini sihhh meng sedihkan🥺🥺🥺

2023-07-27

1

Rifa Endro

Rifa Endro

anak yg baik dan sopan si Puella

2023-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!