12.

11 Agustus 2027,

Tepatnya hari Jum'at.

Para siswa sekolah Pasundan berduyun duyun menuju lapangan bola milik sekolah Pasundan.

Mari kita sebut saja lapangan itu adalah Pasundan Ground.

Para siswa di sekolah Pasundan, entah itu kelas 1, kelas 2 atau kelas 3, semuanya serempak datang ke Pasundan Ground.

Bahkan beberapa guru laki laki ikut datang ke Pasundan Ground.

Sebab semua warga sekolah Pasundan datang ke Pasundan Ground tidak lain karena tim ekstrakulikuler sepak bola akan memulai uji coba melawan tim dari tingkat mahasiswa.

Jadwal sebenarnya diadakan pukul 1 siang, namun sambil menunggu para pemain bersiap, semua warga sekolah memilih untuk datang terlebih dulu dan menunggu.

Jadwal uji coba ini di atur oleh pembimbing ekstrakulikuler sepak bola yaitu Pak Jamal.

Pak Jamal mengatur agar tim ekstrakulikuler sepak bola sekolah Pasundan bertanding melawan tim tingkat Mahasiswa setelah menerima permintaan dari pelatih Maha Pudra.

Pelatih Maha Pudra hanya ingin melihat kekuatan tim nya dan sejauh mana tim yang baru di bentuk 1 Minggu ini.

Akhirnya Pak Jamal menyetujui dengan mengatur 2 pertandingan uji coba.

Yang pertama merupakan pertandingan sekarang dan yang kedua akan diadakan nanti Minggu depan.

Pertandingan pertama uji coba melawan tingkat Mahasiswa ini tidak lain dari Universitas Putra Padjajaran.

Tim sepak bola dari Universitas Putra Padjajaran ini memiliki kekuatan tim yang terbilang kuat di tingkat mahasiswa.

Bagaimana tidak, tahun kemarin saja mereka bisa finish di posisi ke 3 yang menandakan betapa kuatnya mereka.

Pertandingan uji coba melawan yang kuat ini juga merupakan permintaan pelatih Maha Pudra supaya mereka bisa cepat mengetahui kesalahan dan kekurangan tim.

Dengan begitu, mereka bisa dengan cepat memperbaiki nya dan memperkuatnya.

"Gila ini sungguh gila."

"Apanya yang gila?"

Obrolan para siswa terjadi di tribun Pasundan Ground.

"Meski ini uji coba, apakah harus bertanding melawan tim yang kuat?"

"Mereka tahun kemarin finish di posisi ke 3."

"Ya tak apa, justru bagus kan?" Suara lain menimpali omongan salah satu siswa lainnya.

Suasana di tribun yang di isi dengan obrolan obrolan para siswa itu sangat menarik.

Bahkan mencoba memprediksi skor untuk uji coba hari ini.

Para guru yang hadir hanya diam saja mendengar diskusi para siswa.

Menurut mereka, mereka juga merasa bahwa sedikit terlalu terburu buru jika melawan tim yang kuat seperti ini.

Para guru takut mental para pemain dari tim ekstrakulikuler sepak bola sekolah Pasundan hancur.

Di ruang ganti milik tim ekstrakulikuler sepak bola sekolah Pasundan, sekarang suasananya sangat khidmat.

Para pemain mencoba menangkan diri.

Pelatih Maha Pudra yang sedang menggambar di papan taktik juga hanya terus fokus dan tidak menganggu ketenangan para pemainnya.

"Tak!"

Suara spidol di tekan ke arah papan taktik yang membangunkan para pemain.

"Anak anak!"

"Hari ini merupakan hari yang spesial bagi kita."

"Kita akan melakukan uji coba melawan tim yang kuat di tingkat mahasiswa."

"Saya tahu bahwa kalian semua gugup. Tapi pikirkan lah dengan matang tentang kita yang akan melawan tim kuat ini."

"Seberapa jauh efeknya ini buat kedepannya?"

"Jika kita bisa dengan cepat mengetahui kelemahan kita, kita bisa memperbaiki secepatnya kelemahan itu."

"Dan aku yakin, kalian juga ingin kan memiliki pertandingan yang hebat dan mendominasi nantinya di liga sekolah?"

Suara pelatih Maha Pudra membuat para pemain sedikit bersemangat.

Mereka membayangkan bagaimana jika tim mereka bermain dengan sangat elegan dan mendominasi di Liga Sekolah.

Ini benar benar luar biasa.

"Nah anak anak, aku tidak akan membebankan apapun untuk kalian di pertandingan ini."

"Mau itu kalah pun aku tak akan memarahi kalian, ini untuk perkembangan kita juga. Jadi bermainlah dengan lepas dan keluarkan semua kemampuan kalian."

"Apakah kalian meraih hasil yang positif itu justru lebih baik, jadi para pejuang ku, keluarkan semua kemampuan kalian."

Para pemain mengangguk bersemangat.

Meski mereka tahu bahwa pelatih menyuruh mereka bermain lepas tapi tetap saja semuanya harus berhati hati.

Juga harus mengikuti instruksi dan taktik pelatih.

Setelah itu, pelatih Maha Pudra menunjukan penggunaan taktik di papan taktik kepada para pemain.

Pelatih menjelaskan tentang taktik yang sudah dia buat di papan taktik.

Di lapangan, suara komentator yang di isi oleh perwakilan siswa benar benar membuat suasana di lapangan menjadi semakin seru.

Meski belum di mulai, komentator yang di isi oleh siswa ini benar benar mengobrol menggunakan microphone nya.

"Baiklah teman temanku semuanya, saya sudah menerima laporan bahwa para pemain dari kedua tim sudah berada di lorong pemain saat ini."

"Sambil menunggu para pemain memasuki lapangan, saya akan mengumumkan daftar line up dari sekolah Pasundan kita."

"Untuk line up dari Universitas Putra Padjajaran? Apa itu? Aku tidak peduli."

Mendengar ini para siswa di tribun juga tertawa, mereka tak percaya bahwa komentator ini akan bertindak seperti ini.

Tapi mereka sedikit terhibur dengan candaan komentator siswa ini.

"Baiklah, temanku semuanya. Dengarkan dengan baik."

"Penjaga gawang : Fahri."

"Bertahan : Radit, Noel, Luffy, Valen."

"Gelandang : Ian, Elvin, Valeron."

"Depan : Deva, Adrian, Jean."

"Temanku semua, kalian mendengar dengan baik, line up kami ini merupakan tim yang di duga akan menjadi line up utama kami untuk mengarungi Liga Sekolah."

"Sepertinya para pemain juga sudah memasuki lapangan, jadi mari kita tunggu dan tonton bagaimana pertandingan ini berjalan."

Para pemain dari kedua tim juga sudah memasuki lapangan.

Mereka segera berbaris dan bersalaman.

Untuk wasit yang memimpin pertandingan ini merupakan wasit yang telah di sewa oleh pihak sekolah Pasundan.

Ini juga merupakan wasit resmi yang memiliki lisensi.

Karena lingkungan sepak bola yang sudah benar benar lumayan baik, banyak juga peminat yang menjadi pelatih atau wasit.

Sehingga seperti sekarang ini, wasit yang memimpin pertandingan uji coba ini adalah wasit muda.

Para wasit muda ini juga justru sangat beruntung dan berterima kasih karena mendapatkan pekerjaan sampingan seperti ini.

"Temanku semuanya, kita lihat pertandingan sudah di mulai. Jadi kalian harus menikmati proses pertandingan ini." Komentator siswa ini berteriak dengan kencang setelah wasit muda meniupkan peluit kick off tanda di mulainya pertandingan.

Dengan kick off yang di mulai oleh tim sekolah Pasundan, Adrian melakukan tendangan ke belakang.

Bola juga langsung menuju pada Noel yang berada di garis pertahanan.

Para pemain dari tim Universitas tidak terburu buru, mereka yang lebih matang memiliki pemahaman tertentu dan bergerak secara perlahan.

Di lapangan hijau dari Pasundan Ground, bola terus bergulir dari kaki ke kaki.

Bola juga masih berada dalam penguasaan tim sepak bola sekolah Pasundan.

Semua bola yang bergulir itu selalu bergerak pada Elvin yang menjadi inti lini tengah.

Tentu saja, Elvin juga bermain dengan elegan dan tenang.

Dia tidak pernah berhenti bergerak, kepalanya juga selalu bergerak untuk melihat ke kiri dan ke kanan.

Gerakannya itu sangat cepat dan simpel mungkin karena sudah terbiasa juga.

Terpopuler

Comments

Note_D

Note_D

hadir

2023-06-16

2

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus up

2023-06-15

2

dennisad

dennisad

Lanjuttt

2023-06-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!