Pasundan Ground.
Merupakan lapangan sepak bola milik sekolah Pasundan.
Dengan kapasitas penonton yang hanya memiliki 1000 orang.
Di kedua sisi di bangun tribun yang cukup bagi para siswa untuk menonton pertandingan.
Di setiap tribun mampu di isi oleh 500 orang.
Saat ini, salah satu tribun di Pasundan Ground juga di isi oleh para siswa dari sekolah Pasundan.
Meski tidak terlalu penuh ini masih mengagumkan karena ini masih pertandingan uji coba dan para siswa hadir mendukung.
Pertandingan uji coba yang di lakukan ini, sekolah Pasundan menantang tim Universitas Putra Padjajaran yang merupakan jajaran dari tim kuat di liga tingkat mahasiswa.
Menantang tim yang kuat di liga tingkat mahasiswa, sekolah Pasundan sudah memberikan yang terbaik dari segala kemampuannya.
Para pemain benar benar mengeluarkan seluruh kemampuannya, ini juga merupakan tujuan dari pelatih Maha Pudra karena ingin melihat bagaimana jadinya jika tim nya mengeluarkan kekuatan penuh.
Apakah akan memiliki banyak celah dan kelemahan atau tidak.
Inilah yang harus ditemukan sebelum di mulainya Liga.
Di pertandingan uji coba ini, kedudukan yang tercatat di papan skor adalah 2 : 4.
Tim Universitas Putra Padjajaran yang menguasai jalannya pertandingan itu memanfaatkan semua kesempatan dengan sangat baik.
Dengan skor yang besar ini, tentu pertandingan juga sekarang berada di babak ke 2.
Sekolah Pasundan yang mampu mencetak 2 gol atas Tim Universitas Putra Padjajaran itu merupakan gol dari Jean.
Gol pertama yang mengandalkan tendangan voli tidak sempurna tapi mengagetkan, sedangkan gol keduanya merupakan serangan balik.
Perebutan bola di lini tengah yang sangat intens, Elvin yang sudah kelelahan juga akhirnya mendapatkan momentum yang luar biasa.
Dia memotong operan lawan dan langsung menyalurkan bola ke sisi kiri dimana Jean berada.
Jean yang menerima operan itu juga bergegas maju dan menekan pertahanan lawan dengan kemampuannya sendiri.
Melewati 3 pemain dari tim Universitas Putra Padjajaran dan melakukan tembakan finesse shoot dari luar kotak penalti setelah melakukan cut inside.
Gol itu di cetak sebelum berakhirnya babak pertama.
Di awal babak pertama, tim sepak bola sekolah Pasundan unggul 2 gol.
Tapi memasuki babak ke 2, karena kick off di mulai oleh Tim Universitas Putra Padjajaran, mereka langsung menekan dengan luar biasa.
Apalagi para pemain dari tim sekolah Pasundan sudah berganti pemain semuanya.
Ini di lakukan oleh pelatih Maha Pudra untuk melihat sejauh mana jarak antara tim A dan tim B nya apakah akan kuat sehingga memiliki kedalaman skuad yang hebat atau tidak.
Tapi ternyata pelatih Maha Pudra harus kecewa.
Dari awal babak ke 2, tim Universitas Putra Padjajaran yang menekan itu mencetak 2 gol dalam 10 menit.
Kemudian memasuki menit ke 65 gol ketiga mereka cetak kembali melalui tendangan bebas setelah Aldi terlewati oleh pemain lawan dan menarik bajunya sehingga menciptakan tendangan bebas.
Gol keempat dari tim Universitas Putra Padjajaran di cetak pada menit ke 73.
Hanya berjarak 8 menit dari gol ketiga, ini benar benar membuat hancur mental para pemain dari tim B.
Akhirnya, skor itu bertahan sampai pertandingan selesai.
Jean dan para pemain dari tim A juga bergegas ke lapangan dan memberi semangat kepada para pemain.
Mengakhiri laga uji coba dengan kekalahan yang tidak terlalu parah, pelatih Maha Pudra benar benar menepati janjinya.
Dia tidak memarahi para pemain melainkan mengapresiasi semua pemain karena telah berkinerja dengan sangat baik selama pertandingan.
Pelatih Maha Pudra menjelaskan bahwa kesenjangan yang di miliki oleh tim pertama di babak pertama dan tim kedua di babak kedua sangatlah terlihat jauh.
Ini juga di setujui oleh para pemain, mereka sadar akan hal itu.
"Kembali latihan di hari Rabu, saya akan melakukan beberapa perubahan. Terima kasih karena sudah bekerja keras."
"Silahkan berganti." Ujar pelatih Maha Pudra.
Para pemain memilih ada yang berganti pakaian dan tidak.
Segera para pemain di izinkan pulang.
Para pemain keluar dari ruang ganti dan melihat para siswa yang mendukung di tribun masih ada.
"Semangat!!"
"Sudah lebih baik kalah sekarang, perbaiki semua kelemahan!"
"Kami tetap akan mendukung!"
Teriakan teriakan datang dari tribun, Noel selalu kapten juga membawa para pemain ke depan tribun dan berterima kasih atas dukungannya.
Mereka akan bekerja keras dan membayar semua upaya para siswa di tribun yang selalu mendukung.
Berpisah setelah keluar dari lapangan, Jean berniat langsung pulang ke rumah.
Namun segera, dia melihat Davina berlari ke arahnya.
Jean hanya bisa pasrah melihat ini.
"Kamu bermain bagus hari ini." Ujar Davina setelah datang dan berdiri tepat di depan Jean.
"Terima kasih."
"Mau langsung pulang?"
Jean menjawab dengan anggukan saja.
"Pakai bus?"
"Sepertinya iya."
"Kalau begitu bareng menuju halte nya."
Jean hanya bisa terpaksa menyetujui permintaan Davina tersebut.
Akhirnya keduanya berjalan menuju halte bus, di perjalanan, Davina banyak berbicara, Jean juga menjawab dengan sedikit kata karena dia masih malas untuk terlibat dengan masalah perempuan saat ini.
Berpisah di halte bus, karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda.
Jean menunggu Davina pergi dengan bus dan dia menunggu bus untuk bagiannya.
Sampai ke rumah, ibunya bertanya tentang pertandingan uji coba hari ini.
Jean yang sudah di sediakan air minum oleh ibunya juga menjawab dan menjelaskan jalannya pertandingan tersebut setelah meminum habis air yang di berikan oleh ibunya.
Julia hanya memberikan dorongan positif agar Jean tetap bersemangat.
Jean juga tahu dan mengerti, dia naik ke lantai 2 dan segera membersihkan tubuhnya.
Sementara itu, di dalam bus tim Universitas Putra Padjajaran, para pemain sedang mengobrol.
"Apakah pemain yang mencetak 2 gol itu benar benar pemain kelas 1?"
Pelatih dari tim Universitas Putra Padjajaran menoleh untuk melihat siapa yang bertanya dan segera berkata :"Iya, aku sudah memberikan perintah kepada kalian di ruang ganti sebelum di mulainya pertandingan untuk terus menjaganya tapi kalian malah sedikit tak serius di gol pertamanya."
"Tapi di gol keduanya, kami sudah serius coach." Sahut pemain bertahan.
"Aku tahu, kalian merasakannya kan? Bagaimana akselerasinya yang cepat itu, ketenangannya dan kemampuannya itu seharusnya di miliki para pemain di tim tingkat universitas atau para pemain yang telah terdidik di sekolah sepak bola."
"Ini pelajaran bagi kita, kita harus selalu serius. Kita juga harus tetap fokus. Terima kasih lah pada anak itu." Ujar pelatih tim Universitas Putra Padjajaran.
"Karir anak itu tidak akan di sini setelah lulus dari sekolah SMA." Ujar pelatih setelah melihat salah satu pemain akan berbicara dan tahu apa yang di katakan nya.
"Sesuai dengan tujuan dari Federasi, mereka mengadakan projek ini untuk mengembangkan pengalaman para pemain muda dan meningkat rasa persaingan di antara mereka sehingga kemampuan sesungguhnya dari para pemain ini keluar dan di ketahui oleh Federasi."
"Seperti anak ini, dia sudah merasakan pengalaman yang lumayan kaya di tingkat SMP, tapi dia tidak memiliki rasa persaingan lagi di sana dan menjadi monster di tingkat SMP, sekarang dia masuk SMA, meski di timnya kurang persaingan tapi percayalah di Liga dia akan menemukan persaingan dan membuat dirinya akan sedikit tertekan, tapi setelah rasa tertekan itu terlepas, dia akan lahir seperti monster lagi." Ujar pelatih tim Universitas Putra Padjajaran menjelaskan kepada para pemainnya.
"Kalian juga harus seperti ini supaya kalian mendapatkan tawaran dari klub profesional nantinya."
"Meski kalian berkuliah dan mendapatkan gelar, pekerjaan akan sulit, jadi ketika kalian mendapatkan tawaran nantinya, setidaknya jangan di tolak dan terima saja langsung." Ujar pelatih mengingatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
DEWA TA1
up up up🔥🔥🔥
2023-06-16
2