9.

2 Agustus 2027,

Dengan tanggal yang menunjukan 2 Agustus 2027, ini menunjukan bahwa Liga Sekolah akan segera di mulai.

Dimana Liga Sekolah di mulai pada akhir bulan Agustus, dan untuk mencapai hari itu tak lama lagi.

Saat ini bertepatan juga dengan hari Rabu, hari pelatihan untuk tim ekstrakulikuler sepak bola sekolah Pasundan.

1 hal paling di tunggu di hari Rabu dan hari pelatihan sekarang adalah bahwa pelatih Maha Pudra akan mengumumkan daftar para pemain yang akan mengikuti Liga Sekolah nanti.

Para siswa baru benar benar sangat tidak sabar dan sangat bersemangat.

Meski harapan mereka kecil untuk masuk, mereka masih menyimpan harapan agar diri mereka sendiri terpilih dan masuk ke jajaran tim sekolah.

Ini semua di sebabkan oleh pelatih Maha Pudra yang akan mementingkan siswa kelas 2 dan 3.

Untuk siswa kelas 1, pasti akan di pilih beberapa saja untuk melengkapi skuad tim sekolah.

Meski begitu, para siswa kelas 1 yang terpilih pasti akan bangga jika terpilih ke jajaran tim.

Bangun di waktu yang sangat pagi, Jean langsung melakukan jogging pagi di sekitaran rumahnya mengelilingi komplek kecil.

Setelahnya, dia melakukan latihan mengolah bola di depan rumahnya.

Dia lakukan agar dirinya benar benar dekat dengan bola dan tidak kehilangan sentuhannya.

Ini juga untuk membangkitkan rasa spiritualitas dengan bola.

Sehingga ketika nanti bersentuhan dengan bola kita akan merasa nyaman dan bola juga semakin lengket dengan kaki kita.

Contoh terbaik yang mempunyai bakat bawaan seperti itu tidak lain 2 legenda asal Argentina.

Diego Mayor dan Leo Pulga.

1 orang lagi asal Brazil adalah Renandinho.

Bayangkan saja bagaimana bola yang lengket dengan kaki akan membuat lawan kesulitan untuk mengambil bola.

Ini juga akan menguntungkan bagi pemain itu sendiri, apalagi bagi pemain yang berposisi sebagai winger seperti Jean.

Dengan kecepatan lari nya yang cepat, tentu berharap bahwa ketika mendribel atau menggiring bola juga kualitas kecepatannya sama.

Selesai melakukan semua itu, Jean mengistirahatkan tubuhnya terlebih dulu di teras rumah.

Dia tidak langsung masuk.

Saat suhu tubuhnya sudah turun, Jean masuk dan langsung mandi di kamar mandi yang ada di kamar tidurnya.

Dia harus bersiap untuk bersekolah hari ini.

"Jean, sarapannya udah ibu siapkan di atas meja."

"Ibu akan ke luar dulu, kalau berangkat jangan lupa kunci pintunya dan kuncinya simpan di dekat pot tanaman."

Jean mendengar teriakan ibunya dan langsung keluar dari kamarnya.

Dengan kondisi yang belum sepenuhnya memakai seragam.

"Ibu mau kemana?"

"Ke luar dulu sebentar, ke pasar mau beli bahan masakan buat nanti siang."

"Iya, nanti akan ku lakukan seperti yang ibu katakan." Balas Jean dan segera kembali ke kamarnya untuk berseragam.

Jean tidak bertanya lebih lagi pada ibunya karena sudah tahu bahwa ibunya akan ke pasar dan membeli bahan masakan untuk makan siang dan makan malam nanti.

Berseragam dengan cepat, Jean langsung turun dan benar saja, ibunya sudah berangkat.

Melihat sarapan di atas meja, Jean langsung melahapnya.

Menyelesaikan sarapan, Jean bergegas berangkat sekolah.

Tak lupa perintah ibunya juga dia lakukan, mengunci pintu dan menyimpan kuncinya di dekat pot pot tanaman.

Pergi ke halte bus dan seperti biasa menunggu di dalam untuk beberapa saat.

Sampai di gerbang sekolah, dia menjawab sapaan para siswa yang mengenalnya.

Ini menjadi suatu hal yang rutin di lakukan Jean ketika sampai di gerbang sekolah, menjawab sapaan teman sekolah.

Meski dirinya tidak terlalu mengenal siapa yang menyapa, dia selalu menjawabnya.

Menyapa satpam yang sedang bertugas, Jean melanjutkan dan terus menuju kelasnya.

Sampai di kelas, Jean menemukan bahwa semua siswa di kelasnya sudah masuk semua.

Jean pun duduk di bangkunya sendiri.

Hal yang di sayangkan oleh Jean adalah di kelasnya dia tidak memiliki teman yang berasal dari ekstrakulikuler sepak bola.

Berbeda dengan Elvin dan yang lainnya, mereka memiliki teman di kelas nya yang masuk ekstrakulikuler sepak bola.

"Jean, apakah ekstrakulikuler sepak bola sudah selesai pembuatan timnya?" Tanya siswa di kelas.

Jean menatap teman laki laki di kelasnya ini dan mengangguk.

"Sungguh?"

"Iya, hanya aku tak tahu siapa saja karena pengumumannya akan di berikan waktu latihan sore ini." Jelas Jean.

"Baguslah, ku kira tim sepak bola kita akan menunda waktu yang cukup lama."

"Memangnya kenapa?" Tanya Jean sedikit aneh terhadap temannya ini.

"Iya di luaran sana sudah ramai di perbincangkan, aku juga mempunyai teman yang bersekolah di sekolah lain dan menjelaskan bahwa tim ekstrakulikuler sepak bola mereka sudah membuat tim dan akan melakukan uji coba dengan tim mahasiswa."

"Aku mendengar ini juga kaget dan merasa iri karena sekolah kita tidak bisa melakukan hal ini."

"Ini jelas untuk membangun atmosfir juga, bukan hanya untuk pemain tapi para pendukung juga." Jelasnya.

Jean akhirnya mengerti, ternyata temannya ini meski tidak bergabung dengan ekstrakulikuler sepak bola, tapi dia akan berperan menjadi pendukung tim.

Memang perlu membangun atmosfir terlebih dulu, entah itu tim atau pendukung.

Sehingga ketika liga sekolah di mulai semuanya dalam keadaan siap dan bisa meraih hasil yang bagus di awal awal.

"Iya aku tahu itu dari ayahku juga, kemarin ayahku mengatakan bahwa sekolah yang ada di dekat daerah konstruksi ayahku sudah selesai membangun timnya dan berencana uji coba dengan tingkat mahasiswa."

"Terus bagaimana dengan sekolah kami? Apakah ada uji coba juga?"

"Aku belum tahu, tapi sepertinya akan ada."

"Ngobrolin apa kalian?" Suara yang lembut datang, Jean dan teman kelasnya ini langsung menengok dan menemukan Davina sudah datang.

"Pembentukan tim ekstrakulikuler sepak bola sekolah." Jawab teman yang mengobrol dengan Jean barusan.

Jean hanya menatap Davina dalam diam, dia tidak menjawab sama sekali.

Jean juga memberikan kesempatan bagi siswa yang tadi mengobrol dengannya untuk membalas perkataan Davina.

Sebab mereka akan sangat bangga jika bisa mengobrol dengan Davina.

Berbeda dengan Jean yang selalu di hampiri oleh Davina.

"Oh, benarkah?" Tanya Davina dan menatap Jean sambil tersenyum manis.

Jean menggelengkan kepalanya kemudian mengangguk.

"Kapan itu di umumkan?"

"Pelatihan sore ini."

"Sepertinya akan banyak yang datang ya?"

Pernyataan Davina ini membuat Jean bingung.

"Siapa yang datang?"

"Para siswa di sekolah, mereka ingin tahu siapa saja yang akan mewakili sekolah jadi mereka akan menyaksikan pembentukan tim tersebut."

Jean benar benar tidak tahu tentang hal ini.

"Kamu tahu dari mana?"

"Kakak kelas, tiap tahu juga begitu. Para siswa akan datang karena penasaran."

Jean mengangguk mengerti.

Dia benar benar tak menyangka akan kejadian seperti itu.

Dia berpikir apakah pelatih Maha Pudra tidak melarangnya atau memang sengaja.

Segera bel berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai.

Davina juga kembali ke tempat duduknya.

"Kamu beruntung Jean!" Ucap siswa yang duduk di pinggir Jean.

"Beruntung?"

"Iya, Davina sepertinya mengejar mu."

Jean menggelengkan kepalanya dan tersenyum masam mendengar hal seperti ini.

Segera guru datang dan pelajaran pertama di hari ini dimulai.

Terpopuler

Comments

Note_D

Note_D

semangat

2023-06-14

2

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus

2023-06-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!