3.

SMA Pasundan yang terletak di Bandung.

Mempunyai wilayah yang luas dan perlengkapan serta fasilitas yang lengkap.

Lapangan sepak bola yang terletak di dekat pinggir sekolah juga sekarang sudah berubah.

Berkat adanya sponsor dari perusahaan perusahaan untuk mendukung sekolah ini, pembangunan lapangan sepak bola juga dilakukan.

Tentu untuk membuat lapangan sepak bola semakin mewah, bagus, dan memiliki kualitas yang baik.

Lainnya tentu adalah bisa menampung banyak penonton, bukan hanya siswa sekolah tetapi juga para warga di sekitar yang ingin menonton pertandingan SMA Pasundan.

Di ruang sekretariat ekstrakulikuler sepak bola, semua siswa baru dan senior melihat ke arah seorang siswa baru yang masih menggendong tas sekolahnya.

Dengan seringai yang terpasang di mulutnya, siswa baru itu berjalan dan mendekat pada Jean kemudian menepuk bahu Jean.

"Aku tak menyangka kita akan satu sekolah, bagaimana? Haruskah aku memberikanmu assist yang banyak dan hebat?" Ucapnya membangunkan Jean juga.

Jean melihat wajah sembrono ini dan hanya tersenyum pahit.

Dia jelas mengenali siswa baru ini.

Elvin Ram.

Seorang pemain yang berposisi sebagai gelandang dari SMP 1 Putra Bandung.

Selama 3 tahun berturut turut, Jean juga berhadapan dengannya.

Ada sulit dan mudahnya.

Satu hal yang spesial tentangnya adalah, elegan.

Dengan posisinya sebagai gelandang, dia bermain sangat elegan, rapi dan terkontrol.

Memiliki umpan umpan yang mematikan.

Menginjak bangku kelas 2 SMP, Elvin membuktikan dirinya dan menjadi pencetak assist terbanyak di liga SMP selama 2 tahun.

"Haha, Elvin Ram. Pencetak assist terbanyak dari SMP 1 Putra Bandung. Ini benar benar berkah bagi SMA Pasundan kami." Noel langsung tertawa di depan meja pendaftaran.

Para siswa baru menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Ada yang merasa pahit dan ada yang merasa senang.

Pahit karena memiliki saingan yang berat dan hebat, senang karena memiliki pemain seperti itu.

Apalagi kedatangan kedua superstar dari liga SMP ini membuat mereka sangat bersemangat untuk mengarungi liga sekolah nantinya.

Jean menepis tangan Elvin di pundaknya dan tersenyum.

"Si brengsek ini juga sekolah di sini ternyata."

Elvin mendengar ini tertegun dan langsung tertawa.

Dia jelas merasakan keakraban dan penerimaan dari Jean.

"Haha kita akan menjadi partner mulai sekarang." Ujar Elvin.

Meski keduanya merupakan seorang superstar dari liga SMP, pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola juga sudah memperhatikan keduanya.

Hanya saja pihak Federasi atau Asosiasi tidak memilih untuk mengirim mereka berdua bersekolah di Eropa, karena hadiah seperti itu untuk para siswa di tingkat SMA.

Pihak Asosiasi atau Federasi Sepak Bola sudah memikirkan ini dengan matang.

Mereka sudah memiliki banyak generasi yang berumur sama dengan Jean dan Elvin di Eropa dan bersekolah sepak bola di sana.

Namun kesempatan yang di dapatkan untuk bermain masih sedikit.

Jadi mereka memilih untuk menunggu untuk keduanya tumbuh lebih banyak lagi dan mendapatkan pengalaman yang banyak di liga sekolah ini.

Berharap keduanya bisa benar benar tumbuh dengan matang dan selamat lalu akan mengirimkannya langsung ke Eropa.

Tentu saja, ada juga jalan lain.

Karena kebangkitan sepak bola Indonesia, para talent scout dari Eropa juga berdatangan kesini.

Apalagi setelah mengetahui adanya liga sekolah seperti ini, mereka juga tertarik untuk melihat bakat dan monster monster yang belum terbangun.

"Baiklah, segera isi formulir ini." Suara Noel yang sangat bergembira terdengar.

Jean dan Elvin juga teralihkan, keduanya saling memandang dan langsung mengambil formulir tersebut.

Mereka langsung mengisi formulir tersebut dan mengirimkannya kembali pada Noel.

Noel juga menerima dengan senyum puas.

Dia tidak berharap ada dua superstar di liga SMP yang datang ke sekolah Pasundan ini.

Ini jelas merupakan tambahan bagus bagi tim, ini juga akan menjadi kekuatan baru bagi tim sepak bola sekolah Pasundan.

Dia yakin dengan adanya murid murid baru di tambah 2 superstar dari liga SMP ini akan membuat SMA Pasundan bersinar di liga SMA.

Dia sudah tidak sabar untuk segera berjalannya liga sekolah.

Jean dan Elvin langsung meninggalkan sekretariat ekstrakurikuler sepak bola.

Tentu masih ada beberapa siswa yang masih mendaftar.

Dengan banyak nya siswa yang bergabung, nanti juga akan di adakan seleksi lanjutan oleh pelatih tim.

Tentu juga pelatih memiliki rencana untuk membangun tim yang kuat dengan dua tim yang sama kuatnya sehingga bisa melapisi tim utama.

Dengan kepergian Jean dan Elvin, suasana di ruang sekretariat juga kembali tenang seperti awalnya.

Bagi para siswa baru yang sudah mendaftarkan formulir dan menunggu teman teman lainnya, mereka masih membisik bisikkan tentang Jean dan Elvin.

Ada yang tak menyangka bahwa mereka akan satu tim dengan keduanya.

Jelas ini juga kebanggaan bagi mereka.

Berjalan mengelilingi sekolah bersama Elvin, Jean tidak merasa terganggu.

Dia justru merasa beruntung karena di hari pertama memiliki teman di lingkungan barunya ini.

Untuk pembagian kelas juga, pihak sekolah belum membagikannya.

Untuk saat ini, pihak sekolah masih membagi para siswa dengan cara grup yang sekiranya sama seperti kelas.

Setelah menghabiskan waktu berjalan bersama Elvin, Jean pamit bahwa dia harus bertemu grupnya.

Akhirnya keduanya berpisah, Jean mencari anggota grupnya yang sudah di bagikan oleh pihak sekolah sebelum memulainya sekolah.

Grup ini akan bertahan selama masa pengenalan sekolah.

Kembalinya para siswa baru bersama grupnya masing masing.

Masih ada ekstasi berlebihan di ruang sekretariat sepak bola.

Noel sebagai kapten tim ekstrakulikuler sepak bola yang paling terlihat sangat bersemangat.

Dia sudah mengguncang guncang bahu teman teman nya di ruang sekretariat.

"Bisakah kamu bersantai sedikit El?"

"Tidak bisa, aku benar benar bahagia saat ini."

"Bukannya kamu segera melapor pada pembimbing dan pelatih mengenai hal ini?"

Noel mendengar ini segera tersadar dan melihat temannya yang baru berbicara.

Segera dia memegangi kedua pundak temannya itu.

"El jangan guncang aku lagi, aku pusing."

"Tidak, sekarang aku berterimakasih. Kamu sudah mengingatkan ku." Sahut El.

"Sekarang antar aku mencari pembimbing dulu."

Pembimbing adalah seorang guru dari sekolah Pasundan dan merupakan orang yang bertanggung jawab penuh atas ekstrakulikuler sepak bola.

Berbeda dengan pelatih, pelatih ada yang dari guru olahraga resmi dari sekolah, ada juga yang merekrut pelatih berlisensi rendah.

Ini untuk meraih tujuan besar bagi sekolah yang merekrut pelatih resmi.

Hal ini juga di setujui oleh pihak Federasi atau Asosiasi karena untuk membimbing bakat bakat ini di perlukan juga pelatih profesional.

Noel dan temannya itu berjalan ke ruang guru untuk melaporkan hasil pendaftaran ekstrakulikuler sepak bola tahun ini.

Tentu untuk memberitahu bahwa dua superstar juga datang ke sekolah ini.

Untuk memberitahu pelatih, mereka perlu menghubunginya dulu.

Karena pelatih SMA Pasundan juga merupakan pelatih yang berlisensi dan baru direkrut tahun kemarin.

Sehingga tahun kemarin mereka juga meraih hasil yang cukup bagus yaitu posisi 7 klasemen.

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya dimana SMA Pasundan berada di posisi menengah ke bawah.

Terpopuler

Comments

Taaku

Taaku

mantap

2023-07-08

0

DEWA TA1

DEWA TA1

baru bisa baca Thor, semangat up-nya

2023-06-14

2

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus

2023-06-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!