Arang dan semua pasukan berkumpul di depan Barak.
“Izinkan aku untuk memperkenalkan teman baru kita. Pasukan yang akan merubah strategi untuk selamanya!.”
Suara dari langit membuat keadaan semakin menegangkan. Barak bersinar menandakan waktu latihan telah selesai. Berikutnya sesosok makhluk humanoid berkulit hijau keluar dari barak membawa karung di punggungnya.
“Woaaaah...”
Seluruh pasukan bergumam takjub dengan kemunculan goblin.
{Tunggu, goblin?}
Arang merasa heran karena pasukan baru ternyata hanya goblin. Bahkan Goblone yang juga seorang goblin tidak merasa sada yang sepesial dari goblin pembawa karung itu.
Tetapi...
“Muehehe,” Aurelia tertawa dengan cara yang aneh.
“Dia goblin bukan sembarang Goblin. Goblin yang satu ini memiliki keahlian pencurian, kecepatan pengumpulan sumberdaya dan kecepatan berlari yang tinggi.”
Goblin yang beru keluar dari barak segera berlari menuju camp untuk mengambil sepotong daging panggang. kecepatannya berlari membuat Goblone tercengang.
{Menurut keahlian yang dimiliki goblin itu, dia termasuk dalam pasukan Farming} ucap Arang.
“Kau benar. Karung yang goblin itu bawa juga memiliki efek dapat menyimpan banyak barang tanpa sedikitpun menambah beban.”
{Sungguhan!} Efek dari karung goblin justru lebih menarik perhatian Arang.
Dia teringat dengan perburuan tadi malam yang terpaksa diakhiri karena tidak dapat lagi membawa lebih banyak buruan.
{Jika pasukan goblin ikut bersama kami, mungkin tadi malam kami akan berburu hingga pagi} pikir Arang.
Sepuluh goblin keluar dari Barak. Selanjutnya pasukan lainnya akan segera keluar.
“Oke, kali ini adalah yang paling besar!.”
Barak kembali bersinar, kemudian seorang wanita berambut merah keluar dari barak.
{Woaw, besar} ujar Arang melempar sarkasme saat melihat dada wanita yang baru saja bergabung dengan pasukan.
Dia membandingkan dasar Archer yang begitu rata seperti papan.
“Eh, lah kok...” tetapi Aurelia justru kebingungan saat melihat wanita itu.
{Ada apa Lia?}
“Wanita itu bukan pasukan.”
{Hah?}
“Dia penduduk desa (Villager).”
Jika diperhatikan wanita itu menang tidak terlihat memiliki keahlian bertarung, bahkan dia tidak membawa senjata.
“Oh.” Villager berjalan menuju reruntuhan pabrik tanpa peduli dengan tatapan semua orang. Dia kemudian tepuk tangan didepan pabrik rusak itu.
{Apa dia menderita gangguan mental atau semacamnya?}
“Emm... ya itu hanya kebiasaan nya.”
{Apa wanita itu memiliki peran dalam permainan?}
“Tidak, dia hanya pemandu di awal permainan dan juga saat update. Tapi selebihnya dia hanya pelengkap.”
Aurelia berhenti berbicara untuk berpikir, dia teringat dengan perkataan Arang jika telah melatih para Archer untuk melakukan pembedahan pada hewan buruan. Dimana hal seperti itu tidak ada di dalam game.
“Tapi mungkin berbeda dunia nyata. Villager hanya manusia biasa, kecerdasannya lebih baik dari Barbarian, mungkin kita bisa mengajari sesuatu padanya.”
{Itu akan sangat membantu jika dia bisa menjadi pengurus pabrik}
Keduanya mulai memikirkan cara untuk memanfaatkan Villager. Hingga akhirnya troops terakhir di Town Hall level 2 pun keluar dari Barak.
Getaran kecil terasa seakan sesuatu yang besar tengah berjalan mendekat. Siluet hitam muncul di belakang barak, hingga akhir sosok itu pun dapat dilihat oleh semua orang.
Semua orang terdiam melihat makhluk raksasa setinggi lima meter berdiri di depan mereka. Hanya Goblone yang kebingungan dengan keadaan ini. Seakan dia ingin bertanya ‘Bagaimana makhluk sebesar itu dilatih di tempat yang begitu kecil?.’.
{Itu baru yang kita sebut sebagai pasukan!}
Arang begitu senang melihat prajurit baru yang akan memperkuat pasukannya.
***
(Bersambung)
*Author: Goblins and Giants join the Squad
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments