{Setelah mengetahui namaku, apakah aku boleh memanggilmu Aurel?. Teman-temanmu memanggilmu demikian bukan?}
Arang bertanya dengan begitu sopan.
‘Tidak masalah untukku.’ balas Aurelia melalui pikiran.
{Baiklah Aurel, biar aku jelaskan bagaimana kondisimu saat ini}
Meskipun wajahnya tertutupi oleh topeng Leak, tapi dari nada suara membuat Aurelia sadar jika Arang sedang serius.
{Waktumu hanya tersisa satu jam}
‘Satu jam?.’
{Itu benar, satu jam. Kau hanya memiliki waktu sebanyak itu}
Arang kemudian menceritakan bagaimana Aurelia masih hidup dan bertahan sampai saat ini meskipun tubuhnya sudah hancur.
{Semua karena efek dari meteor} ucap Arang.
“Meteor?, Aku melihat hujan meteor saat gempa terjadi, dan... bola api yang menabrak pabrik....”
Aurelia menengok area tengah yang terdapat sebuah kawah kecil dengan bongkahan batu hitam ditengahnya.
{Meteor itulah yang membuatmu masih bisa hidup, dan juga alasan kenapa kau bisa melihat dan mendengar ku}
Arang mengatakan jika meteor yang menghujani seluruh bumi dua hari lalu memilik keajaiban yang sulit untuk dijelaskan.
Sejujurnya sulit bagi Aurelia mempercayai semua yang Arang katakan, karena terdengar begitu fantasi dan imajinatif.
Namun melihat keadaannya sekarang membuat Aurelia tidak mempunyai alasan untuk tidak percaya pada wanita bertopeng Leak itu.
{Satu jam lagi, kemampuan regenerasi yang diberikan oleh sisa meteor itu akan menghilang. Setelah itu kau akan terbunuh seketika}
Arang mengetuk dinding beton di atas tubuh Aurelia. Gadis itu pun bertanya, bisakah Arang menolongnya keluar dari keadaannya sekarang.
{Jika yang kau maksud adalah mengeluarkan tubuhmu dari dalam sana, maka jawabannya adalah mustahil}
Arang mengulurkan tangannya yang penuh ukiran untuk menyentuh kepala Aurelia, namun yang terjadi justru tangan Arang menembus kepala gadis itu.
‘Kau hantu!.’
{Bukan!}
Aurelia begitu terkejut melihat sosok Arang yang menjadi agak transparan.
Menyadari jika Arang tidak dapat membantunya keluar dari keadaan sekarang, Aurelia pun mulai pasrah. Dia sudah bersiap untuk mati saat menyelamatkan Rani temannya, jadi tidak ada penyesalan yang tertinggal
Tetapi perasaan aneh mulai mendatangi Aurelia.
{Begitu rupanya}
Arang melepas topeng Leak yang selama ini dia kenakan. Melihat sosok wanita cantik dibalik topeng mengerikan, membuat Aurelia tidak bisa berkata-kata.
‘Aku sudah menduga jika dia memang cantik dari suaranya. Namun tidak ku kira kecantikannya melebihi apa yang bisa aku bayangkan.’ pikir Aurelia.
Bibir Arang menyunggingkan senyum, wanita berambut hitam itu berterimakasih atas pujian yang Aurelia berikan lewat pikirannya.
Arang duduk bersandar di samping Aurelia, keduanya pun menatap langit malam bersama. Entah kenapa Aurelia merasakan perasaan yang sama dari Arang.
Perasaan pasrah yang begitu berat.
Karena begitu penasaran, Aurelia pun akhirnya bertanya, ‘Arang apa ini juga hari terakhirmu?.’ Dia hanya asal bertanya. Tetapi tidak diduga pertanyaan tepat sasaran.
{Kau benar. Sama sepertimu, aku juga akan lenyap satu jam lagi}
“Kenapa?.” entah kenapa Aurelia merasa khawatir.
Keduanya baru saja bertemu beberapa menit lalu, tetapi dalam waktu singkat itu Aurelia merasa telah menjadi begitu akrab dengan Arang.
Arang menceritakan kisahnya.
Ratusan tahun Arang bertarung untuk mendapatkan pengakuan para dewa. Hingga pertarungan terakhir merenggut nyawanya, Arang berpikir jika akhirnya dia bisa beristirahat.
Tetapi para Dewa justru memberikan hadiah yang tidak dia inginkan atas dedikasinya selama menjadi Utusan, yakni kesempatan untuk hidup lagi di dunia lain dengan kekuatan khusus.
Terlihat seperti template cerita isekai mainstream, tetapi itulah faktanya.
‘Jadi hadiah apa yang mereka berikan, tapi kau tidak menginginkannya?.’
Pertanyaan Aurelia tidak segera Arang jawab, wanita cantik itu masih menatap langit yang tertutup awan hitam seakan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
‘Tidak masalah jika kau tidak ingin mengatakannya.’ ujar Aurelia.
Mendengar itu Arang segera menggelengkan kepalanya.
{Hanya saja aku tidak ingin kau menjadi kasihan padaku}
‘Kenapa begitu?, Seakan kondisiku saat ini tidak cukup buruk, hingga masih memiliki kesempatan untuk memikirkan keadaan orang lain.’
Meski berkata demikian, Arang dengan mudah melihat rasa penasaran di mata Aurelia. Dengan alasan agar gadis itu tidak menjadi arwah penasaran setelah meninggal, Arang pun melanjutkan ceritanya.
{Mereka merubahku menjadi Support System}
‘Support System?.’
{Mungkin akan lebih mudah dipahami jika aku menyebutnya sebagai Kecerdasan Buatan}
\*\*\*
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Aster
sejauh ini ceritanya seru thor
2023-10-08
2
Zendria Sunflower 🌻
jejak zen
2023-10-07
1