Perasaan hangat membuat Aurelia terbangun. Begitu membuka matanya, gadis itu melihat sinar mentari melewati sela-sela reruntuhan pabrik.
Sesaat Aurelia tidak melihat adanya perbedaan dengan apa yang ia lihat selama dua hari terakhir, kecuali sudut pandang yang berbeda.
“Apa itu...”
Entah bagaimana Aurelia dapat melihat tempatnya tertindih beton. Noda darah masih terlihat segar, dan seonggok tubuh manusia tanpa kepala dapat dia lihat dengan jelas masih ditempatnya.
{Lia, kau sudah bangun?}
“Kyaaaaa!.”
Suara Arang membuatnya kaget hingga berteriak keras.
"Arang, kau membuatku terkejut. Jantungku rasanya mau lepas." Pekik Aurelia yang hampir saja berteriak kaget.
Aurelia melihat sekitar tetapi tidak melihat Arang dimana pun.
{Sungguh? Tapi kurasa kau tidak memiliki jantung lagi} balas Arang dengan tawa kecil.
“Ya, dan bagaimana itu bisa terjadi?.”
Aurelia menginginkan penjelasan tentang keadaannya saat ini. Bagaimana bisa dia masih tetap hidup meskipun kepala dan tubuhnya terpisah.
Arang tidak berniat menyembunyikan apapun dari temannya. Suara tanpa wujud itu pun mulai menjelaskan tentang apa yang ia lakukan untuk menyelamatkan Aurelia.
(Hell Calling) adalah sihir yang dapat merubah ras seorang manusia menjadi iblis. Arang menggunakan sihir itu untuk merubah Aurelia menjadi Leak sama sepertinya.
{Aku harap kau tidak menyesal karena telah berubah menjadi setan mengerikan}
Suara Arang sedikit bergetar, seakan dia takut jika Aurelia marah atas apa yang dilakukan. Tetapi kekhawatiran Arang tampaknya sedikit berlebihan.
“Menyesal, tentu saja tidak. Kau sudah memberikan peringatan padaku sebelumnya, dan ini adalah pilihanku.”
Aurelia berkata dengan penuh keyakinan, dia telah mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan terburuk. Dia justru berterimakasih karena arang memberikan kesempatan kedua untuknya.
Arang menambahkan jika saat ini dirinya tidak dapat dilihat karena kehabisan energi setelah melakukan ritual perubahan ras untuk Aurelia.
Lagi pula matahari adalah kelemahan dari sebagian besar ras iblis seperti Leak.
“Tetapi kenapa aku tidak merasakan apa pun saat terkena sinar matahari?.”
Langit-langit diatas Aurelia runtuh membuat sinar matahari mengenainya. Dia sama sekali tidak merasakan tubuhnya akan terbakar oleh sinar matahari seperti yang sering diceritakan di film.
{Itu karena efek batu meteor}
“Meteor?.”
Aurelia berpikir dirinya begitu sial saat kepalanya terpanggang oleh kebakaran akibat meteor yang jatuh di dekatnya. Tetapi Arang justru mengatakan itu adalah sebuah keberuntungan.
Meteor memiliki energi tanpa batas. Arang yang tidak memiliki cukup energi saat menggunakan sihir (Hell Calling), terbantu oleh energi dari meteor. Itulah kenapa dia mengatakan jika Aurelia sangat beruntung.
{Aku memasukkan batu meteor itu di dalam kepalamu. Energi dari meteor membuatmu memiliki kekebalan terhadap sinar matahari}
Setelah mengatakan itu Arang mengatakan energinya telah habis sehingga perlu beristirahat hingga malam hari, bahkan mungkin sampai besok.
Sebelum benar-benar beristirahat, Arang berpesan pada Aurelia agar berhati-hati dengan monster.
“Monster?.”
{Mereka adalah makhluk yang datang bersama meteor saat malam bintang api. Dan mereka tertarik dengan energi dari meteor, jadi berhati-hatilah}
“Meskipun kau berkata begitu, tapi bagaimana aku bisa mempertahankan diri?.”
Dirinya hanya sepotong kepala tanpa badan, bagaimana bisa bertahan jika sesuatu yang berbahaya mendekatinya.
Arang mengatakan jika ada sistem yang telah terkoneksi pada jiwa Aurelia. Gadis itu hanya perlu menyebutkan kata kunci untuk menggunakan asisten tersebut.
“Open Status?.” Aurelia mengatakan kata kunci yang diberikan Arang sebelum suaranya menghilang.
Ding!
Suara lonceng itu kembali terdengar. Suara yang sama seperti saat Aurelia bertemu dengan Arang.
Kemudian sebuah panel transparan muncul tepat di depan wajah Aurelia.
\*\*\*
(Bersambung)
\*Author: Akhirnya chapter berikutnya sudah bisa menggunakan sistem.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments