Ding!
Suara lonceng kali ini membuatku begitu terkejut, meskipun aku sudah mengira jika ini akan terjadi. Tetapi tetap saja aku masih merasa panik saat mendengarnya secara langsung.
[Meriam turret telah hancur]
“Mereka datang! Mereka datang!.”
Kepanikan ku semakin parah ketika para goblin mulai memasuki area pabrik. Aku sudah berusaha membangun Barak dan Camp, tapi kedua fasilitas itu membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun .
“Goog!.”
Pasukan goblin segera menuju ketempat kepalaku seakan mereka sudah mengetahui keberadaan ku tanpa bimbingan dari penciuman serigala.
“Apa kepalaku begitu bau hingga goblin pun bisa menciumnya dari jarak ratusan meter?.”
Sudah tiga hari aku tidak mandi, mungkin itulah sebabnya mereka bisa menemukan keberadaan ku.
Tidak ingin hanya menunggu mereka datang. Aku pun mulai mencari cara untuk mengulur waktu sampai pembangunan selesai.
Saat melihat Inventory aku teringat dengan bundel yang belum sempat dibuka.
___________________________________________
[New Player Bundel]
Keterangan: paket berisi 5 hadiah acak. Memiliki kesempatan mendapatkan item Legendary saat dibuka.
___________________________________________
[Apa anda ingin membuka bundel player baru?.]
“Ya, cepat buka!.”
[Pilihan dikonfirmasi]
Lima kado muncul di layar menu status, kemudian satu persatu kado dibuka.
[Mendapat 1 Poke Ball]
[Mendapat 1 Flare Gun]
[Mendapat M4 dengan 400 Amunisi]
[Mendapat 24 jam Universal Speed up]
[Mendapat 10.000 Universal Resource]
Setelah melihat Lina hadiah yang baru didapatkan, aku segera menggunakan item 24 jam Speed up untuk mempercepat pembangunan Barak dan Camp yang sedang berlangsung.
[Camp tentara selesai dibangun]
[Barak tentara selesai dibangun]
Meskipun pembangunan telah selesai tapi aku masih belum bisa merasa lega, karena melatih pasukan juga membutuhkan waktu.
“Gigigi!.”
“Aaaaaaaa.... mereka sudah masuk!.”
Para goblin sudah sampai ditempat kepalaku berada. Pemimpin goblin terlihat puas saat melihat potongan kepala tergeletak di atas beton tanpa ada penjagaan.
“Go gigi!.”
Dengan senyuman lebar di bibir, goblin pemimpin hendak mengambil kepalaku. Tapi tiba-tiba...
Zraaat! Kilatan pedang melukai tangan pemimpin goblin dengan begitu parah. Melihat serangan datang seketika semua goblin segera waspada.
Pemimpin goblin pun melompat menjauhi kepalaku, dia melihat pelaku penyerang dengan penuh kemarahan.
Seorang pria dengan rambut dan kumis berwarna emas, hanya mengenakan celana pendek serta sendal sebagai alas.
Sosok itu berdiri gagah diatas beton sembari menghunuskan pedangnya kearah goblin untuk melindungi kepalaku.
Barbarian, satu-satunya tentara yang bisa aku latih di barak level 1.
“Gogi!.”
Pemimpin goblin memerintahkan penyerangan, dengan segera goblin archer menembak anak panah.
Barbarian berlari berniat untuk menyerang, tapi sayang dia terbunuh setelah menerima lima serangan anak panah. Mayat Barbarian meledak menjadi cairan berwarna ungu.
Namun ini bukan akhir dari segalanya, karena dua puluh Barbarian sudah siap untuk memasuki medan perang.
“Aaaaaaaarrrg!.”
Para Barbarian menyerbu pabrik, menyerang para goblin. Pertempuran sengit terjadi didepan mataku. Goblin mulai berjatuhan satu persatu, begitu pula dengan pasukan Barbarian.
Tetapi setiap kali satu Barbarian terbunuh maka akan ada satu Barbarian bergabung dalam pertempuran. Pasukan Barbarian terus diproduksi, tetapi Camp tentara saat ini hanya bisa menampung 20 pasukan.
“Pemenang pertempuran ini jelas sudah dapat ditentukan.”
Senyum pemimpin goblin menghilang, sekarang giliran senyumku yang mulai mengembang.
Jumlah pasukan goblin mulai berkurang, perbedaan jumlah semakin memperburuk keadaan para goblin. Merasa jika keadaan sudah dapat dikendalikan, aku mulai melakukan beberapa uji coba.
“Hey kau!.” aku memanggil dua Barbarian yang baru saja memasuki medan perang.
“Gunakan ini.”
Dari inventory aku mengeluarkan Poket Ball dan senapan M4. Kedua Barbarian terlihat bingung saat melihat item-item itu, tetapi mereka tetap mengambilnya.
“Para Barbarian yang menggunakan senapan sebagai senjata. Bukankah ini sangat rusak.”
Aku mulai membayangkan ribuan pasukan Barbarian berbaris membawa senjata mesin.
Tetapi sepertinya aku berpikir terlalu jauh. Barbarian menggunakan senapan untuk memukul para goblin, bukan menembaknya.
“Bukan begitu cara pakainya, Oooy!.” aku merasa kesal saat melihat kecerdasan para Barbarian yang tidak berbeda dari monyet.
Beralih dari Barbarian yang tidak tahu cara menggunakan senapan. Aku mengawasi Barbara dengan Poket Ball.
“Dia juga tidak jauh berbeda dengan Barbarian sebelumnya.” gumamku ketika melihat Barbarian itu tidak melempar bola tetapi justru memukulkannya ke kepala pemimpin goblin.
Tubuh pemimpin goblin bersinar merah saat terkena serangan dengan Poket Ball, lalu tubuhnya terhisap masuk kedalam bola.
"Berrrr."
Aku begitu terkejut melihat apa yang baru saja terjadi hingga seluruh air liur di mulutku menyembur keluar.
***
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments