“Ini luar biasa Lia.”
Arang sangat senang ketika menggunakan tubuh Archer sebagai wadahnya. Dia mencoba bergerak dengan melakukan beberapa aksi akrobatik, lalu menguji kemampuan bertarung menggunakan panah.
Hasilnya semua anak panah yang dia lepaskan mengenai semua target dengan sempurna.
“Aku tidak tahu apakah itu kemampuan mu atau kemampuan Archer.”
“Jahatnya, tentu saja itu kemampuanku.”
Arang dalam wujud Archer terlihat marah atas pertanyaan ku, dia bahkan menggembungkan pipinya yang justru terlihat menggemaskan.
Karena penasaran aku pun memerintahkan empat Archer lainnya untuk menembak target seperti yang Lia lakukan, hasilnya tidak ada satupun dari mereka yang mengenai target.
“Hehehe, kau lihat.”
Arang begitu bangga setelah terbukti jika keahlian panahannya lebih baik dari para Archer.
Sebenarnya ini semua bukan tentang keahlian para Archer yang buruk, melainkan batasan yang diberikan oleh sistem permainan Kelas off Klan membuat mereka tidak dapat melakukan serangan melebihi jarak tertentu.
Jika Meriam Turret tidak bisa menyerang musuh diluar jarak lima belas meter, sedangkan pasukan Archer tidak bisa membidik lawan di luar jarak sepuluh meter.
Entah karena kelelahan atau memang sudah malam, rasa kantuk mulai menggangguku. Arang menyadari itu lewat suaraku yang semakin lemah, dia pun menyuruhku untuk beristri.
Mengikuti saran Arang, aku bersiap untuk istirahat setelah melakukan beberapa persiapan seperti meningkatkan level Town Hall dan menjadikan arang sebagai Co leader.
Setelah menjadi wakil, Arang dapat memiliki akses sistem kelas off Klan sama sepertiku. Mulai sekarang dia akan memegang kendali saat aku sedang beristirahat.
***
Mendengar adanya serangan goblin saat ia sedang beristirahat, membuat Arang begitu khawatir dengan keamanan area pabrik.
Dia sudah mengira akan ada monster disekitar yang tertarik dengan energi sihir dari meteor. Tetapi jumlah monster yang datang sama sekali tidak Arang waspadai sebelumnya.
Arang merasa ada yang aneh, tidak seharusnya monster sebanyak itu muncul begitu cepat.
Makhluk astral yang kini merasuki tubuh Archer, saat ini sedang melihat keadaan area sekitar pabrik bersama dengan lima Barbarian dan dua Archer, sisa pasukan dikerahkan untuk melindungi kepala Aurelia.
“Aku ingin mencari tahu dari mana asal para goblin itu. Tetapi akan menyulitkan jika melakukan pencarian di malam hari. Aku bisa mengikuti jejak, tetapi itu terlalu beresiko karena bisa saja musuh melakukan penyergapan.”
Kekuatan pasukan Barbarian dan Archer saat ini masih belum bisa diandalkan. Mereka perlu diperkuat dengan penelitian, tapi fasilitas itu belum bisa dibuka hingga level Town Hall naik lebih tinggi lagi.
Arang kemudian teringat dengan sebuah bola berwarna merah putih yang diberikan Aurelia. Temannya itu mengatakan jika bola itu memiliki kemampuan untuk menangkap monster, dan monster yang ditangkap akan menjadi sekutu.
Item yang terlihat biasa saja tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa.
“Mampu menangkap monster dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan tanpa perlu memiliki keahlian Penjinak atau melakukan kontrak. Item ini cukup rusak. Tetapi...”
Arang menggunakan Poket Ball untuk mengeluarkan monster yang terperangkap di dalamnya. Sesosok goblin muncul dari cahaya merah yang dipancarkan Poket Ball.
“Bukankah akan sia-sia jika benda ini hanya digunakan untuk menyimpan monster lemah seperti goblin?.”
Dia berniat untuk mengosongkan Poket Ball agar bisa diisi dengan monster yang lebih baik. Karena tidak tahu bagaimana memutus ikatan monster dengan Poket Ball, Arang memilih tidak ambil pusing sehingga mengambil jalan tercepat.
Panah diarahkan pada goblin yang membuat monster hijau itu begitu ketakutan. Karena tidak bisa melawan maupun melarikan diri, goblin itu pun mulai menangis sambil melakukan Dogaza.
Melihat itu Arang merasa heran, bagaimana mungkin monster yang terlahir dari dalam Dungeon bisa melakukan tindakan yang biasanya manusia lakukan.
“Apa sebelum datang kemari dia sudah bertemu dengan manusia lain?, Atau.”
Karena penasaran, Arang pun tidak hadi membunuh goblin itu.
“Apa kau bisa berbicara?.” tanya Arang yang segera dijawab dengan bahasa aneh tidak dapat dipahami.
“Oke, cukup aku tidak mengerti apapun yang kau katakan.”
Mendengar itu goblin kembali bersujud di depan Arang.
“Apa kau takut aku membunuh mu?, Tidak apa, karena meskipun aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, tetapi setidaknya kau memahami apa yang aku katakan.”
Menemukan monster yang memiliki kecerdasan sangat sulit. Itu membuat Arang berpikir jika lebih baik memanfaatkan goblin itu dari pada membunuhnya.
***
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
°Itsuuki°~°Kun°
beristri?
2023-10-13
2