Roda rolet mulai berputar, aku mulai berharap mendapatkan sesuatu yang bisa membuatku mendapatkan banyak sumber daya.
Ding!
Suara lonceng berbunyi, aku dengan hati-hati melihat hadiah yang aku dapatkan.
[Selamat anda mendapatkan Game Bertani di Bulan]
“Hah?.”
Lagi, aku kembali mendapatkan game. Walaupun aku berharap mendapatkan 10.000 diamond maupun mobil sport, e.... Maksudku sesuatu yang lebih berguna.
Tetapi bukankah baru saja aku berharap agar mendapatkan banyak sumberdaya, lalu sistem memberiku game bertani.
Bukankah ini aneh?.
“Seakan sistem menyuruhku untuk bekerja jika ingin menjadi kaya.”
Aku membuka manu statistik untuk mengaktifkan game yang baru aku dapatkan.
[Game Harvest on Moon aktif]
Setelah mengaktifkan game banyak item baru yang muncul di toko. Meskipun aku bisa membeli item-item itu di universal store, tapi harganya tiga kali lebih murah jika membelinya di toko game asal item tersebut.
Bingung?.
Sebagai contoh aku bisa membeli lahan subur seharga 150 koin emas di universal store, tetapi aku bisa mendapatkannya dengan hanya 50 koin emas jika membelinya di toko game Bertani di Bulan.
Aku menghabiskan 1.000 energi sihir untuk membeli 10 lahan subur. Selanjutnya berkonsultasi dengan Arang mengenai bibit apa yang sebaiknya ditanam.
{Bertani?. Aku tidak memiliki sedikitpun pengalaman tentang itu} jawab Arang. {Game bertani, huh. Apa kau membelinya karena perkataan ku saat itu?.}
“Tidak, aku mendapatkan game ini secara gratis dari lotre.”
{Lotre?. kau pasti sangat beruntung karena mendapatkan 2 hadiah tingkat unik dua kali berturut-turut}
“Sekarang setelah kau mengatakannya, itu menang benar aku merasa sangat beruntung mendapatkan hadiah tingkat unik dua kali berturut-turut.”
Aku merasa senang mendapatkan pujian, meski aku sadar jika semuanya hanya keberuntungan semata.
{Mungkin ini adalah strategi perjudian. Kau tahu, para bandar judi biasanya memberikan kesempatan menang lebih besar pada pemain baru. Kau harus berhati-hati agar tidak kecanduan}
Aku setuju dengan pendapat Arang, mungkin keberuntungan yang aku miliki hanya bersifat sementara. Tidak mungkin bukan aku akan terus mendapatkan hadiah rank tinggi setiap hari.
***
___________________________________________
[Benih tomat]
Rank : Common
Harga : 1 gold
Keterangan : bijih tomat yang bisa ditanam pada musim apapun. Jika ditanam pada lahan subur bisa dipanen setelah 12 hari tanam. Dapat digunakan 10×.
___________________________________________
___________________________________________
[Benih Jagung]
Rank : Common
Harga : 1 Gold
Keterangan : bijih Jagung yang bisa ditanam pada musim apapun. Jika ditanam pada lahan subur bisa dipanen setelah 25 hari tanam. Dapat digunakan 10×.
___________________________________________
Karena tidak tahu benih apa yang bagus di tanam pada musim ini, pada akhirnya aku membeli benih yang bisa ditanam pada segala musim.
Tetapi hampir semua benih yang dijual pada toko Bertani di Bulan bisa ditanam di segala musim. Karena itu aku memilih membeli benih dengan masa panen terpendek dan harga jual yang cukup tinggi.
Setelah mendapatkan benih, dan lahan pun sudah siap ditanami. Arang mengajak semua pasukan untuk bercocok tanam.
Namun sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang bisa mengikutinya. Bahkan para Archer yang sebelumnya bisa diajari membongkar hewan buruan pun menolak untuk berkebun.
{Sepertinya mereka beranggapan jika kegiatan bertanam hanya akan menurunkan keahlian memanah yang mereka miliki.} Ujar Arang.
Apa ini adalah sebuah batasan pada karakter prajurit. Mungkinkah sistem melarang para prajurit petarung untuk bertani?.
“Apa memang hanya aku dan kau yang bisa menjalankan pertanian ini?.”
Akan sangat mudah jika aku yang melakukan pertamina ini. Aku hanya perlu mengklik lahan yang ingin ditanami, lalu memilih benih yang akan di tanam.
Kemudian viola, tanah yang dipilih sudah ditanami benih.
Tetapi masalahnya akan menyulitkan jika aku harus melakukannya setiap hari dengan jumlah tanaman yang begitu banyak mencapai puluhan hektar lahan.
“Ho.”
Saat aku dan Arang tengah berpikir untuk memecahkan masalah pertanian, tiba-tiba Villager datang hanya untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
Tepuk tangan ke segala objek seperti orang gila.
{Hey kau, ambil ini!}
Arang memberikan benih tomat pada Villager lalu menunjuk ke lahan tanam. Kami hanya mengawasinya saat mulai berjalan, berpikir jika Villager mungkin akan kembali tepuk tangan seperti biasanya.
Tetapi apa yang dia lakukan membuat kami berdua berteriak bersamaan.
{“Dia melakukannya!”}
Yap, Villager mulai menebar benih seperti yang dilakukan seorang petani. melihat cara itu berhasil, aku pun segera membeli berbagai peralatan pertanian seperti cangkul, alat penyiraman dan bahkan sumur yang aku tempatkan di tengah lahan pertanian.
***
(Bersambung)
Konversi mata uang.
1 Gold universal
\= 2 Energi Sihir
\= 5 Sumberdaya game
\= 100 silver
\= 100 bronze
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments