Membuat Garry Kesal

Di saat yang sama di tempat yang berbeda ....

Feby memutar bola matanya sebab dari tadi dia memerhatikan Garry yang tampak berdiri tak tenang sambil memandang ke arah jam tangannya. Pria itu tampak tak tenang sebab Stella tak kunjung datang.

Garry, Stella, dan Feby dulu mengenal satu sama lain saat mereka masih duduk di bangku kuliah. Saat itu, Garry adalah salah satu senior Stella dan Feby. Di sanalah awal mula kedekatan Garry dan Stella. Meskipun dari awal Garry hanya mendaratkan matanya pada Stella, tak bisa dipungkiri kalau Feby kerap kali berusaha untuk mendekati Garry. Hingga kini, akhirnya dia juga bisa menaklukkan Garry.

“Garry, kenapa kau terlihat gelisah?” tanya Feby, pura-pura tidak tahu dengan apa yang ada di pikiran Garry saat ini.

“Stella belum juga datang padahal acaranya hampir dimulai,” jawab Garry tanpa melirik ke arah Feby sedikit pun.

Feby lagi-lagi memutar bola matanya. “Sudahlah. Sebentar lagi Stella pasti akan datang. Kau yang sabar. Kau tahu sendiri, ‘kan, kalau di jalan sering sekali macet?”

Garry menghela napas panjang, lalu memilih duduk di samping Feby. “Aku hanya khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Stella di jalan,” ucap Garry.

Feby memegang tangan Garry. “Gar, Stella sudah dewasa. Dia pasti tahu bagaimana caranya menjaga dirinya sendiri. Kau tidak perlu khawatir begitu,” ucap Feby, berusaha meyakinkan Garry kalau pria itu tidak perlu terlalu memikirkan Stella.

Garry melepaskan tangannya dari genggaman Feby, lalu berkata, “Tetap saja aku khawatir.”

“Gar, di mana Stella? Kenapa dia belum sampai juga?” tanya Damar yang baru saja menghampiri Garry dan Feby. “Bella tidak mau memulai pestanya tanpa Stella.”

“Mungkin sebentar lagi Stella akan datang, Kak. Tadi, dia bilang kalau dia masih di salon,” jawab Garry. Pria itu pun sebetulnya masih heran kenapa Stella berada di salon padahal selama berpacaran dengannya Stella tidak pernah menginjakkan kakinya di salon lagi.

“Tumben sekali Stella tidak datang bersamamu,” komentar Damar.

“Tadi aku sudah menjemput Stella tapi Stella tidak ada di kosnya, Kak.”

Ketika Damar hendak membalas ucapan Garry, pintu rumahnya terbuka. Semua orang menoleh dan terpana pada sosok gadis yang berjalan masuk ke dalam rumah Damar dan Ane.

Stella berjalan dengan anggun masuk ke dalam rumah kakaknya. Riasan wajah natural yang dipadukan dengan penampilan modis ala seorang model membuat aura kecantikan Stella semakin keluar. Tak lupa gadis itu juga mengembalikan rambut panjang bergelombang kecokelatan miliknya.

Semua mata tertuju pada Stella, terutama pada paras ayu gadis itu. Suara bisik-bisik berisi pujian akan kecantikan Stella pun mulai terdengar dari bibir para tamu, membuat Stella merasa senang sebab ia sudah lama sekali tidak mendapatkan pujian secara terang-terangan.

Dulu, Stella selalu menjadi primadona baik di sekolah mau pun di kampus. Akan tetapi, setelah berpacaran dengan Garry, hidup Stella berubah seratus delapan puluh derajat. Garry memintanya memakai pakaian sederhana, tidak boleh berdandan, dan bahkan tidak boleh menata rambutnya. Stella benar-benar tampak seperti gadis tanpa selera fashion karena Garry selalu saja melarangnya melakukan hal-hal yang dulu ia sukai untuk menunjang penampilannya.

Melihat penampilan baru Stella yang jauh lebih menawan, Garry merasa kesal. Ia merasa kesal saat orang-orang mengagumi kecantikan Stella dan memujinya secara terang-terangan di depan Garry.

Garry berjalan cepat menghampiri Stella. “Ikut aku,” ucapnya, lalu menarik tangan Stella keluar dari rumah kakaknya menuju ke taman belakang rumah.

“Kenapa kau membawaku ke sini? Acara ulang tahunnya, kan, di sana?” tanya Stella, pura-pura tidak mengerti.

“Apa-apaan ini, Stella? Kenapa kau mengubah penampilanmu?” Garry merogoh saku celananya, lalu mengulurkan sapu tangan ke arah Stella. “Hapus dandananmu, aku tidak suka kau menjadi pusat perhatian. Aku juga akan meminta Kak Ane untuk meminjamkan bajunya yang lebih sederhana untukmu.”

Stella mendengus, lalu menggelengkan kepalanya. Jika yang berdiri di hadapan Garry adalah Stella yang sebelumnya, mungkin ia akan dengan bodohnya menurut. Tapi, Stella yang sekarang bukanlah Stella yang dulu lagi. Stella tak mau hidupnya diatur-atur oleh seorang pengkhianat.

“Bukankah dulu aku juga selalu berpenampilan seperti ini? Aku hanya merindukan diriku yang dulu. Suka atau tidak, kalau kau memang mencintaiku, kau harus menerimaku apa adanya,” ucap Stella tegas.

Terpopuler

Comments

Riska Fatihica

Riska Fatihica

bagus Stella kamu harus bisa tegas mulai dari sekarang... jangan mau kalah....

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Bukan Mimpi
3 Akan Membalas
4 Di mana Stella?
5 Saatnya Mulai Membalas
6 Membuat Garry Kesal
7 Aku Bukan Tukang Selingkuh
8 Menceritakan Pada Ane
9 Hanya Ingin Menjadi Diriku Sendiri
10 Bertanya Pada Ane
11 Menyingkirkan Pemberian Garry
12 Mengganti Foto Profil
13 Teman Makan Teman
14 Pulang Kampung
15 Mencari Ketenangan
16 Berubah
17 Apakah Kau Mencintaiku?
18 Tidak Tahu Diuntung
19 Berterus Terang
20 Ancaman Feby
21 Pria Itu...
22 Pria Menyebalkan
23 Mencari Tahu Tentang Stella
24 Berniat Melamar Stella
25 Menerima Lamaran
26 Membuat Feby Cemburu
27 Diterima Bekerja
28 Tidak Peduli Lagi
29 Bertemu Lagi
30 Ingin Menghabiskan Waktu Berdua
31 Tak Sabar Menikah
32 Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
33 Pre-wedding
34 Semuanya Akan Segera Berakhir
35 Pembalasan Stella
36 Terlambat
37 Mengikuti Stella
38 Menolak Feby Sebagai Menantu
39 Mengkhawatirkan Stella
40 Tinggal Penyesalan
41 Berusaha Menghibur Stella
42 Cibiran Banyak Orang
43 Selamat Datang Kehidupan Yang Baru
44 Kehilangan Pekerjaan
45 Tidak Ada Yang Perlu Dijelaskan
46 Tidak Untuk Pengkhianatan
47 Tidak Mau Tahu
48 Pendapat Orang Tua
49 Dipecat
50 Hancur
51 Rasa Bersalah
52 Pergi
53 Ulang Tahun
54 Apa Kau Pernah Mencintai?
55 Saling Terbuka
56 Maukah Kau Menjadi Kekasihku?
57 Menjauh Dari Stella
58 Mantan Davin
59 Apakah Kau Cemburu?
60 Candu Bagi Davin
61 Salah Tingkah
62 Kembali
63 Apa Kau Masih Mencintai Garry?
64 Ingin Menikahi Stella
65 Menolak Garry
66 Memulai Kisah Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Bukan Mimpi
3
Akan Membalas
4
Di mana Stella?
5
Saatnya Mulai Membalas
6
Membuat Garry Kesal
7
Aku Bukan Tukang Selingkuh
8
Menceritakan Pada Ane
9
Hanya Ingin Menjadi Diriku Sendiri
10
Bertanya Pada Ane
11
Menyingkirkan Pemberian Garry
12
Mengganti Foto Profil
13
Teman Makan Teman
14
Pulang Kampung
15
Mencari Ketenangan
16
Berubah
17
Apakah Kau Mencintaiku?
18
Tidak Tahu Diuntung
19
Berterus Terang
20
Ancaman Feby
21
Pria Itu...
22
Pria Menyebalkan
23
Mencari Tahu Tentang Stella
24
Berniat Melamar Stella
25
Menerima Lamaran
26
Membuat Feby Cemburu
27
Diterima Bekerja
28
Tidak Peduli Lagi
29
Bertemu Lagi
30
Ingin Menghabiskan Waktu Berdua
31
Tak Sabar Menikah
32
Tidak Akan Pernah Melepaskanmu
33
Pre-wedding
34
Semuanya Akan Segera Berakhir
35
Pembalasan Stella
36
Terlambat
37
Mengikuti Stella
38
Menolak Feby Sebagai Menantu
39
Mengkhawatirkan Stella
40
Tinggal Penyesalan
41
Berusaha Menghibur Stella
42
Cibiran Banyak Orang
43
Selamat Datang Kehidupan Yang Baru
44
Kehilangan Pekerjaan
45
Tidak Ada Yang Perlu Dijelaskan
46
Tidak Untuk Pengkhianatan
47
Tidak Mau Tahu
48
Pendapat Orang Tua
49
Dipecat
50
Hancur
51
Rasa Bersalah
52
Pergi
53
Ulang Tahun
54
Apa Kau Pernah Mencintai?
55
Saling Terbuka
56
Maukah Kau Menjadi Kekasihku?
57
Menjauh Dari Stella
58
Mantan Davin
59
Apakah Kau Cemburu?
60
Candu Bagi Davin
61
Salah Tingkah
62
Kembali
63
Apa Kau Masih Mencintai Garry?
64
Ingin Menikahi Stella
65
Menolak Garry
66
Memulai Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!