Bab 10 [Barr]

Telah sampai kaki Elea, di negara asing yang baru pertama kali ia pijak. Tempat yang dulu hanya menjadi destinasi impiannya, kini nyata dan terlaksana.

Walaupun dikenal dengan pegunungan bersalju dan olahraga musim dinginnya, Swiss juga bisa dinikmati saat musim panas.

Elea mengidam-idamkan berbagai aktivitas outdoor di negara ini, menjelajahi kota-kota di Swiss sepanjang hari, dari terbitnya matahari di pukul 5:32 hingga terbenamnya matahari di pukul 21:28.

Layaknya suami yang baik, Ezra ripuh menyiapkan baju musim panas Elea, gaun, baju tipis, serta baju berbahan katun dan linen untuk membuat istrinya tetap nyaman.

Mereka memulai perjalanan berliburnya dari kota terbesar di Swiss yaitu Zürich. Menjelajahi landmark ikonik Zürich dengan Half Day Zürich City Tour.

Tur ini membawa Elea beserta rombongan ke Swiss National Museum dan Bahnhofstrasse, juga ke distrik finansial yang terkenal.

Tak menyia-nyiakan waktu berkualitas, Arif dan Elea juga berfoto dengan air biru di Danau Zürich. Naik kereta listrik Dolderbahn demi bisa menikmati pemandangan hutan yang indah.

Lalu, perjalanan mereka berakhir di Old Town, di sana Ezra membebaskan Elea untuk menghabiskan waktu menjelajahi kota.

Tak ada yang lebih bahagia daripada Elea dan Arif tentunya. Untuk yang pertama kalinya mereka berlibur ke negara lain, dan difasilitasi dengan kelas-kelas VVIP.

...,.'--'.,,.'--'.,,.'--'.,....

"El..." Arif menyusul Elea duduk di kursi malas, tempat di mana mereka mendapatkan angin musim panas di tepian kolam renang kota Bern.

"Hmm?" Elea bergumam sembari menyesap es lemonade miliknya. Ini hari ke empat mereka di Swiss, cuaca masih begitu hangat.

Mengenakan celana jeans pendek, dan blouse putih tipis Elea tampak sangat elegan dengan kacamata hitamnya.

"Udah tiga hari di sini, Lu nggak bosen di kamar mulu?" Arif protes, pasalnya sudah sedari kemarin mereka tak melakukan apa pun di hotel ini.

Ezra mewanti-wanti mereka untuk tidak ke mana pun sebelum pekerjaan Ezra di kota ini selesai.

"Sedikit," jawab Elea.

Tahu akan jengahnya Elea, Arif menyengir seraya mendekati telinga karibnya. "Gimana kalo nanti malem kita jalan?" bisiknya.

Elea menatap lekat pemuda itu. Sebenarnya itu usul yang bagus. "Ke?"

"Ke bar."

"Ih, Lu gila?" Elea mencubit geram pipi pemuda berwajah manis itu. "Ezra bilang kita jangan ke mana mana dulu sebelum syuting Ezra selesai!" peringatnya.

Arif manyun. "Tapi Gue pengen banget ngerasain yang namanya signature koktail di bar bawah, El...," rengeknya.

Sial memang...

Elea paling tak bisa melihat wajah hiba sahabatnya, ia sengaja berpaling demi tak merasa kasihan padanya. "Apaan begitu." gerutunya.

Yah, sayangnya Arif tahu Elea paling tidak bisa menolaknya. "Ini bisa dijadikan bahan cerita nanti pas kita pulang kan Elea," bujuknya.

"Ya Lu ajah sana, Gue enggak," tolak Elea.

Arif menghela... Kalau Elea tidak, lalu siapa yang akan membayar minuman dan makanan yang dirinya pesan? Sementara hanya Elea yang punya akses untuk itu semua.

"Please, Sayang."

Elea mendengus, ia menatap kembali wajah memelas sahabatnya. "Terus gimana sama Ezra?"

Melirik ke kanan dan kiri, Arif meletakkan tangannya di sisi telinga Elea. "Kalau dia udah berangkat syuting, kita jalan dong," bisiknya.

Melirik, Elea diam bergeming, ia tak mau membuat Ezra marah, tapi masalahnya Elea juga bosan terus berada di hotel selama berjam-jam. Mereka sudah seperti dipenjara di lapas elit saja.

"Nggak usah dibawa HP nya, biar laki Lu nggak curiga!" bujuk Arif kembali.

"Elea the best." Arif lantas menyengir setelah anggukan kepala Elea diberikan untuknya.

...,.'--'.,,.'--'.,,.'--'.,....

Arif dan Elea cekikikan di meja bartender setelah dengan liciknya ia keluar dari kamar yang dijaga banyak orang suruhan Ezra.

Baju hitam yang mereka pakai, adalah seragam staf hotel yang sengaja mereka bayar untuk membantu melancarkan aksi keduanya.

Jiwa muda masih berapi-api, masih tak bisa diam di bawah kungkungan perintah. Untuk sesekali, Elea boleh saja melanggar aturan yang Ezra buat bukan? Selama tidak berselingkuh, Elea yakin Ezra yang sangat menyayanginya akan mau memaafkannya.

"Koktail?" tawar sang bartender, pria bermanik hijau itu dengan gagahnya melemparkan botol wine tinggi-tinggi, dan menangkapnya dengan lincah.

"Satu untuk ku!" Arif mengangguk mengiyakan, yah... sekali-kali merasakan hidup di luar negeri, mencicipi rasa koktail yang paling terkenal di bar ini.

"Lo minum juga?" tawar Arif. Sungguh, nama dan kelakuan pemuda itu tak selaras. "Dikit ajah El, nyicip."

"Ezra bisa tahu istrinya minum!"

Perempuan itu melototi sahabatnya. Elea ke sini bukan untuk mengencani bartender atau pun minumannya, ia hanya penasaran saja, seperti apa kehidupan di kota ini.

Rupanya, memang seglamour itu pergaulan bebasnya. Bahkan ada yang berani having-*** di tangga darurat, di lift, di mana-mana Elea memergokinya.

"El, El..."

Elea secara reflek menurunkan wajahnya, ketika Arif menekan kepalanya ke bawah. Mereka terpaksa bersembunyi di balik meja bartender dan hanya menyisakan sepasang mata yang menyembul di tubir meja.

"Apaan?" Mata legam Elea menghunus tajam ke arah Arif yang serius mengamati seseorang.

"Ezra, El..."

Lalu, Elea mengikuti arah pandangan Arif, yang mana di ujung lorong ruangan VVIP, ia menampaki punggung bidang suaminya.

"Bee...," celetuknya terkejut. Melihat Ezra di tempat seperti ini, Elea lumayan kesal.

"Mau ke mana laki Lu El? Btw... Ke mana para asistennya? Kok tumben nggak ngintilin?"

Elea berkerut kening. Dirinya terpaku di tempatnya. Sore tadi, Ezra bilang akan melakukan syuting di kota sebelah, lalu kenapa sekarang lelaki itu ada di sini?

"Kita ikuti Ezra, Rif." Tak mau kehilangan jejak, gegas Elea bertolak mengikuti ke mana langkah terakhir Ezra berayun.

Bulu kuduknya mulai meremang. Berjam-jam sebelum detik ini, Elea merasakan ada kejanggalan pada suaminya.

Entah syuting film dengan konsep apa, tapi Ezra selalu pergi di malam hari dan pulang di pagi hari. Sementara setahu Mami Cheryl dan Papi Badai, ia dan Ezra hanya pergi berbulan madu di kota ini.

Ezra terus mengayun langkahnya, hingga mereka tiba di lorong yang tak terdengar sedikit pun musik. Mungkin, ini tempat yang dibuat khusus bagi mereka yang ingin melakukan meeting bersama klien dan relasi.

"Eza..."

Langkah Elea terhenti lemas, setelah melihat seorang wanita menyambut suaminya dengan rentangan tangan dan senyum manis khas wanita mabuk.

Seketika dada Elea menyesak, meski Ezra tak membalas pelukan wanita itu, tapi Elea tahu benar, siapa wanita cantik berpakaian silver blink-blink yang kini duduk bersisian dengan suaminya.

"Aku peringatkan. Ini terakhir kamu mabuk, Rigie!"

Elea seperti tertusuk tajamnya belati mendengar suara itu. Ada kepedulian tinggi yang mampu Elea tangkap di wajah tampan suaminya.

"Aku frustasi Za! Seperti perintah mu. Aku sudah susah payah minta diceraikan, tapi kau malah mengumumkan hubungan mu dengan gadis lain. Cih!"

Elea bergeming dengan dada yang semakin lama kian menyesak seakan oksigen disekitarnya telah di ambang kehampaan.

Jadi rupanya benar berita yang beredar, bahwa Ezra kekasih simpanan Rigie Grandy, si istri pejabat.

"Kau sudah lihat sendiri kontrak pernikahan kami bukan? Aku dan dia, hanya tinggal dua bulan saja. Lalu, setelah dua film ku rilis, kontrak pernikahan kami selesai."

Elea meremas rok di pahanya, dia sendiri tak tahu menahu soal kontrak pernikahan yang Ezra bicarakan barusan. Sebenarnya apa ini, mimpi buruk kah? Jika iya, dia ingin segera dibangunkan sekarang juga.

"Tetap saja Za! Aku tetap akan dirumorkan sebagai pelakor jika kita menikah setelah kalian bercerai!" Perempuan itu tertawa sumbang, tertawa yang lebih menunjukkan gurat ke-frustrasi-an. "Aku curiga, kau juga menyukai gadis bayaran mu!"

...📌 Yok, caci maki Pasha enggak papa, ikhlas, biar kalian puas 😵...

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

pantas mulus2 aja acara nikahnya rupanya dibalik semua itu ada hal yg Dimau ezra

2024-06-06

0

Santunah Darlis

Santunah Darlis

nasibmu elea

2024-04-30

0

azgafara

azgafara

nahhh,, bener kannn

2024-02-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!