Bab 13 [Meledak]

"Elea."

Ezra berjingkrak dari ranjang super big miliknya. Kepala yang terangkat secara reflek, segera menyorot seisi kamar, demi menemukan sosok lembut yang ia peluk semalaman.

Jantung berpacu cepat. Dia membayangkan betapa mengerikannya jika hal ini terjadi di setiap paginya; masa di mana Elea tak ada di sisinya saat ia terjaga.

"Bee!"

Ezra menyingkirkan selimut tebalnya, berangkat menilik kamar mandi, beralih pada balkon, lalu keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

Dia baru bisa merasa lebih lega setelah aroma masakan Elea menguar dari arah dapur minimalisnya.

"Bee..."

Perempuan itu tersenyum, lalu membawa satu mangkuk kaca sup ke meja panjang yang terdapat di sisinya. "Sudah bangun, Sayang?"

Ezra mengembuskan napas lega. Dirinya terpaku menatap Elea. Wanita berdress putih itu memboyong satu persatu makanan yang barusan dibuatnya.

Wajah cantik itu, senyum lembut itu, sapaan hangat itu, aroma masakan itu, serta tubuh menggemaskan itu, rupanya masih bisa Ezra lihat, masih bisa dia nikmati, masih bisa dia dapati di dalam rumah monochrome miliknya ini.

"Kenapa melihat ku seperti itu?" Sesekali Elea melirik suaminya yang tampak bergeming penuh pikir. "Ada apa, Bee?" tanyanya.

Ezra menghela pelan, lalu menarik tubuh Elea untuk dipeluknya. Sejenak, ia merasai damainya aroma leher Elea. "Kamu masih demam, tapi sudah sesibuk ini, di sini."

Nyaring, Elea terkekeh seraya mengurai jarak, ia menepikan tangan Ezra dari perut yang mulai berisi. "Mumpung masih jadi istri mu, Bee. Biar Elea melakukan ini semua. Nanti, kalau kita sudah berpisah, Elea nggak mungkin bisa membuatkan mu sarapan lagi bukan?"

Degup...

Ezra tercenung, antara percaya atau tidak dengan kata-kata yang barusan Elea ucapkan. Atau, mungkinkah telinganya salah dengar?

"Elea."

Wanita itu tersenyum. "Kenapa melamun? Ayok makan sama-sama, Elea suapi sebelum kamu mandi dan berangkat syuting. Kurang dari satu Minggu lagi kita akan berpisah bukan?"

Ezra meraih lengan Elea. Secara tajam Ezra menghunuskan tatapannya. "Apa yang kamu bicarakan tadi hmm?".

"Apa memangnya?" Elea mengedik bahu, seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan hatinya. Yang padahal Ezra tahu, ada yang berbeda dari wajah pucat wanita itu.

"Kau mempermainkan ku hmm?" Nyalang, manik biru Ezra seolah memaksa Elea untuk menjelaskan maksud dari ucapannya barusan.

Berpisah? Jadi apakah Rigie sudah memberitahukan pada Elea? Tapi, kapan? Dan kenapa ekspresi Elea seolah tidak terkejut sama sekali?

"Apa maksud mu berpisah?" Ezra menuntut.

Elea tertawa kecil. "Bukannya kau sendiri yang membuat aku menandatangani kontrak perpisahan, Bee. Bahkan, sebelum kita menikah kan, Bee?"

Menerawang kosong, Ezra terduduk di kursi meja makannya. Hal yang selama ini tak berani dia ungkapkan, ternyata Elea justru sudah mengetahuinya.

"Elea..." Ezra mengusap wajah, lalu berlanjut menyugar rambutnya hingga ke tengkuk. Entah apa yang harus dia katakan, dia gagu.

Elea duduk di sisi suaminya, mengusap lembut punggung bidang pria itu dengan kondisi mata yang mulai berkaca-kaca.

"Dua bulan terakhir, Elea mencoba untuk berdamai dengan situasi ini. Tenang saja, Bee. Sekarang Elea sudah bisa menerimanya. Elea menerima kalau ternyata, Elea hanya istri kontrak mu saja."

"Bee..."

Nanar, mata Ezra menatap Elea. Bagaimana bisa perempuan ini terlihat biasa saja disaat dirinya sendiri mengalami dilema berhari-hari lamanya. Senyum ringan itu, Ezra kesal dibuatnya.

"Sekarang sarapan lah, Elea harus ke kamar. Ada banyak yang perlu dikemasi sebelum Elea pergi dari sini bukan?" Elea bertolak ke kamar dengan menapaki anak tangganya.

Mengetahui hal itu, Ezra juga bangkit dan mengikuti langkah kaki istrinya. "Elea..."

Tiba di kamar, ia bergeming kesal menatap pergerakan tubuh Elea yang membuka brangkas di dalam laci nakas.

Perempuan mungil itu mengemasi gepokan gepokan uang cash dan perhiasan perhiasan pemberiannya.

Elea mengalihkan harta bendanya ke koper coklat, menata sedemikian rapihnya di dalam sana. Uang-uang itu sengaja Ezra sediakan untuk keperluannya, dan selama ini Elea hanya mengumpulkannya tanpa menghitung berapa nominalnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Menatap Ezra, Elea terpaku kesal. "Ini uang uang milik ku bukan?" tanyanya.

"Tentu saja. Kau memiliki apa pun yang aku miliki," sahut Ezra lugas.

Elea mengangguk. "Terima kasih. Sekarang, Elea akan bawa uang-uang ini ke Bang Rangga. Setidaknya, untuk modal buka usaha. Karena setelah kau tidak lagi menafkahi Elea, Bang Rangga yang akan menghidupi Elea."

"Bee!" Ezra menyentak.

"Cukup dramanya, Ezra!" Elea tak kalah memekikkan suaranya. Tak mampu lagi dia bersikap biasa saja, sedang amarah dalam dada sudah ingin membuncah.

"Pernikahan palsu kita sudah tinggal satu Minggu lagi saja, tidak perlu lagi berpura-pura menyebut ku seperti itu!" Elea meledak.

"Aku tahu kau aktor yang berbakat, aku bahkan sampai tidak bisa membedakan, saat kau merayuku dengan keahlian mu itu!"

Ezra terdiam, tak ada kata yang bisa dia cetuskan. Jika kemarin sangat mudah mengeluarkan kalimat manisnya, kini ia tak mampu mengutarakan sepatah pun kata pada Elea.

"Tidak perlu merasa sungkan, aku tetap akan berperan sebagai istrimu selama waktu yang kau tentukan." Elea keluar membawa koper coklatnya, menuruni anak tangga, dan berlari keluar dari rumah suaminya.

"Elea!" Gundah membuat Ezra mengusap wajahnya secara kasar, ia kacau.

"Agh!" Ditendangnya guci antik kesayangan Elea hingga hancur tak berbentuk.

Inginnya mencegah kepergian Elea, tapi bagaimana caranya? Sedari awal dia sendiri yang menginginkan perpisahan ini.

Elea di matanya hanya sekedar jajan. Dan Rigie cinta pertama yang ingin dia seriusi setelah puas bersenang-senang dengan gadis bayarannya.

📌 Mau ngemis vote tapi malu... Wkwk...

Terpopuler

Comments

betriz mom

betriz mom

sesak...saking kesel nya sama Ezra jahat. semoga betulan berakhir tanpa bertemu lagi, sama orang tega kejam gini 🤨🙏

2024-10-21

0

Erna Wati

Erna Wati

mantap elea/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/

2024-09-27

0

ZieVha Vhathonah

ZieVha Vhathonah

badai gemblung anake badai lewih gemblung/Facepalm//Facepalm/

2024-09-21

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!