Bab 19 Wajah Lain Adam

Barusan di timing yang pas Adam menyerang secara prontal sosok yang hendak menerkam Aria. Bagaimana tidak, dikala sosok itu bergerak Aria sudah seakan terkunci tak dapat bergerak.

Namun beruntungnya dikala situasi itu Aria tertolong berkat Adam yang bertindak sigap.

Aria kini mengeluarkan air mata yang sedari tadi ia tahan. Ia menangis sejadi-jadinya.

"Seperti biasa, kamu memang beneran cengeng ya.." ucap Adam sembari mengelus pucuk kepala Aria. Sentuhan itu menanamkan perasaan hangat di hati Aria.

Meskipun terlambat untuk Adam melindungi Aria yang kini sudah terluka, tapi ia sendiri mendapati sesuatu yang sangat berharga.

Seseorang yang dapat dipercaya sekaligus sahabat sejati.

Adam merasa tidak sia-sia ia menolong Aria saat pesawat itu meledak serta berpura-pura bahwa dirinya telah mati.

Hal itu ia lakukan dengan sengaja untuk menguji sifat kemanusiaan Aria.

"Tenangkan dirimu Aria, semuanya akan baik-baik saja. Terutama diriku. Kamu hanya perlu percaya padaku dan lakukan seperti biasa!" ucap Adam dengan senyuman hangatnya. Baru kali ini Aria melihat senyuman itu dari wajah pria itu.

"Hmmm.."

"Bagus, aku mengandalkan dirimu."

"Tunggu!"

Saat Adam hendak melangkahkan satu kaki Aria menahannya. Adam pun melirik.

"Ka-kamu apa tidak apa-apa melawan sosok itu dengan luka separah itu?" cemas Aria, terlihat dari ekspresinya saat menatap Adam.

"Aku baik-baik saja."

Lagi-lagi senyuman terpancarkan dari bibir berwarna pink serta kemerahan oleh darah itu ia lihat. Seketika Aria langsung mempercayai kata-kata Adam barusan.

Kini sosok itu berjarak sekitar lima belas langkah dari posisi Adam sekarang. Ia bahkan menunjukkan senyumnya licik.

"Hehe pintar sekali kau menipu gadis itu," katanya. Memang aneh sosok itu bisa berbicara mengetahui ia tak punya mulut, mata, bahkan hidung.

Tidak membalas Adam langsung bergerak lebih dulu.

Namun saat mendekati sosok itu sesuatu terbentuk seakan hendak menghalanginya. Logam cukup besar dengan pucuknya yang runcing melayang tak jauh dia atas kepala Adam.

Itulah kekuatan SCP berjulukan "Sel logam" tubuhnya sangat unik hingga seluruhnya terbuat dari logam dan membuatnya mengendalikan serta memanipulasi sesuatu yang disebut logam.

Dab!

Logam runcing itu menargetkan Adam sampai memojokkannya. Sehingga ada momen sosok itu mulai menyerang secara langsung.

Thuk.

Namun hal itu sudah diperkirakan oleh Adam dan malah sosok itu yang masuk kedalam perangkapnya.

Kini kedua lengan sosok itu terpisah dari tubuhnya setelah Adam memanfaatkan jebakan yang disengaja dipersiapkan untuk musuh. Jebakan emosional.

"Cih, ternyata dia cukup pintar untuk anak seusianya.."

Belum menjeda waktu setelah terkena serangan fatal sosok itu langsung digempur oleh lawannya. Adam terus mendesak sosok itu.

Hanya saja beda dari serangan-serangan sebelumnya. Hal itu disadari oleh sosok itu hingga membuatnya bertanya-tanya.

Adam hanya sekedar menyentuh sosok itu disaat lawannya memiliki celah untuk diserang, tidak seperti sebelumnya langsung ia gunakan untuk menghancurkan tubuh lawan.

"Anak ini .. apa yang sebenarnya tengah ia rencanakan!!?" sosok itu penasaran dengan aksi seseorang yang membuatnya pertama kali merasa tertekan. Dalam hati ia merasa akan ada hal buruk yang terjadi atas tindakannya ini.

Tap.

Adam menjauh dari sosok itu menatapnya seperti tengah mengamati efek dari tindakannya barusan.

"Hahahaha apa yang harus aku khawatirkan, tubuhku ini terbuat dari campuran logam terkuat. Meskipun begitu kau anak sialan! Berhasil menembusnya. Tak bisa ku maafkan."

"Dan sebelum aku menghancurkan dirimu untuk selama-lamanya akan ku katakan kepadamu hal penting, bahwa diriku bisa sembuh seperti sedia kala!" oceh sosok itu panjang lebar. Dari perkataannya Adam memahami suatu hal.

Tapi ekspresinya saat ini seperti orang yang putus asa. Adam benar-benar mirip sekali dengan wajah keputusan asa-an.

Dikala tubuh sosok itu kembali seperti semula seperti sediakala tanpa ada cacat sekalipun.

"Adam..." keluh Aria putus asa. Rasanya seperti serangan Adam serta dirinya sebelumnya tidak berefek apa-apa pada sosok itu.

Sebab sekarang ini seperti halnya kembali ke titik semula.

"Ada apa dengan wajah kalian berdua?" sosok itu mulai mendekat. Satu tangannya diangkat dan ada objek dari logam membentuk rudal.

"Tamat, tamat sudah kita..." ucap Adam dengan ekspresinya yang kacau.

Aria yang mendengarnya menjadi gemetaran. Tak bisa matanya untuk mengerjap.

Sosok itu terus melangkah mendekati Adam yang memang berjarak lebih dekat dengannya ketimbang gadis itu.

"Tunggu," sosok itu menyadari akan sesuatu. Sementara Adam tersenyum licik. Ekspresinya berubah dalam sekejap.

Pada akhirnya sosok itu masuk kedalam perangkap yang sudah diperhitungkan oleh Adam. Kini tubuh SCP itu seakan meleleh seperti halnya proses pengeroposan.

Dalam dua menit saja tubuh itu sudah tak tersisa.

Apa yang terjadi sebenarnya!?

Beberapa saat yang lalu setelah Adam menjauh dari sosok itu setelah ia melakukan aksi seakan tak ada gunanya.

Saat itu satu tangan Adam berada di belakang, dan disaat itu pula ia menyampaikan instruksi lewat pesan Morse menggunakan jarinya kepada Aria.

Diterjemahkan "Bersikaplah seperti orang putus asa!" ada penekanan, karena Adam mengulangi pesan tersebut secara cepat.

Tentu Aria mengerti pesan Morse tersebut, tapi tidak seratus persen memahami maksudnya. Ia hanya percaya saja pada Adam dan berusaha untuk mempercayainya.

Aktingnya saat terlihat putus asa ditambah ekspresi Adam yang semula sombong lalu berubah menjadi kacau. Membuat sosok itu tak menyadari hal aneh yang sebelumnya sempat ia sadari.

Maka masuklah ia kedalam perangkap yang membuatnya hancur sehancur-hancurnya.

Sebelum sosok itu musnah ia sempat berkata" Dasar penipu busuk!"

"Baiklah, kita pergi sekarang!" titah Adam mendadak seperti halnya kejadian tadi seolah tidak pernah terjadi. Ekspresinya sama seperti sebelumnya. Datar.

Aria akhirnya menyadari jika sebelumnya Adam hanya memainkan emosinya saja. Dia bahkan bisa berubah-ubah sifat.

Perkataannya, perbuatan, serta senyuman manisnya itu cuma kebohongan tertutupi oleh cover luarnya.

Dengan kejadian ini Adam mendapati informasi yang dibutuhkannya, serta menyadari ada seseorang yang selama ini menargetkannya.

"Sigh, merepotkan sekali orang itu," gumam Adam dengan ekspresinya.

Posisi serta tindakan Adam rupanya terekam secara live, dan memang ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

•••

Di suatu ruangan

"Bagaimana menurutmu, dia benar-benar mirip bukan?" ucap seseorang bertanya kepada maid disampingnya.

"Yah, dia sangat mirip. Hanya saja wajah itu..."

Kini bala bantuan telah tiba dan menemukan keberadaan Adam serta Aria. Segera mereka mendarat.

Dari pesawat yang Adam lihat jelas adalah pesawat milik pihak Asosiasi.

Di detik-detik Adam bernafas dengan kasar dikarenakan menahan rasa sakit teramat sangat, ia pada akhirnya jatuh pingsan.

Namun sempat sanggah oleh seseorang.

•••

"Jadi begitu, dia sangat pintar dan licik. Menipu SCP berbahaya itu serta memusnahkannya!" ucap seorang staf menangapi cerita Aria. Yang kini berada di ruang operasi.

Cerita tersebut sebenarnya disampaikan Aria karena ia merasa gugup saat di operasi, meskipun sekujur badannya terasa mati rasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!