Bab 2 Mementingkan Prioritas

Beberapa jam sebelumnya. Tepatnya di sekolah internasional Jepang.

Adam yang melihat ada seekor makhluk SCP tengah menuju ke arah Sekolah adiknya, ia pun berencana untuk pergi kesana.

Tak ada waktu lagi baginya jika harus menuruni anak tangga maka jalan tercepat satu-satunya adalah melompat dari ketinggian 4 lantai itu.

Aksinya terbilang nekat dan menantang maut hingga siswa di jam ketiga yang kini berada di lapangan melihat aksi Adam itu seperti orang yang akan mengakhiri hidupnya.

Sebab Adam terjun bebas dengan keadaan tenang. Kepalanya condong kebawah.

Tap.

Dengan gerakan akrobatik Adam mendaratkan kaki dengan sempurna membuatnya tak merasakan efek sama sekali.

Sementara Arabella serta siswa-siswi yang melihat dibuat tak percaya. Mereka terlihat dengan mulut menganga serta mata membola sempurna.

Secepat yang ia bisa Adam berlari mengejar waktu.

Sembari mengingat ingatan tertentu berkaitan dengan makhluk SCP, sebenarnya ia pernah membaca data makhluk tersebut.

Siapa sangka makhluk yang katanya fiksi itu ternyata benar-benar nyata dan muncul di kehidupan nyata.

Diindentifikasi keberadaan makhluk-makhluk itu ada 5.000 yang belum diketahui, dan beberapa diantaranya terkurung di sebuah fasilitas rahasia berteknologi tinggi dengan sebutan SCP Foundation.

Selain meneliti objek, benda, entitas, dan makhluk aneh mereka juga menangkap makhluk tersebut untuk diamankan.

Tujuannya untuk dirahasiakan dari masyarakat sipil, karena ada dari makhluk SCP itu yang sangat berbahaya.

Adam masih tak mengerti mengapa organisasi itu sampai berani melepaskan banyak makhluk SCP di zona publik.

Bukannya tindakan mereka itu melenceng dari tujuan didirikannya organisasi tersebut?

"Tch, akan ku temukan tempat mereka dan akan ku hancurkan tempat itu. Jika sampai adikku kenapa-kenapa!"

Di perjalanannya ia merasakan gangguan yang ditimbulkan oleh beberapa SCP, namun berhasil ia atasi. Kemudian Adam melewati jalanan penuh akan kecelakaan dengan acuh, dan mengabaikan kehancuran disekitarnya.

Hanya satu tujuannya yaitu mengamankan adiknya.

Dengan perasaan khawatir Adam memiliki firasat tak menentu terhadap adiknya, namun ia tepis agar tak menganggu fokus utamanya.

"Hey nak, kau salah jalan!!" pekik seorang pemuda memeringati Adam karena menuju area rawan. Di sana sedang dilakukan penembakan terhadap SCP berwujud reptil, disebut kadal abadi.

Adam mengabaikan peringatan itu dan bergegas menuju tempat sekolah adiknya yang kini sudah menjadi puing, keadaannya hancur lebur.

Entah adiknya selamat atau tidak Adam masih belum memastikan, ia tetap kekeh untuk mengecek.

Di dekat reruntuhan terlihat SCP 682 tengah melahap dengan santainya tubuh manusia, padahal angkatan darat bersenjata Assault Rifle menembaki makhluk itu.

Sementara di ruangan khusus berisi berbagai rekaman kejadian di berbagai tempat secara live, seorang staff Asosiasi memindai data objek berupa reptil tersebut.

[Name : SCP 682]

[Class : Keter]

[Information : Reptil paling kejam di dunia, sangat benci terhadap manusia, . . . ]

[Ability : Dapat berbicara, regenerasi cepat, gerakan cepat, . . . ]

"Sangat parah. Makhluk itu ternyata dilepas dengan mudahnya, benar-benar. Orang-orang dari organisasi itu sungguh gila! Semoga saja pelacakan terhadap organisasi itu segera membuahkan hasil."

Tubuh SCP itu berukuran tidak seperti yang seharusnya, kini diketahui membesar dikarenakan memakan banyak manusia terutama para siswi di SMA perempuan sebelumnya.

Maupun anggota angkatan darat yang telah gugur.

Tak peduli dengan keadaan dan situasi membahayakan didepannya, Adam memaksa untuk tetap mendekati SCP itu.

Walaupun sebelumnya keputusannya sempat ditahan oleh beberapa orang dari anggota angkatan darat divisi satu.

"Tidak!! Anak itu pasti akan mati!"

"Grrr... seorang bocah ingusan sedang mendekati ajalnya, kan ku pastikan kau akan mati tanpa adanya rasa sakit, karena tak takut sama sekali padaku haha.."

Menggunakan lidah makhluk itu kemudian menjulurkan lidahnya memulai penyerangan, namun sayangnya melesat lantaran Adam mengelak.

"Grrr.."

Makhluk itu berbalik ke arah sampingnya sementara Adam menuju lokasi di duga kelas adiknya.

Ia sudah menyiapkan kesimpulan misalnya saja adiknya terkubur dalam reruntuhan. Gambaran simulasi di kepalanya juga dapat dijadikan petunjuk.

Grauk.

Drap.

"Anak itu..." lirih salah satu anggota militer.

"Se-sebenarnya aku merinding untuk mengatakan ini, ta-tapi anak itu berhasil selamat!"

"Mustahil...."

Ucap beberapa anggota angkatan darat yang kini menghentikan aksi penembakan mereka terhadap objek besar itu.

Semenjak seorang pelajar memasuki medan yang mereka anggap sebagai medan tempur, anggota angkatan darat terkesiap oleh keberanian pelajar itu.

Apalagi mengetahui aksinya barusan yang mampu mengelak pengerakan dari serangan tajam SCP itu.

"Hahaha," makhluk itu terkekeh setelah melakukan gerakan cepat sembari membuka mulutnya untuk menargetkan Adam barusan. Serta makhluk itu merasa dirinya berhasil melahap anak itu, tapi...

Tidak ada rasa darah di mulutnya sama sekali, itu artinya targetnya lolos. Mustahil.

"Cih, makhluk itu sungguh angkuh," ucap salah satu anggota militer dengan senyum smirk.

SCP 689 memiliki rasa benci terhadap manusia bahkan sampai melahirkan ambisi untuk menjadikan dirinya Raja di dunia ini.

Tapi ada seorang manusia yang membuatnya emosi sampai ketingkat melebihi benci. Dendam tak berujung.

Adam hanya berjarak 2 meter dari makhluk itu, ia masih sempat-sempatnya mengais puing-puing bangunan sekolah dengan tenang.

Hal itu tentu seolah menjadi tamparan bagi makhluk yang katanya mengaku dirinya adalah Dewa.

Hingga makhluk itu kembali bergerak dengan cepat, lebih cepat daripada sebelumnya ke arah targetnya.

Srakk ×47

Namun belum juga menyentuh target incaran makhluk itu langsung terpotong-potong menjadi bagian kecil.

Tap.

Dan orang yang melakukan itu adalah Kiyoshi Masahiro. Ahli pedang terbaik di Jepang untuk saat ini.

Terkenal dengan pedangnya yang dapat menghunus secepat petir.

"Terimakasih," ucap Adam datar seraya melirik sekilas orang yang telah membantunya.

"Hmm," jawab orang itu sembari mengamati.

Adam pada akhirnya tak menemukan adiknya sama sekali di reruntuhan itu. Yang mana membuatnya menyesal lantaran tak cepat untuk datang kemari. Menolong adiknya.

Anggota angkatan darat mulai mendekati makhluk itu, tapi Adam memperingati jika makhluk itu akan kembali seperti sediakala.

Adam kemudian pergi setelah mengatakan hal tersebut dengan perasaan hampa. Sekaligus menolak ajakan dari beberapa anggota militer.

"kak Adam..." suara lirih seseorang terdengar seperti suara perempuan membuyarkan lamunan Adam. Lumayan jauh dari kerumunan anggota militer.

Dengan sigap Adam bergegas menyelamatkan perempuan itu lantaran kenal dengannya, dia adalah teman dekat adiknya.

Tubuh perempuan itu setengah tertimbun reruntuhan dari kaki hingga perut.

"Tidak usah kak, waktuku sudah tidak lama lagi ... aku hanya ingin menyampaikan .. kalau ada orang yang telah menculik Hana sebe...lum mahluk itu menghancurkan sekolah!" tutur Keiko, wajahnya terlihat pucat.

Tak lama setelah itu Keiko menghembuskan nafas terakhirnya.

Diketahui ternyata tubuh bagian bawahnya hancur berantakan akibat tertimbun reruntuhan.

Mengetahui hal itu membuat Adam sedih, namun di satu merasa lebih tenang dari sebelumnya, artinya ia masih memiliki harapan dan kesempatan untuk menemukan Hana Makaira, adiknya.

Sementara itu, angkatan darat divisi keempat sedang melawan maupun memantau satu makhluk berwujud gurita raksasa.

Banyak dari mereka yang terbunuh lantaran menyelamatkan warga sipil dan menyelamatkan anak-anak kecil sekaligus.

Makhluk itu adalah SCP tak diketahui, namun masuk dalam kategori sulit untuk ditangani.

Tubuhnya yang besar dan tentakel gesit menjadikan makhluk itu sulit untuk di atasi oleh mereka.

"Ana jangan!!!" seorang wanita paruh baya histeris saat anaknya lari ke arah berlawanan. Kini sudah tepat berada di depan makhluk itu.

Melihat ada seorang anak kecil didekatnya

makhluk itu kemudian mengambil sebuah truk, lalu melemparkannya pada anak itu.

Wooosh.

Brakkk!

Truk yang terlempar barusan hancur lembur sementara anak itu sempat diselamatkan oleh seseorang, nyaris saja keduanya terbunuh jika saja timingnya salah.

Berbeda dengan Staf khusus bagian penyelidikan yang kini mengkonfirmasi bahwa SCP Foundation tidak pernah melepaskan makhluk-makhluk SCP.

Itu artinya mereka telah menemukan markas rahasia SCP Foundation.

Malahan para makhluk aneh, objek, dan entitas masih berada di dalam ruangan khusus masing-masing.

Awalnya Staf itu tidak dipercayai, sebab belum menunjukan bukti. Namun saat data berupa rekaman video memperlihatkan SCP 682 tengah berada di dalam ruangan kecil berisi asam klorida di daerah gurun, para pengamat Asosiasi akhirnya percaya.

Begitupun dengan pemimpin Asosiasi. Sehingga teka-teki tentang bencana itu diperdebatkan.

Dan keluar dari mulut Hans selaku pemimpin Asosiasi "Lalu ... SCP 682 yang muncul di daerah sekolah perempuan jalan 07, apakah imitasi, atau...?" perkataannya menggantung.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Berasa nonton film powerangers 😉

2023-11-17

0

Kroos ♥️ Modric

Kroos ♥️ Modric

curiga imitasi, kok cepet amat matinya, kan mencurigakan/Doubt//Doubt/

2023-11-09

1

Kroos ♥️ Modric

Kroos ♥️ Modric

SCP-2846

2023-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!